Gambaran Umum Wilayah .1 Sejarah Singkat Kabupaten Samosir
62
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Wilayah 3.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir merupakan hasil pemekaran dari kabupaten induk Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang Undang No. 36 tahun
2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri
Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Sejarah terbentuknya Kabupaten Samosir, diawali dengan sejarah terbentuknya
Kabupaten Tingkat Daerah Tingkat II Tapanuli Utara dengan Undang Undang No. 7 Drt tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam
Lingkungan Provinsi Sumatera Utara yang pada awal terbentuknya terdiri dari 5 lima distrik atau kewedanaan yaitu kewedanaan Silindung, Toba Holbung, Humbang,
Samosir dan kewedanaan Dairi. Mengingat demikian luasnya wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara, maka pada tahun 1964 dilakukan pemekaran dengan
pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi yang ibukotanya berkedudukan di Sidikalang.
Berdasarkan UU No.5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, guna mempercepat laju pertumbuhan pembangunan serta mendekatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, maka pada tahun 1985 Kabupaten Daerah Tingkat II
Universitas Sumatera Utara
63
Tapanuli Utara dibagi menjadi 5 lima wilayah pembangunan yang bersifat Administratif yang masing-masing wilayah pembangunan dipimpin oleh seorang
Pembantu Bupati, wilayah pembangunan I berkedudukan di Tarutung, wilayah pembangunan II berkedudukan di Siborong-borong wilayah pembangunan III
berkedudukan di Dolok Sanggul, wilayah pembangunan IV berkedudukan di Balige dan wilayah pembangunan V berkedudukan di Pangururan.
Selanjutnya, dalam pengalaman perjalanan pemerintahan, wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara yang terdiri dari 27 Kecamatan dan 971 Desa masih
dirasakan sangat luas, bahkan masih ada wilayah desa yang harus dijangkau dalam waktu tempuh lebih dari satu hari yang berdampak pada lambatnya laju pertumbuhan
pembangunan dan kecepatan pelayanan. Untuk memperpendek rentang kendali serta mempercepat pelayanan, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara
bersama masyarakat yang berada di bonapasogit dalam bahasa batak yang artinya kampung halaman dan putera-puteri Tapanuli Utara yag tinggal di perantauan daerah
yang ditempati seseorang yang berasal dari daerah lain untuk mencari penghidupan, khususnya yang tinggal di Medan dan Jakarta sepakat mengusulkan pemekaran kembali
Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara menjadi 2 kabupaten yang direalisasikan dengan Undang Undang No. 12 tahun 1998 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II
Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir diresmikan oleh Menteri alam Negeri atas nama Presiden RI
pada tanggal 9 maret 1999 di Medan. Ditengah perjalanan 4 tahun usia Kabupaten Toba Samosir, masyarakat Samosir
yang bermukim di bonapasogit dalam bahasa batak yang artinya kampung halaman
Universitas Sumatera Utara
64
bersama putera-puteri Samosir yang tinggal di perantauan kembali melakukan upaya pemekaran untuk membentuk Samosir menjadi kabupaten baru. Proses panjang
perjuangan pembentukan Kabupaten Samosir dapat dijelaskan sebaga berikut: Pada tanggal 27 Mei 2002 penyampaian aspirasi masyarakat Samosir kepada
Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Toba Samosir, hingga dilakukan jajak pendapat di 9 kecamatan yang berada di Wilayah Samosir. Setelah mengikuti dan
melalui proses panjang yang cukup melelahkan baik di daerah, ke provinsi dan pusat, atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan perjuangan segenap komponen
masyarakat Samosir, baik yang tinggal di bonapasogit maupun yang berada di perantauan, dengan Hak Usul Inisiatif DPR RI ditetapkanlah Undang Undang No.36
tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, pada tanggal 18 desember 2003. Kemudian Menteri Dalam
Negeri RI atas nama Presiden RI pada tanggal 7 Januari 2004 di Medan meresmikan Pembentukan Kabupaten Samosir sebagai salah satu kabupaten baru di Provinsi
Sumatera Utara dengan wilayah administrasi pemerintahan sebanyak 9 kecamatan dan 128 desa serta 6 kelurahan.
Atas dasar itu, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Samosir No.28 tahun 2005 disepakatilah bahwa tanggal 7 Januari ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten
Samosir dan pada tanggal 15 Januari 2004, Gubernur Sumatera Utara melantik Drs. Wilmar Eliazer Simanjorang, M.Si sebagai pejabat Bupati Samosir. Melalui keputusan
Menteri Dalam Negeri RI No.131.21.27 tanggal 6 Januari 2004 diangkat dan ditetapkan Pejabat Bupati Samosir atas nama Bapak Drs. Wimar Eliazer Simanjorang, M.Si yang
dilantik pada tanggal 15 Januari 2004 oleh Gubernur Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
65
Selanjutnya, pada tanggal 27 Februari 2004 berbagai elemen masyarakat, para tokoh pemrakarsa, perantau dan tokoh masyarakat dari seluruh kecamatan, Pejabat
Bupati Samosir serta jajarannya, Para Camat, seluruh Kepala DaerahLurah serta lembaga-lembaga swasta yang ada di Kabupaten Samosir melaksanakan pesta rakyat di
lapangan Pangururan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas telah berjalannya roda pemerintahan di Kabupaten Samosir.
