b. Untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat
ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2 dua persen dan paling tinggi sebesar 10 sepuluh persen.
c. Tarif pajak kendaraan bermotor angkutan umum,ambulans,pemadam
kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintahTNIPOLRI, Pemerintah Daerah, dan kendaraan lain yang
ditetapkan paling rendah sebesar 0,5 nol koma lima persen dan paling tinggi sebesar 1satu persen.
d. Tarif pajak kendaraan bermotor alat-alat besar ditetapkan paling rendah
sebesar 0,1 nol koma satu persen dan paling tinggi sebesar 0,2nol koma dua persen.
Berdasarkan unsur-unsur diatas, besarnya pajak kendaraan bermotor dapat dihitung sebagai berikut:
Berdasarkan contoh perhitungan dasar pengenaan pajak yang dikemukakan dapat dihitung
besarnya pajak terutang, yaitu :
1.
Surya dikota medan provinsi Sumatera Utara memperpanjang STNK Honda civic. Mobil kedua miliknya yang jatuh tempo 20 maret 2012.
Bila NJKB Honda Civic berdasarkan kependagri ditetapkan Rp 200.000.000, bobot untuk sedan 1,00 dan tarif perda Provinsi Sumatera
Utara ditetapkan 2. Berapa PKB yang harus dibayar surya pada maret 2013 ?
jawaban :
PKB = Tarif x NJKB X Bobot =2 x Rp 200.000.000 x 1,00
2. Nyonya vina memiliki mobil kijang yang akan memperpanjang STNK
bermotor miliknya jenis kijang kapsul LGX. Tahun pembuatan 1998
PKB= TARIF X DASAR PENGENAAN
Universitas Sumatera Utara
yang jatuh tempo tanggal 25 juli 2012. Nilai jual kendaraan bermotor ditetapkan Rp.95.000.000. Hitunglah PKB yang harus dibayar nyonya
vina. Jawaban :
Jumlah PKB terutang = Tarif x Nilai jual kendaraan x bobot = 0,5 xRp.95.000.000 x 1,30
= Rp.617.500
3. Nyonya silvia membeli mobil Volvo dari tuan surya di kota Medan.
Adapun jenis Volvo V3RGC, tahun pembuatan 2006 yang jatuh tempo 18 juni 2008. Diketahui nilai jual kendaraan bermotor tersebut sebesar
Rp.400.000.000,00, koefisien bobotnya 1,0. Hitunglah berapa PKB terutang yang harus dibayar oleh nyonya silvia?
Jawaban : Jumlah PKB terutang = Tarif x Nilai jual kendaraan x bobot
= 1,75 x Rp.400.000.000 x 1,0 = Rp.7.000.000
6. Saat Terutang Pajak, Masa Pajak, dan Wilayah Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor PKB
Pajak yang terutang merupakan PKB yang harus dibayar oleh wajib pajak pada suatu saat, dalam masa pajak, atau dalam tahun pajak menurut
ketentuan peraturan daerah tentang pajak kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi setempat. Saat pajak terutang
dalam masa pajak terjadi pada saat pendaftaran kendaraan bermotor.
Pada PkB pajak terutang dikenakan untuk masa pajak 12 dua belas bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor.
Pemungutan Pkb merupakan satu kesatuan dengan pengurusan administrsi kendaraan bermotor lainnya. PKB dibayar sekaligus di muka untuk masa
Universitas Sumatera Utara
pajak 12 dua belas bulan kedepan. Kewajiban pajak berakhir sebelum 12 dua belas bulan karena sesuatu hal, besarnya pajak yang terutang dihitung
berdasarkan jumlah bulan berjalan. Hal ini berarti PKB yang Karena suatu dan lain hal masa pajaknya
tidak sampai 12 dua belas bulan, dapat dilakukan restitusi. Pengertian suatu dan lain hal antara lain kendaraan bermotor didaftarkan di daerah lain
mutasi daerah tempat pendaftaran kendaraan bermotor atau kendaraan bermotor yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi karena force majeure.
PKB yang terutang dipungut di wilayah provinsi tempat kendaraan bermotor terdaftar. Hal ini terkait dengan kewenangan pemerintah provinsi
yang hanya terbatas atas kendaraan bermotor yang terdaftar dalam lingkup administrasinya.
Prosedur pemungut pajak kendaraan bermotor berdasarkan SAMSAT Medan Marelan yang dikaitkan dengan pendaftaran, pengeluaran dan
penelitian ulang STNK sekaligus dengan pembayaran SWDKLLJ.
1. Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah