Pemanjangan Saat Putus Karakterisasi SEM Scanning Electron Microscopy Ketahanan Air Bioplastik

Kuat tarik dapat diukur berdasarkan beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan material dibagi dengan luas penampang awal Ao yang ditunjukkan pada Persamaan berikut: � = F maks A o Keterangan: σ = kuat tarik kgfcm2 Fmaks = beban maksimum kgf Ao = luas penampang awal cm2 [37]

2.9.3 Pemanjangan Saat Putus

Pemanjangan saat putus elongation at break atau proses pemanjangan merupakan perubahan panjang maksimum pada saat terjadi peregangan hingga sampel film terputus. Pada umumnya adanya penambahan plasticizer dalam jumlah lebih besar akan menghasilkan nilai persen pemanjangan suatu film semakin lebih besar. Menurut Liu dan Han pada tahun 2005, tanpa penambahan plasticizer, amilosa dan amilopektin akan membentuk suatu film dan struktur dengan satu daerah kaya amilosa dan amilopektin. Interaksi-interaksi antara molekul-molekul amilosa dan amilopektin mendukung formasi film, menjadikan film pati jadi rapuh dan kaku [38]. Pengujian pemanjangan saat putus menggunakan standar ASTM D 638 [36]. Karakterisasi uji tarik suatu material dilakukan dengan penarikan material dengan penjepit pada alat tensometer hingga spesimen putus. Pada waktu yang bersamaan, pertambahan panjang material dapat diukur. Pertam bahan panjang Δl yang terjadi akibat beban atau gaya yang diberikan pada material disebut dengan deformasi. Sedangkan elastisitas suatu material elongasi dapat dicari dengan perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang semula seperti ditunjukkan dalam Persamaan 2.3 berikut : � = ∆l l o x 100 Keterangan: ε = elastisitas regangan l o = panjang mula-mula material yang diukur cm …….. 2 …….. 3 Universitas Sumatera Utara Δl = pertambahan panjang cm [37]

2.9.4 Karakterisasi SEM Scanning Electron Microscopy

Struktur morfologi film dianalisis menggunakan scanning electron microscopy. Sampel dipotong dengan ukuran yang kecil dan di letakkan pada carbon tape [39]. Hasil analisis SEM juga memperlihatkan penyebaran partikel pengisi pada matriks sehingga dapat diketahui distribusi partikel pengisi pada matriks tersebar dengan merata atau tidak [37].

2.9.5 Ketahanan Air Bioplastik

Uji ketahanan air adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya serap bahan tersebut terhadap air. Pada bioplastik diharapkan air yang terserap pada bahan sangat sedikit atau dengan kata lain daya serap bahan tersebut terhadap air harus rendah. Jika nilai penyerapan air oleh plastik tinggi, ini berarti plastik bersifat hidrofilik. Adapun penyebab plastik bersifat hidrofilik ialah penambahan sorbitol dan faktor kecepatan pengadukan. Darni dan Herti 2010 menyatakan bahwa sifat ketahanan air suatu molekul berhubungan dengan sifat dasar molekul penyusunnya [14]. Bahan pati disini bersifat hidrofilik dan penambahan plasticizer sorbitol menambah sifat hidrofilik dari plastik. Kecepatan pengadukan yang semakin cepat membuat nilai pecerapan air dari plastik menjadi kecil. Hal ini disebabkan oleh ikatan antar komponen-komponen penyusun dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan. Semakin cepat kecepatan pengaduknya, semakin homogen dan semakin kuat ikatan antar komponen-komponen penyusun tersebut. Jika ikatan antar komponen itu semakin kuat, maka akan sulit untuk air memutuskan ikatan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan kecilnya nilai penyerapan air [29]. Pengujian ketahana air bioplastik ini menggunakan standar ASTM D570-98, 2005 [40]. Universitas Sumatera Utara

2.9.6 Karakterisasi FT-IR Fourier Transform Infra Red