Sejalan dengan tuntutan perkembangan era reformasi, Undang Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diganti dengan Undang Undang
No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang isinya antara lain menetapkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Daerah dipilih dalam satu paket melalui pemilihan
langsung, maka pada tanggal 27 Juni 2005 untuk pertama kalinya diselenggarakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Samosir yakni dengan
terpilihnya Ir. Mangindar Simbolon dan Ober Sihol Parulian Sagala, SE sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir dengan masa jabatan 2005-2010. Kemudian berdasarkan
hasil Pemilihan Umum Legislatif tanggal 9 April 2009 terpilih 25 orang anggota DPRD Kabupaten Samosir Periode 2009-2014 dengan unsur pimpinan terdiri dari, Ketua;
Tongam Sitinjak, ST, Wakil Ketua; Jonny Sihotang dam Drs. Lundak Sagala. Selanjutnya, pada tanggal 9 Juni 2010 untuk yang kedua kalinya
diselenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Samosir secara langsung yakni dengan terpilihnya Ir.Mangindar Simbolon dan Ir.
Mangadap Sinaga sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir untuk masa jabatan 2010- 2015. Atas dasar tersebut dan beberapa catatan peristiwa dalam sejarah pembentukan
Kabupaten Samosir, maka selajutnya mulai tahun 2011 berdasarkan kesepakatan antara
Universitas Sumatera Utara
66
Bupati Samosir dan DPRD Kabupaten Samosir ditetapkan bahwa peringatan Hari Jadi Kabupaten Samosir tetap dilakukan pada tanggal 7 Januari setiap tahun melalui sidang
Paripurna Istimewa DPRD. Perayaan Hari Jadi Kabupaten Samosir dilakukan pada bulan February setiap tahun dan perayaan ditetapkan pada tanggal 27 February setiap
tahun yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati Samosir No. 29 tahun 2010 tentang Peringatan dan Perayaan Hari Jadi Kabupaten Samosir.
Kemudian dalam rangka memperpendek rentang kendali birokrasi serta mendekatkan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan,
maka Pemerintah Kabupaten Samosir pada awal Agustus 2011 telah meresmikan 17 desa baru pada 6 kecamatan di Kabupaten Samosir, yakni 2 desa di Kecamatan Harian,
2 desa di Kecamatan Sitio-tio, 6 desa di Kecamatan Simanindo, 3 desa di Kecamatan Nainggolan, 1 desa di Kecamatan Sianjur Mula-mula dan 4 desa di Kecamatan Palipi.
Dengan demikian, secara administratif Kabupaten Samosir telah memiliki 128 desa dan 6 kelurahan pada 9 kecamatan.
Seiring perjalanan waktu, bahwa pada tanggal 24 Juli 2012 masyarakat Kabupaten Samosir berduka dengan meninggalnya Bupati Samosir, Ir.Mangadap
Sinaga. Berpedoman pada Undang Undang No. 32 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2005, DPRD Kabupaten Samosir memilih Drs. Rapidin
Simbolon, MM sebagai Wakil Bupati Samosir. Kemudian, pada tanggal 1 April 2014 dilakukan pelantikan Wakil Bupati yang baru oleh Gubernur Sumatera Utara yakni
Drs.Rapidin Simbolon, MM. Berdasarkan hasil Pemilhan Umum Legislatif tanggal 9 April 2014 terpilih 25 orang Anggota DPRD Kabupaten Samosir Periode 2014-2019
Universitas Sumatera Utara
67
dengan unsur pimpinan terdiri dari Ketua: Rismawati Simarmata, Dipl. Hotlier, Wakil Ketua: Drs.Jonner Simbolon dan Nurmerita Sitorus, S.Sos.
Dengan berakhirnya masa jabatan Ir.Mangindar Simbolon, MM dan Drs.Rapidin Simbolon, MM sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir, Menteri Dalam Negeri RI
mengangkat Anthony Siahaan, SE, ATD, MT sebagai pejabat Pj Bupati Samosir yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.131.12-5261 tanggal
23 September 2015 dan dilantik pada tanggal 16 Oktober 2915 oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara atas nama Menteri Dalam Negeri RI, dengan tugas:
1. Menyelenggarakan pemerintahan di Kabupaten Samosir.
2. Memfasilitasi penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Samosir
yang defenitif. 3.
Menjaga netralitas PNS. Pelantikan Pejabat Bupati ini dilakukan untuk mengisi kekosongan Jabatan
Bupati Samosir sampai dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Samosir hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Samosir yang dilaksanakan pada tanggal 9
Desember 2015. Berdasarkan hasil pemilihan umum Kepala Daerah serentak pada tanggal 9 Desember 2015, pasangan Drs. Rapidin Simbolon, MM dan Ir. Juang Sinaga
terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir untuk menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Samosir periode 2016-2021.
Universitas Sumatera Utara
68