51
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Ketersediaan input produksi lahan, bibit, modal, pupuk dan tenaga kerja pada usahatani anggrek di daerah penelitian tersedia.
2. Biaya total produksi per petani terbesar adalah anggrek dendrobium dan biaya total produksi per 100 pot terbesar adalah anggrek vanda.Penerimaan per
petani terbesar adalah anggrek dendrobium dan penerimaan per 100 pot terbesar adalah anggrek vanda. Sedangkan pendapatan per petani terbesar
adalah anggrek vanda dan pendapatan per 100 pot terbesar adalah anggrek vanda.
3. Usahatani anggrek dendrobium, vanda, cattleya dan bulan menguntungkan atau layak diusahakan dan dikembangkan di daerah penelitian karena nilai RC
Ratio lebih besar dari 1. Dimana RC Ratio terbesar adalah anggrek vanda.Sedangkan produksi dan harga jual telah melewati titik impas dari BEP
produksi dan BEP harga produksi. Dimana BEP produksi terbesar adalah anggrek vanda dan BEP harga produksi terbesar adalah anggrek vanda.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Kepada Pemerintah : agar Pemerintah memberikan subsidi bibit dan informasi
tentang bagaimana cara memperbanyak bibit anggrek untuk mengurangi biaya
Universitas Sumatera Utara
52
produksi petani anggrek. 2.
Kepada Petani : sebaiknya petani lebih sering mencari informasi tentang teknik kultur jaringan untuk memperbanyak bibit tanpa harus membeli bibit dari luar
Sumatera dan agar petani mengembangkan usahatani anggrek lebih luas sehingga petani di daerah penelitian lain juga dapat mengusahakan anggrek.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya : Peneliti perlu melihat perkembangan anggrek
dan prospek pengembangannya.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Anggrek merupakan tanaman bunga hias yang bunganya indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan
secara luas di Indonesia. Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah
Muangthai. Di Indonesia, anggrek banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera ataupun di Irian Jaya.
Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain : Vanda tricolor
terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang , Vandahookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera, anggrek ralat atau
Dendrobium phalaenopsis , anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis, anggrek
Paphiopedilun praestans, yang berasal dari Irian Jaya, serta anggrek
Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah. Tanaman anggrek
dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya, yaitu : a.
Anggrek Ephytisadalah jenis anggrek yang menumpang pada batang pohon lain tetapi tidak merusak atau merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai
untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencarri makanan adalah akar udara.
b. Anggrek semi Ephytisadalah jenis anggrek yang menempel pada
pohontanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya
Universitas Sumatera Utara
8
juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
c. Anggrek Terrestrisadalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.
Tanaman Anggrek dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat. Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari 0 hingga 5.000 m di atas permukaan air laut. Jenis
anggrek yang tumbuh pada dataran rendah 0-300 m di atas permukaan laut antara lain Acampe praemorsa, Cymbidium aloifolium, Pholidota imbricata, dan
Vanda roxburghii . Sedangkan jenis anggrek dataran tinggi ketinggian 3.500-
5.000 m di atas permukaan laut antara lain Bulbophyillum retusiusculum, Habenaria cumminsiana
, Herminium longilobatum, Nervilia macroglossa, Pleione maculata
dan sebagainya. Struktur morfologi tanaman anggrek, terutama bunganya sangat menarik.
Tanaman ini merupakan tanaman herba tahunan, yang tumbuh pada beberapa kondisi iklim yang beragam. Jenis anggrek ada yang hidup di semak-semak atau
pohon-pohonan yang disebut anggrek liar, ada yang hidup di batuan dan disebut litofit, ada yang hidup di tanah atau yang disebut terestrial, yang hidup di sisa-sisa
tanaman adalah epifit, sedangkan yang tumbuh di air seperti Cryptanthemis dan Rhizanthella
dinamakan semiakuatik. Tanaman anggrek tidak bersifat parasit, sehingga tidak merugikan tanaman lainnya. Tanaman ini mencukupi kebutuhan
makanan untuk dirinya sendiri dari proses fotosintesis, dan bahkan tahan hidup berbulan-bulan walaupun tanpa perawatan.
Budidaya tanaman anggrek akan berhasil baik bila lingkungan tumbuh alaminya dapat terpenuhi. Faktor genetik merupakan faktor yang penting dalam
Universitas Sumatera Utara
9
pertumbuhan dan pembungaan. Namun demikian, faktor lingkungan juga ikut menetukan keberhasilan budidaya tanaman anggrek. Beberapa faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman ini ialah temperatur, kelembapan dan sinar matahari Ashari, 1995.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Ilmu Usahatani