2. Objek Pajak Kendaraan Bermotor Objek Pajak Kendaraan Bermotor PKB adalah kepemilikan danatau
penguasaan kendaraan bermotor. Termasuk dalam objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan danatau penguasaan kendaraan bermotor
yang digunakan di semua segala jenis jalan darat, antara lain: di kawasan bandara, pelabuhan laut, perkebunan, kehutanan, pertanian, pertambangan,
industri, perdagangan, dan sarana olahraga dan rekreasi. Yang termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor beroda
beserta gandengannya, yang dioprasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioprasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5
lima Gross Tonnage sampai dengan GT 7 tujuh Gross Tonnage. Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor adalah:
a. Kereta api.
b. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan
pertahanan dan keamanan Negara. c.
Kendaraan bermotor yang dimiliki danatau dikuasi kedutaan, konsulat. Perwakilan Negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga
internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah.
d. Pabrikan atau importir kendaraan bermotor baru yang tersedia untuk
diperlukan dalam lalu lintas biasa. e.
Turis asing yang berada di daerah untuk jangka waktu enam puluh hari. f.
Kendaraan pemadam kebakaran. g.
Kendaraan bermotor yang disegel atau disita oleh Negara.
3. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor
Secara teknologi yang disebut dengan subjek pajak bagi pajak daerah adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah.
Berkaitan dengan pajak Kendaraan Bermotor, maka subjek pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi ataua badan yang memiliki danatau
menguasai kendaraan bermotor.
Universitas Sumatera Utara
Yang bertanggung jawab pembayaran atas pembayaran pajak adalah:
a. Wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang
memiliki kendaraan bermotor b.
Dalam hal wajib pajak badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut.
4. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
Dasar Pengenaan pajak merupakan ukuran atau pengakuan nilai tertentu yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Nilai yang menjadi
dasar pengenaan pajak tersebut harus diukur. Ukuran nilai objektif adalah nilai penyerahan barang, sehingga berkaitan dengan pajak kendaraan
bermotor, maka nilai penyerahan dapat berupa nilai jual beli, nilai tukar
menukar , dan lain sebagainya.
Dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor adalah hasil perkalian dari 2 dua unsure pokok :
4.1 Nilai Jual Kendaraan Bermotor.
Nilai jual kendaraan bermotor ditentukan berdasarkan Harga pasaran umum atas suatu Kendaraan Bermotor. Dalam harga pasaran umum suatu
kendaraan bermotor tidak diketahui, Nilai jual kendaraan Bermotor dapat
ditentukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Isi silender danatau satuan daya.
b. Penggunaan kendaraan bermotor.
c. Jenis kendaraan bermotor.
d. Merek kendaraan Bermotor.
e. Tahun Pembuatan kendaraan bermotor.
f. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang
diizinkan. g.
Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Bobot yang Mencerminkan secara Relatif Tingkat Kerusakan Jalan Danatau Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Kendaraan
Bermotor.
Unsur bobot adalah unsur yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan
bermotor, bobot sama dengan 1, berarti kendaraan bermotor tersebut membawa pengaruh terhadap kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan.
Bobot dihitung berdasarkan, antara lain sebagai berikut:
a. Tekan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbuas, roda, dan,
berat Kendaraan Bermotor. b.
Jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang bedakan menurut solar, bensin, gas, listrik, tenaga surya, atau jenis bahan bakar lainnya.
c. Jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan cirri-ciri mesin kendaraan
bermotor yang dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 tak, dan isi silender.
Penetapan bobot kendaraan bermotor adalah sebagai berkut : a.
Bobot Kendaraan umum seperti jenis mobil sedan, jeep, sepeda motor dan sejenisnya ditetapkan sebesar 1,00.
b. Bobot kendaraan umum seperti jenis mobil barangbeban ditetapkan
sebesar 1,30. c.
Bobot kendaraan bermotor jenis alat-alat berat dan alat-alat besar sebesar 1,00.
5. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor
Berdasarkan tarif pajak Kendaraan Bermotor PKB yang terutang, dihitung dengan cara mengalihkan tariff dasar pengenaan pajak. Adapun
tarif pajak kendaraan bermotor ditetapkan sebagai berikut : a.
Untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama paling rendah sebesar 1 satu persen dan paling tinggi sebesar 2 dua persen.
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat
ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2 dua persen dan paling tinggi sebesar 10 sepuluh persen.
c. Tarif pajak kendaraan bermotor angkutan umum,ambulans,pemadam
kebakaran, sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintahTNIPOLRI, Pemerintah Daerah, dan kendaraan lain yang
ditetapkan paling rendah sebesar 0,5 nol koma lima persen dan paling tinggi sebesar 1satu persen.
d. Tarif pajak kendaraan bermotor alat-alat besar ditetapkan paling rendah
sebesar 0,1 nol koma satu persen dan paling tinggi sebesar 0,2nol koma dua persen.
Berdasarkan unsur-unsur diatas, besarnya pajak kendaraan bermotor dapat dihitung sebagai berikut:
Berdasarkan contoh perhitungan dasar pengenaan pajak yang dikemukakan dapat dihitung
besarnya pajak terutang, yaitu :
1.
Surya dikota medan provinsi Sumatera Utara memperpanjang STNK Honda civic. Mobil kedua miliknya yang jatuh tempo 20 maret 2012.
Bila NJKB Honda Civic berdasarkan kependagri ditetapkan Rp 200.000.000, bobot untuk sedan 1,00 dan tarif perda Provinsi Sumatera
Utara ditetapkan 2. Berapa PKB yang harus dibayar surya pada maret 2013 ?
jawaban :
PKB = Tarif x NJKB X Bobot =2 x Rp 200.000.000 x 1,00
2. Nyonya vina memiliki mobil kijang yang akan memperpanjang STNK