23
BAB  III GAMBARAN  DATA  OBJEK  PAJAK
A.   Pengertian  Pajak
Sebelum  membahas  lebih  jauh  mengenai  PAjak  Kendaraan  Bermotor PKB  lebih  jauh,  kita  harus  mengetahui  definisi  pajak.  Adapun  pengertian
pajak  ialah:
Defenisi  Pajak  menurut  Prof.  Dr.  Rochmat  Soemitro,  SH  Pajak  adalah iuran  rakyat  kepada  kas  Negara  berdasarkan  Undang-Undang   yang  dapat
dipaksakan  dengan  tidak  mendapatkan  jasa  timbale  balik  kontraprestasi yang  langsung  dapat  ditunjukkan,  dan  digunakan  untuk  membayar
pengeluaran  umum. Pajak  menurut  Prof.  Dr.  J.  H.  Smeets  adalah  prestasi  kepada
pemerintah  yang  terutang  melalui  norma-norma  hukum  dan  yang  dapat dipaksakan,  tanpa  ada  kalanya  kontraprestasi  yang  dapat  ditujukan  dalam  hal
yang  individual,  maksudnya  adalah  untuk  membiayai  pengeluaran pemerintah.
Sedangkan  defenisi  pajak  berdasarkan  Undang-Undang  No.  28  Tahun 2009  tentang  Ketentuan  Umum  dan  Tata  Cara  Perpajakan,  pajak  adalah
kontribusi  wajib  kepada  Negara  yang  terutang  oleh  orang  pribadi  dan  badan yang  bersifat  memaksa  berdasarkan  Undang-Undang,  dengan  tidak
mendapatkan  imbalan  secara  langsung  dan  digunakan  untuk  keperluan Negara  sebesar-besarnya  untuk  kemakmuran  rakyat
Secara  umum  pajak  adalah  pungutan  oleh  pejabat  pajak  kepada  wajib pajak  tanpa  tegenprestasi  secara  langsung  dan  bersifat  memaksa  sehingga
penagihannya  dapat  dipaksakan.  Sebenarnya  pajak  merupakan  pungutan  yang bersifat  memaksa  sebagaimana  pihak  yang  mewakili  Negara  tanpa
tegenprestasi  secara  langsung  kepada  wajib  pajak.
Universitas Sumatera Utara
Sifat  yang  dimiliki  oleh  pajak  adalah  memaksa  yang  terjelma  dari aspek  penagihannya  dengan  ancaman  hukuman  berupa  sanksi  administrsasi
maupun  sanksi  kepidanaan. B.
Sumber  Pendapatan  Daerah
Berdasarkan  Undang-Undang  No.  25  Tahun  1999  sebagaimana  telah diubah  dengan  Undang-Undang  No.  34  Tahun  2004,disebutkan  bahwa
pemerintahan  Daerah  memiliki  sumber  Pendapatan  Asli  Daerah,  yang berasal  dari  Hasil  Pajak  Daerah,  Retribusi  Daerah,  Pengelolaan  Kekayaan
Daerah  yang  dipisahkan,  dan  lain-lain  Pendapatan  Asli  Daerah  yang  sah. Menurut  Undang-Undang  No.  34  Menurut  Undang-Undang  No.  33  Tahun
2004  juga  menjelaskan  tentang  dana  perimbangan  keuangan  antara Pemerintah  Pusat  dan  Daerah  yang  diharapkan  menjadi  salah  satu  sumber
pendanaan  penyelenggaraan pemerintah  dan  pembangunan  masyarakat  di daerah  dan  memeratakan  kesejahteraan  masyarakat.  Dengan  demikian,
Pendapatan  Daerah  digunakan  untuk  penyelenggaraan  pemerintahan  yang melaksanakan  otonomi  daerah  yaitu  hak,  wewenang  dan  kewajiban  daerah
untuk  mengatur  dan  mengurus  rumah  tangganya  sendiri,  pembangunan secara  berkesinambungan,  dan  pelayanan  pada  masyarakat.
Salah  satu  sumber  pendapatan  daerah  yang  bersumber  dari Pendapatan  Asli  Dearah  adalah  Pajak  Daerah.  Pajak  Daerah  adalah  iuran
wajib  yang  dilakukan  oleh  orang  pribadi  atau  badan  kepada  daerah  tanpa imbalan  loangsung  yang  seimbang  yang  dapat  dipaksakan  berdasarkan
peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku  yang  digunakan  untuk membiayai  penyelenggaraan    pemerintahan  daerah  dan  pembangunan  daerah.
Pajak  Daerah,  pajak  yang  diadakan  oleh  daerah  serta  penagihannya dilakukan  oleh  pejabat  pajak  yang  ditugasi  mengelola  pajak-pajak  daerah.
Objek  pajak  daerah  terbatas  jumlahnya  karena  objek  yang  telah   menjadi objek  pajak  Negara  tidak  boleh  digunakan  oleh  daerah.  Lapangan  pajak
daerah  adalah  lapangan  pajak  yang  belum  digunakan  oleh  Negara,  agar tidak  terjadi  pajak  ganda nasional  yang  dapat  memberatkan  wajib  pajak.
Universitas Sumatera Utara
Dengan  demikian,  penentuan  objek  pajak  daerah  harus  diperhatikan  terlebih dahulu  objek  pajak  Negara.
Menurut  wilayah  pemungutannya  Pajak  Daerah  dibagi  menjadi  dua jenis,  yaitu  Pajak  Provinsi  dan  Pajak  kabupaten kota.  Pajak  provinsi  terdiri
dari : 1.
Pajak  Kendaraan  Bermotor 2.
Bea  Balik  Nama  Kendaraan  Bermotor 3.
Pajak  Bahan  Bakar  Kendaraan  Bermotor 4.
Pajak  Air  Bawah  dan  Air  Permukaan 5.
Pajak  Rokok Sedangkan  Pajak  Kabupaten  dan  kota  yang  terdiri  dari :
1. Pajak  Hotel
2. Pajak  Restoran
3. Pajak  Hiburan
4. Pajak  Reklame
5. Pajak  Penerangan  Jalan
6. Pajak  Parkir
7. Pajak  Mineral  Bahan  Logam  dan  Batuan
8. Pajak  Air Tanah
9. Pajak  Sarang  Burung n Walet
10. Pajak  Bumi  Bangunan  Perdesaan  dan  Perkotaan
11. BPHTB
C.  Gambaran  Pajak  Kendaraan  Bermotor 1.  Pengertian  Pajak  Kendaraan  Bermotor