BAB IV ASPEK HUKUM
PELAYANAN JASA BAGI PENUMPANG PESAWAT
A. Aspek Hukum Pelaksanaan
Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat di
Bandar Udara Kuala Namu
Transportasi dengan menggunakan pesawat terbang memang menjadi pilihan utama untuk kita yang sering menempuh perjalanan jarak jauh. Dengan
waktu tempuh yang lebih singkat, dan tentunya harga yang saat ini lebih murah, tak heran jumlah pengguna jasa penerbangan menjadi lebih banyak. Maraknya
penggunaan moda transportasi penerbangan, mau tidak mau membuat pengguna jasa atau konsumen sektor penerbangan perlu mengetahui aspek-aspek hukum
dalam dunia penerbangan, khususnya yang terkait secara langsung dengan hak sebagai konsumen.
Dilihat dari aspek penyelenggaraan penerbangan terdapat 2 dua bentuk kegiatan penerbangan, yaitu penerbangan komersiil dan penerbangan bukan
komersiil, penerbangan komersiil atau niaga merupakan bentuk jasa transportasi udara yang mengenakan biaya bagi pengguna jasa tersebut. Jenis penerbangan ini
dibedakan lagi menjadi dua bentuk, yaitu penerbangan niaga berjadwal dan penerbangan niaga tidak berjadwal, dengan bertambah pesatnya perkembangan
jumlah perusahaan penerbangan di satu sisi menguntungkan bagi para pengguna jasa transportasi udara penumpang dikarenakan semakin banyak pilihan tujuan
penerbangan yang ditawarkan oleh perusahaan jasa transportasi udara. Semakin pesat perkembangan penerbangan membuat kompetisi antara perusahaan jasa
transportasi udara makin bersaing ketat, sehingga perusahaan jasa transportasi memberikan banyak penawaran tarif tiket yang murah, dengan maksud dapat
66
Universitas Sumatera Utara
menarik penumpang sebanyak-banyaknya, namun disisi lain, dengan tarif yang murah tersebut sering membuat menurunnya kualitas pelayanan service yang
diberikan, bahkan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah, dapat menyebabkan berkurangnya kualitas pemeliharaan maintenance pesawat, sehingga akan
memberikan dampak kurang baik terhadap keamanan, kenyamanan dan perlindungan konsumen.
63
Pelayanan Jasa Kegiatan Penunjang Bandar Udara meliputi : pelayanan jasa penunjang kegiatan penerbangan dan pelayanan jasa penunjang kegiatan bandar
udara.
64
63
Ernie, Tisnawati Sule dan Kurniawan, Saefullah. Pengantar Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta : Prenada Media, 2006, hal 5-6
64
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP47III2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Kegiatan Penunjang Bandar Udara, Pasal 2
Pelayanan jasa penunjang kegiatan penerbangan meliputi penyediaan hanggar pesawat udara antara lain kegiatan penyediaan gedung hanggar untuk
keperluan penyimpanan pesawat udara, perbaikan termasuk kantor sebagai penunjang kegiatan tersebut, perbengkelan pesawat udara aircraft services and
maintenance yaitu kegiatan yang antara lain mempersiapkan pesawat udara dan komponennya pada tingkat laik udara berdasarkan ketentuan yang berlaku,
termasuk merawat peralatan dalam keadaan tidak laik udara menjadi laik udara yang mencakup overhaul, modifikasi, inspeksi dan atau maintenance,
pergudangan warehousing yaitu kegiatan penampungan dan penumpukan barang - barang dengan mengusahakan gudang baik tertutup maupun terbuka di bandar
udara dengan menerima sewa penyimpan barang lay over charge, jasa boga pesawat udara aircraft catering yaitu kegiatan yang ditunjuk untuk melayani
penyediaan makanan dan minuman untuk penumpang dan crew pesawat udara, pelayanan jasa ramp Ramp Services, yaitu pelayanan jasa penanganan bagasi
Universitas Sumatera Utara
Baggage Handling Services, pelayanan jasa pemanduan pesawat udara di darat Marshalling Services, pelayanan jasa pemarkiran pesawat udara Parking
Services, pelayanan jasa pendinginpemanas udara untuk pesawat udara Colling and Heating Services, pelayanan jasa komunikasi dari ramp ke flight deck Ramp
to Flight Deck Communication Services, pelayanan jasa pemuatan dan bongkar muat pesawat udara Loading and unloading Services, pelayanan jasa penyalaan
mesin pesawat udara Starting Services, pelayanan jasa jaminan keselamatan Safety Measure Services, pelayanan jasa pembersihan eksterior dan interior
pesawat udara Exterior and interior clearing Services, pelayanan jasa pembersihan dan penyediaan sarana untuk toilet pesawat udara Toilet services,
Pelayanan jasa air minum untuk di pesawat udara Water services, pelayanan jasa pengaturan atau pemasangan peralatan di kabin Cabin equipment Services dan
pelayanan jasa kegiatan ramp untuk catering Catering Ramp Handling Services, Pelayanan Jasa Penumpang Passanger Service, yaitu pelayanan penumpang
kedatangan dan keberangkatan serta transittransfer, penanganan kehilangan dan penemuan bagasi Lost and Found Services, pelayanan jasa transportasi inter-
modal, baik dengan kereta api, perjalanan darat atau laut inter-modal transportation by rail, road or, sea services.
