PENGARUH VARIASI PENGISI KITOSAN DAN PLASTICIZER ETILEN GLIKOL TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOPLASTIK

struktur rantai polimer semakin berongga. Hal ini menyebabkan kerapatan, kekakuan, dan rapat massa berkurang sehingga turunnya nilai daripada densitas bioplastik [60].

4.4 PENGARUH VARIASI PENGISI KITOSAN DAN PLASTICIZER ETILEN GLIKOL TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOPLASTIK

4.4.1 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Sifat Kekuatan Tarik Bioplastik Berikut gambar yang menunjukkan pengaruh variasi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap sifat kekuatan tarik bioplastik Gambar 4.4 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen glikol Terhadap Sifat Kekuatan Tarik Biolastik Gambar 4.4 menunjukkan hubungan penambahan kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap kekuatan tarik bioplastik.. Dari gambar di atas dapat dilihat nilai kekuatan tarik bioplastik tertinggi adalah pada penambahan kitosan 3 gram dan etilen glikol 0,35 mlgram yaitu sebesar 28,271 MPa, sedangkan kekuatan tarik terendah adalah pada penambahan kitosan 1 gram dan etilen glikol 0,20 mlgram yaitu sebesar 14,881 MPa. Dari gambar 4.4 tersebut dapat dilihat adanya pengaruh penambahan pengisi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap kekuatan tarik tensile strength bioplastik. Dengan semakin bertambahnya jumlah kitosan dapat menyebabkan nilai kuat tarik dari bioplastik menjadi meningkat. Hal ini disebabkan oleh penambahan kitosan sebagai pengisi dapat meningkatkan nilai densitas bioplastik yang 14, 881 19, 077 19, 250 18, 231 19, 097 23, 363 20, 396 21, 477 25, 146 24, 123 25, 775 28, 271 23, 284 23, 634 28, 150 0,0 10,0 20,0 30,0 1 2 3 K ek u a ta n ta ri k M P a Massa Kitosan Gram etilen glikol 0,20 mlgram etilen glikol 0,25 mlgram etilen glikol 0,30 mlgram etilen glikol 0,35 mlgram etilen glikol 0,40 mlgram Universitas Sumatera Utara diakibatkan semakin rapatnya struktur bioplastik sehingga kekuatan tarik bioplastik akan meningkat [59]. Sedangkan penambahan plasticizer berbanding terbalik dengan penambahan pengisi dimana bertambahnya plasticizer akan menurunkan nilai dari kekuatan tarik. Hal ini disebabkan oleh penambahan plasticizer yang menurunkan nilai densitas akibat struktur rantai polimer yang semakin berongga yang menyebabkan penurunan pada kekuatan tarik [58]. Pada gambar diatas menunjukkan terjadi penurunan kekuatan tarik pada penambahan 1, 2, dan 3 gram kitosan dengan etilen glikol 0,35 mlgram. Menurut Chrismaya 2012, terjadinya penurunan kekuatan tarik bioplastik disebabkan oleh kondisi keberadaan plasticizer pada dalam campuran. Hal ini menyebabkan terjadinya keadaan jenuh plasticizer sehingga terjadi efek plastisasi yang menurunkan nilai dari kekuatan tarik [11]. 4.4.2 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Sifat Pemanjangan Pada Saat Putus Bioplastik Berikut gambar yang menunjukkan pengaruh variasi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap sifat pemanjangan pada saat putus bioplastik Gambar 4.5 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Sifat Pemanjangan pada Saat Putus Biolastik Gambar 4.5 menunjukkan hubungan penambahan kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap pemanjangan pada saat putus bioplastik pati biji nangka. Dari gambar di atas dapat dilihat nilai pemanjangan saat putus tertinggi adalah pada penambahan kitosan 1 gram dengan etilen glikol 0,40 mlgram yaitu sebesar 1,999 , sedangkan pemanjangan saat putus terendah adalah pada penambahan kitosan 3 gram dengan etilen glikol 0,30 mlgram sebesar 0,577 . 