54
5.2 Stres Kerja
Dari hasil penilaian stres kerja pada pekerja pabrik terdapat 12 orang pekerja mengalami stres kerja sedangkan 24 orang pekerja tidak mengalami stres
kerja. Setiap aspek dari lingkungan kerja dapat dirasakan sebagai stres oleh tenaga kerja tergantung dari persepsi tenaga kerja terhadap lingkungan, apakah ia
merasakan adanya stres kerja ataukah tidak. Hal ini berarti bahwa pada situasi kerja yang sama, seorang tenaga kerja dapat mengalami stres sedangkan lainnya
tidak Anies, 2014. Stres biasanya merupakan perasaan subjektif seseorang sebagai bentuk
kelelahan, kegelisahan dan depresi. Setelah beberapa lama mengalami kegelisahan, depresi, konflik dan stres di tempat kerja, maka pengaruhnya akan
dibawa ke dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sosial. Bila tubuh mengalami stres maka akan terjadi perubahan fisiologis sebagai jawaban atas
stres. Tarwaka, 2004. Gejala psikologis berupa kecemasan dan ketegangan, sering berupa
ancaman terhadap keselamatan maupun kesehatan, meskipun kadang-kadang juga terkait dengan jaminan sosial. Gejala fisik yang terjadi berupa peningkatan detak
jantung dan tekanan darah. Biasanya dirasakan oleh para pekerja yang bersangkutan sebagai berdebar-debar, sakit kepala, mual, dan sebagainya Anies,
2014. Gejala psikologis lain berupa bingung, marah, mudah tersinggung. Hal ini
akan diikuti dengan meningkatnya produksi hormon adrenalin dan nonadrenalin. Pekerja yang bersangkutan, prestasi dan produktivitas kerjanya menurun. Sering
Universitas Sumatera Utara
55
disangka menderita sesuatu penyakit fisik yang menahun, tetapi ternyata berakar dari faktor psikologis Anies, 2014.
Pekerja yang memendam perasaan, misalnya tidak cocok dengan bidang pekerjaan tetapi tidak berani mengungkapkan. Gejala ini akan diikuti dengan
gejala fisik berupa gangguan pada saluran pencernaan berupa rasa mual, muntah, perih di ulu hati karena tukak lambung. Pekerja ini juga berpotensi untuk lari
menggunakan minuman keras atau yang memamukkan Anies, 2014. Sementara pada pekerja yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya,
cenderung lebih sering berkeringat. Gejala perilaku yang muncul antara lain terjadi kecenderungan peningkatan agresivitas dan tindakan kriminal. Pada taraf
tertentu, pekerja dapat mengalami kelelahan mental, disertai gejala fisik berupa gangguan pada kulit. gejala perilaku yang kelihatan antara lain penurunan kualitas
hubungan antarmanusia, baik hubungan dengan teman maupun dengan anggota keluarga lainnya Anies, 2014.
Selain itu, stres juga dapat menjadi bagian dari masalah di luar lingkungan pekerjaan, sehi
ngga masalah “di belakang layar” dalam keluarga atau lingkungan sosial dapat bermanifes sebagai gejala stres di tempat kerja dan membuat
pengungkapan gejala stres ini menjadi lebih menyulitkan Harrianto, 2011.
5.3 Hubungan Kebisingan dengan Stres Kerja