65
Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 40 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang berlaku pada Diraktorat Jenderal Perhubungan Udara bahwa Pelayanan jasa penumpang PJP atau Route Air Navigation Service adalah pelayanan yang
diberikan kepada penerbangan untuk penerbangan dalam negeri, penerbangan internasional termasuk penerbangan lintas batas border crossing flight dan
65
Ibid., Pasal 3 ayat 1
Universitas Sumatera Utara
penerbangan lintas over flying. Pasal 1 angka 2 bahwa Pelayanan jasa penumpang pesawat udata PJP2U adalah pelayanan yang diberikan kepada
penumpang pesawat udara sejak memasuki kawasan terminal bandar udara hingga meninggalkan terminal bandar udara.
Pasal 2 bahwa Pemberian pelayanan jasa penerbangan merupakan pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara bandar udara kepada pesawat udara
yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Pasal 8 bahwa Pemberian pelayanan jasa penumpang
pesawat udara dimaksudkan agar penumpang pesawat udara sejak memasuki terminal keberangkatan di bandar udara asal sampai ke luar dari terminal di bandar
udara tujuan memperoleh rasa aman, nyaman dan selamat. Pasal 9 menegaskan bahwa Setiap penumpang pesawat udara yang berangkat, baik angkutan udara
dalam negeri maupun luar negeri, dikenakan tarif PJP2U pada bandar udara asal keberangkatan.
Pasal 10 ayat 1 bahwa Tarif PJP2U pada bandar udara untuk angkutana udara dalam negeri dipungut dari penumpangoleh penyelenggara bandar udara di
tempat lapor pemberangkatan check in Counter. Pasal 23 ayat 1 dan 2 bahwa Pemberian pelayanan jasa pemakaian garbarata dimaksudkan agar penumpang
pesawat udara dapat masuk ke pesawat udara dengan nyaman dan aman. Pemberian pelayanan jasa pemakaian counter dimaksudkan agar pemilik tiket
penumpang pesawat udara yang ingin mencatatkan keberangkatannya memperoleh pelayanan yang baik.
Pasal 25 menyebutkan bahwa Pemakaian counter meliputi pelayanan jasa counter pada waktu pemberangkatan dan kedatangan, timbangan, pengamanan dan
Universitas Sumatera Utara
pemakaian ruangan lapor bagi penumpang dan barang. Pasal 33 bahwa Pemberian pelayanan jasa penumpukan barang dalam gudang lini I bandar udara
dimaksudkan untuk menampung barang masuk bongkar dari pesawat udara dan barang keluar muat ke pesawat udara.
Pasal 36 bahwa Pemberian pekayanan jasa sewa dan tanda masuk kawasan terbatas di banda udara dimaksudkan agar badan usaha, instansi, perseorangan
yang berkepentingan dengan bandar udara memperoleh pelayanan berupa penggunaan fasilitas bandar udara atas dasar sewa atau pemberian tanda masuk.
Pasal 43 bahwa Pengguna jasa yang menggunakan seluruh ruang tunggu khusus blocking space dikenakan biaya sewa yang besarna sama dengan kapasitas
tempat duduk dikalikan tarif per orang. Pelayanan jasa penunjang kegiatan bandar udara terdiri dari jasa
penyediaan penginapanhotel yaitu kegiatan untuk melayani jasa perhotelan bagi penumpang dan pengunjung bandar udara yang meliputi pemesanan hotel Hotel
Reservation Services dan penyelenggaraan hotel, jasa penyediaan toko yaitu kegiatan usaha penjualan barang-barang untuk melayani keperluan penumpang
dan pengunjung bandar udara, jasa penyediaan restoran dan bar yaitu kegiataan usaha untuk penjualan makanan dan minuman untuk melayani keperluan
penumpang dan pengunjung bandar udara, jasa penempatan kendaraan bermotorparkir yaitu kegiatan penyelenggaraan perparkiran kendaraan bermotor
di bandar udara, jasa perawatan pada umumnya yaitu kegiatan jasa yang melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di bandar udara, jasa
Universitas Sumatera Utara
penyediaan otomatisasi pelaporan keberangkatan penerbangan Automatic Check- in System Services.
66
Setiap penyelenggaraan terminal penupang wajib menyediakan fasilitas terminal yang memenuhi pelayanan jasa dan memenuhi persyaratan keselamatan
dan keamanan.
67
Dalam kunjungan kerja ke Medan oleh Pasal 21 ayat 1 dan 2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang angkutan Jalan bahwa Fasilitas terminal penumpang terdiri atas fasilitas utama dan fasilitas
penunjang. Jalur keberangkatan disesuaikan dengan jumlah kendaraan, perusahaan dan waktu pemberangkatan dengan tetap mengutamakan aspek pelayanan dan
keselamatan. Luasan, desain dan jumlah fasilitas utama yang ditempatkan dalam satu areawajib mempertimbangkan kebutuhan pelayanan angkutan orang,
karakteristik pelayanan, pengaturan waktu tunggu kendaraan, pengaturan pola parkir dan dimensi kendaraan.
Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan
dipindah ke luar kota. Persiapan pembangunan diawali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa
rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala Airlines terjadi pada 5
September 2005. Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar
wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman.
66
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP47III2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Kegiatan Penunjang Bandar Udara Pasal 3 ayat 2
67
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang angkutan Jalan, Pasal 20
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang
telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.
Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan. Pada 1 Juli 2006, baru 1.650 hektar lahan yang telah tidak
bermasalah, sementara lahan yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan. Pada 1 November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah
menyelesaikan seluruh pembebasan lahan. Bandar Udara Internasional Kualanamu IATA: KNO, ICAO: WIMM adalah sebuah bandar udara internasional yang
melayani kota Medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan, untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih
dari 85 tahun. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Bandara ini mulai
beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun ada fasilitas yang belum sepenuhnya
selesai dikerjakan.
68
B. Standar Pelayanan Jasa Bagi Penumpang Pesawat di Bandar Udara