10
2.2.2 Teori Penerimaan dan Pendapatan
Penerimaan merupakan jumlah kuantitas hasil produksi dikalikandengan harga dari kuantitas yang dihasilkan tersebut yang dinyatakan dalam bentuk rumus
sebagai berikut :
TR = Y. Py
Keterangan : TR
= Total Penerimaan Y
= Jumlah Produksi Py
= Harga Produk Rp Soekartawi, 2002.
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi. Pendapatan bersih atau keuntungan petani tergantung dua faktor utama yaitu
penerimaan dari biaya usaha tani. Untuk mengetahui keuntunganatau pendapatan bersih maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Π = TR – TC
Keterangan : Π
= Keuntungan TR
= Total Penerimaan TC
= Total Biaya Assuari, 1996.
Universitas Sumatera Utara
11
2.2.3 Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Anggrek
Kelayakan usaha dapat melihat kelayakan dari suatu gagasan yang berasal dari pengusaha secara individu. Kelayakan usaha dapat diketahui dengan
menggunakan 2 kriteria umum dikenal sebagai berikut : RC, dan BEP. RC adalah singkatan dari retrun cost ratio, atau dikenal sebagai perbandingan
atau nisbah antara penerimaan dan biaya. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut :
Net RC =
��������������� ����������
Keterangan : R
= Penerimaan C
= Biaya Soekartawi, 1994.
Kriteria Penilaian : RC 1 berarti usaha sudah dijalankan secara efisien.
RC = 1 berarti usaha yang dijalankan dalam kondisi titik impasBreak Event Point BEP.
RC ratio 1 usaha tidak menguntungkan dan tidak layak Soekartawi, 1994 . Analisis break even adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan
antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. BEP Produksi
BEP =
�� �−��
Universitas Sumatera Utara
12
Keterangan : BEP = Break Even Point
FC = Fixed Cost
VC = Variabel Cost
P = Price per unit
b. BEP Harga
BEP =
�� ���
Keterangan : BEP
= Break Even Point TC
= Total Cost P
= Price per unit
2.2.4 Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layak
dijalankannya sebuah usaha merujuk pada hasil perbandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan ke dalam sebuah usaha atau bisnis baru dengan
hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu Johan, 2011.
Mennurut Ibrahim 2009, studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usahaproyek yang direncanakan.
Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan
Universitas Sumatera Utara
13
usahaproyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat benefit, baik dalam arti financialbenefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan
usahaproyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.
2.3 Penelitian Terdahulu