1, 540 1, 420 1, 194 1, 107 1, 013 0, 926 1, 758 1, 161 0, 577 1, 953 1, 501 1, 345 1, 999 1, 934 1, 531 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 1 2 3 P em a n ja n g a n s a a t P u tu s Massa Kitosan Gram Etilen Glikol 0,20 mlgram Etilen Glikol 0,25 mlgram Etilen Glikol 0,30 mlgram Etilen Glikol 0,35 mlgram Etilen Gilkol 0,40 mlgram Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.5 diatas dapat dilihat adanya pengaruh penambahan pengisi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap pemanjangan saat putus elongation at break bioplastik. Menurut Ginting 2015, dengan semakin bertambahnya jumlah kitosan dapat menyebabkan nilai pemanjangan saat putus dari bioplastik menjadi menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya kekompakan dari ikatan antar molekul yang diakibatkan oleh peningkatan ikatan hidrogen saat menambahkan kitosan sehingga bioplastik yang terbentuk menjadi lebih kuat dan lebih kaku [61]. Berbeda dengan penambahan jumlah etilen glikol, semakin bertambahnya jumlah etilen glikol yang ditambahkan dapat menyebabkan nilai pemanjangan saat putus dari bioplastik menjadi meningkat. Hal ini dapat disebabkan penambahan plasticizer yang membuat bioplastik semakin plastis karena etilen glikol sebagai plasticizer dapat menambah free volume dalam matriks film dengan mengurangi ikatan hidrogen antara rantai-rantai polimer [12]. Pada gambar diatas dapat dilihat nilai pemanjangan saat putus elongation at break yang fluktuatif. Nilai pemanjangan saat putus yang fluktuatif dikarenakan oleh keberadaan plasticizer yang mengalami tiga keadaan transisi yaitu adsorbsi plasticizer pada ikatan –H dalam pati, kondisi jenuh plasticizer, dan kondisi lewat jenuh plasticizer. Pada keadaan pertama, plasticizer dapat mengabsorbsi ikatan –H dalam pati dengan baik sehingga mengakibatkan bioplastik pada kondisi glassy-nya dimana molekul pati kehilangan mobilitasnya dan terjadi efek antiplastisasi tidak elastis sehingga menyebabkan bioplastik dalam bersifat keras dan kuat. Sedangkan pada keadaan kedua, plasticizer dalam kondisi jenuh sehingga terjadi efek plastisasi yang menurunkan nilai dari kekuatan tarik dan semakin menurun lagi pada tahapan ketiga dimana plasticizer mengalami kondisi lewat jenuh [11]. Akibat dari ketiga kondisi transisi ini mengakibatkan nilai pemanjangan saat putus yang fluktuatif. Universitas Sumatera Utara 4.4.3 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Modulus Young Bioplastik Berikut gambar yang menunjukkan pengaruh variasi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap Modulus Young bioplastik pati biji nangka berpengisi kitosan dan plasticizer etilen glikol. Gambar 4.6 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Modulus Young Biolastik Gambar 4.6 menunjukkan hubungan penambahan kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap Modulus Young bioplastik. Dari grafik pada gambar di atas dapat dilihat nilai Modulus Young tertinggi adalah pada penambahan kitosan 3 gram dan etilen glikol 0,30 mlgram sebesar 43,581 MPa, sedangkan Modulus Young terendah adalah pada penambahan kitosan 1 gram dan etilen glikol 0,20 mlgram sebesar 9,663 MPa. Dari gambar 4.6 diatas terlihat adanya pengaruh penambahan kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap Modulus Young bioplastik. Dengan semakin bertambahnya kitosan maka nilai Modulus Young akan semakin meningkat. