Sistem Pelayanan Penumpang Passenger Handling System Berdasarkan

1. Proses turun pesawat Pasal 54 bahwa Proses turun pesawat bagi penumpang dengan kebutuhan khusus yaitu tersedianya petugas yang mendampangi penumpang dengan kebutuhan khusus untuk turun dari pesawat. 2. Transit atau transfer Pasal 56 bahwa Transit dan transfer bagi penumpang dengan kebutuhan khusus yaitu tersedianya petugas yang ditunjuk atau peralatan pendukung oleh badan usaha angkutan udara niaga yang dapat berkomunikasi dan membantu selama proses transit atau transfer berlangsung. 3. Pengambilan bagasi tercatat Pasal 57 bahwa Pengambilan bagasi tercatat bagi penumpang dengan kebutuhan khusus yaitu tersedianya petugas yang ditunjuk oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal yang membantu pengambilan bagasi tercatat.

C. Sistem Pelayanan Penumpang Passenger Handling System Berdasarkan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Passengger adalah setiap orang yang diangkut maupun yang harus diangkut di dalam pesawat udara ataupun badan yang menyelenggarakan angkutan tersebut. 58 Kata Passengger berasal dari bahasa Inggris. Arti Passengger menurut Kamus Inggris Indonesia “Passengger adalah Penumpang”. 59 58 Damardjati, RS. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita, 2001, hal 94 59 Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia : An English– Indonesian Dictionary. Jakarta: PT Gramedia, 2005, hal 288 Handling adalah Universitas Sumatera Utara penanganan”. 60 Penanganan adalah proses, cara, perbuatan menangani”. 61 Passengger Handling adalah penanganan atau pelayanan penumpang. 62 Pasal 2 ayat 3 dan 4 menegaskan bahwa Penumpang yang dikenakan biaya Passenger Service Charge PSC yaitu adalah penumpang pesawat udara yang melakukan penerbangan untuk 1 satu kali perjalanan dengan menggunakan 1 satu tiket sesuai dengan bandar udara tujuan dan personil operasi pesawat udara dan personil penunjang operasi penerbangan yang melakukan perjalanan untuk positioning dalam melaksanakan tugas. Tidak dikenakan biaya Passenger Service Charge PSC bagi Penumpang Transit dan Penumpang Transfer dengan satu tiket penerbangan, bayi atau infant atau penumpang anak-anak yang belum memiliki tiket dengan nomor kursi penerbangan sendiri dan tamu negara beserta rombongan Pasal 1 angka 7 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :KP 12 TAHUN 2015 Tentang Pembayaran Passenger Service Charge PSC Disatukan dengan Tiket Penumpang Pesawat Udara menjelaskan bahwa Passenger Service Charge PSC adalah tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U di bandar udara. Pasal 2 ayat 2 dan 3 Peraturan ini berlaku untuk Passenger Service Charge PSC penerbangan dalam negeri dan luar negeri bagi penumpang yang menerima pelayanan dari bandar udara yang dikelola oleh Badan Usaha Bandar Udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara Daerah dan Penyelenggara Bandar Udara Khusus untuk umum. Penerbangan dalam negeri dan luar negeri adalah untuk penerbangan niaga berjadwal, penerbangan niaga tidak berjadwal dan penerbangan bukan niaga. 60 Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung : Penerbit Angkasa, 2000, hal 325 61 Hasan, Alwi, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2011, hal 1137 62 F.X.Widadi, A.Suwarno, Tata Operasi Darat, Jakarta : Penerbit Grasindo, 2001, hal 1 Universitas Sumatera Utara dalam kunjungan resmi atau kenegaraan di Indonesia dengan menggunakan pesawat khusus. Pasal 3 menegaskan bahwa Passenger Service Charge PSC wajib dipungut oleh Badan Usaha Angkutan Udara kepada penumpang dengan disatukan pada tiket penumpang pesawat udara yang dijual oleh Badan Usaha Angkutan Udara atau melalui agennya. Pasal 4 bahwa Besaran Passenger Service Charge PSC bagi penumpang di Bandar Udara yang dikelola oleh Badan Usaha Bandar Udara adalah sebesar yang ditetapkan oleh penyelenggara bandar udara sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku. Pasal 5 bahwa Badan Usaha Angkutan Udara dalam melakukan pemungutan Passenger Service Charge PSC dari penumpang harus disetorkan kepada Badan Usaha Bandar Udara sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah dibuat. Pasal 6 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa memperhitungkan jumlah Passenger Service Charge PSC yang dipungut oleh Badan Usaha Angkutan Udara untuk disetorkan kepada Badan Usaha Bandar Udara, Bandar Usaha Bandar Udara menggunakan Data Penumpang Angkutan Udara. Untuk perhitungan jumlah Passenger Service Charge PSC Badan Usaha Angkutan Udara memberi akses kepada Badan Usaha Bandar Udara untuk mengetahui dan atau melakukan koreksi terhadap Data Angkutan Udara yang disampaikan oleh Badan Usaha Angkutan Udara. Pasal 7 disebutkan bahwa Besaran Passenger Service Charge PSC bagi penumpang di Bandar Udara yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara adalah sesuai dengan besaran yang telah ditetapkan Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Universitas Sumatera Utara Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan. Pasal 8 ayat 1 dan 2 menegaskan bahwa Badan Usaha Angkutan Udara dalam melakukan pemungutan Passenger Service Charge PSC dari penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 untuk Bandar Udara yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara wajib disetorkan selambat-lambatnya 7 hari kalender sejak dilakukannya pelayanan. Jumlah besaran Passenger Service Charge PSC yang disetorkan sesuai dengan jumlah penumpang yang ada di dalam Data Penumpang Angkutan Udara yang telah diserahkan kepada Unit Penyelenggara Bandar Udara pada saat meja pelaporan penumpang check-in counter untuk penerbangan yang dilakukan ditutup. Sistem pelayanan penumpang passenger handling system adalah suatu sistem yang merupakan penghubung utama antara jalan masuk ke bandar udara dengan pesawat terbang, mulai dari jalan masuk sampai kedalam pesawat. Sistem pelayanan penumpang terdiri dari tiga bagian utama dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Daerah pertemuan antara jalan masuk dengan terminal dimana penumpang diarahkan dari perjalanan darat masuk ke bagian passenger-proscessing untuk keperluan perjalanan udaranya. Kegiatan-kegiatannya berupa sirkulasi kendaraan dan parkir, serta naik turunnya penumpang dari kendaraan menuju pelataran terminal dan sebaliknya. 2. Bagian pemrosesan merupakan kegiatan yang terjadi di dalam terminal dimana penumpang melewati proses dalam persiapan untuk keperluan memulai dan mengakhiri suatu perjalanan udara. Kegiatan-kegiatan pada bagian ini meliputi Universitas Sumatera Utara proses pembelian tiket, pengecekan tiket, check-in, lapor masuk bagasi, pengambilan bagasi, pelayanan pengawasan keamanan 3. Bagian pertemuan dengan pesawat dimana aktivitas penumpang berpindah antara bagian pemrosesan dengan pesawat. Kegiatan-kegiatannya meliputi pemindahan muatan dari dan ke pesawat. Demikian juga naik dan turunnya penumpang dari dan ke pesawat. Sistem pelayanan penumpang memiliki tujuan yaitu : 1. Memikirkan mengenai cara penumpang sampai di bandar udara. 2. Melayani proses penumpang yang memulai perjalanan maupun mengakhiri perjalanan udaranya. 3. Mendistribusikan penumpang dan barang bawaan dari dan ke pesawat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ASPEK HUKUM