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan kekompakan dari ikatan antar molekul pada bioplastik karena ikatan hidrogen yang terjadi akibat penambahan kitosan menyebakan bentuk dari bioplastik yang menjadi semakin kuat dan kaku [61]. Berbeda halnya dengan penambahan volume etilen glikol dimana semakin banyak penambahan volume etilen glikol maka nilai Modulus Young akan semakin menurun. Menurut Fitria dan Yuli 2015, penyebab dari penurunan nilai Modulus Young akibat penambahan volume plasticizer disebabkan oleh penambahan etilen glikol 9, 663 13, 435 16, 122 16, 469 18, 852 25, 230 11, 602 18, 499 43, 581 12, 352 17, 172 21, 019 11, 648 12, 220 18, 387 5,0 15,0 25,0 35,0 45,0 1 2 3 M o dul us Y o ung M P a Massa Kitosan Gram Etilen Glikol 0,20 mlgram Etilen Glikol 0,25 mlgram Etilen Glikol 0,30 mlgram Etilen Glikol 0,35 mlgram Etilen glikol 0,40 mlgram Universitas Sumatera Utara sebagai plasticizer mampu menurunkan gaya intermolekular sepanjang rantai polimer yang mengakibatkan polimer yang dihasilkan semakin elastis sehingga semaki kecil derajat kekakuan atau modulus young polimer tersebut [58]. Pada gambar diatas dapat dilihat nilai modulus young yang fluktuatif. Hal ini dikarenakan keberadaan plasticizer yang mengalami tiga keadaan transisi yaitu adsorbsi plasticizer pada ikatan –H dalam pati, kondisi jenuh plasticizer, dan kondisi lewat jenuh plasticizer. Pada keadaan pertama, plasticizer dapat mengabsorbsi ikatan –H dalam pati dengan baik sehingga mengakibatkan bioplastik pada kondisi glassy-nya dimana molekul pati kehilangan mobilitasnya dan terjadi efek antiplastisasi tidak elastis sehingga menyebabkan bioplastik dalam bersifat keras dan kuat. Sedangkan pada keadaan kedua, plasticizer dalam kondisi jenuh sehingga terjadi efek plastisasi yang menurunkan nilai dari kekuatan tarik dan semakin menurun lagi pada tahapan ketiga dimana plasticizer mengalami kondisi lewat jenuh [11]. Jadi dapat disimpulkan terjadinya nilai modulus young yang fluktuatif dikarenakan plasticizer mengalami keadaan transisi. 4.5 PENGARUH VARIASI PENGISI KITOSAN DAN PLASTICIZER ETILEN GLIKOL TERHADAP PENYERAPAN AIR BIOPLASTIK Berikut gambar yang menunjukkan pengaruh variasi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap penyerapan air bioplastik Gambar 4.7 Pengaruh Variasi Pengisi Kitosan dan Plasticizer Etilen Glikol Terhadap Penyerapan Air Biolastik Gambar 4.7 menunjukkan hubungan penambahan kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap penyerapan air bioplastik pati biji nangka. Dari grafik pada 57, 230 56, 220 48, 910 58, 890 57, 890 51, 290 61, 590 60, 230 52, 020 62, 120 61, 210 52, 990 64, 990 62, 630 54, 100 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 1 2 3 P en y era p a n A ir Massa Kitosan Gram Etilen Glikol 0,20 mlgram Etilen Glikol 0,25 mlgram Etilen Glikol 0,30 mlgram Etilen Glikol 0,35 mlgram Etilen Glikol 0,40 mlgram Universitas Sumatera Utara gambar di atas dapat dilihat nilai penyerapan air bioplastik tertinggi adalah pada penambahan kitosan 1 gram dan etilen glikol 0,40 mlgram yaitu sebesar 64,99 , sedangkan penyerapan air terendah adalah pada penambahan kitosan 3 gram dan etilen glikol 0,20 mlgram yaitu sebesar 48,91 . Dari gambar 4.7 tersebut dapat dilihat adanya pengaruh penambahan pengisi kitosan dan plasticizer etilen glikol terhadap penyerapan air bioplastik. Dengan semakin meningkatnya penambahan jumlah etilen glikol dapat menyebabkan nilai penyerapan air dari bioplastik menjadi bertambah. Kemudian semakin meningkatnya penambahan jumlah kitosan dapat menyebabkan nilai penyerapan air dari bioplastik menjadi menurun. Penambahan etilen glikol sebagai plasticizer akan meningkatkan nilai kelarutan bioplastik terhadap air. Hal ini menyebabkan bioplastik semakin mudah untuk menyerap air sehingga meningkatkan nilai penyerapan air 62. Dan kitosan sebagai pengisi memiliki sifat tidak larut dalam air sehingga seiring dengan penambahan kitosan maka nilai penyerapan air akan semakin kecil [3].

4.6 HASIL KARAKTERISASI MORFOLOGI PERMUKAAN DENGAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPE SEM