Deskripsi hasil wawancara tentang implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa di Desa Ajijulu

Kegiatan. Demikian juga halnya dengan koordinasi di antara para organisasi pelaksana telah dilakukan dengan baik.

B. Deskripsi hasil wawancara tentang implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa di Desa Ajijulu

1. Komunikasi Bantuan Alokasi Dana Desa adalah bantuan stimulan atau perangsang yang diberikan oleh pemerintah kabupaten kepada pemerintah desakelurahan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan desa dan kegiatan pemberdayaan masyarahat desakelurahan. Adapun tujuan utama dari bantuan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desakelurahan. Namun, untuk pencapaian tujuan yang maksimal maka diperlukan penjelasan atau kejelasan-kejelasan yang didapatkan dari komunikasi. Desa Ajijulu adalah salah satu desa yang teradapat di Kecamatan Tigapanah. Berdasarkan data yang diperoleh di tahun 2015. Jumlah penduduk Desa Ajijulu sebanyak 1650 jiwa. Untuk bantuan Alokasi Dana Desa tahun 2015 sendiri, Desa Ajijulumenerima bantuan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 161.775.572,- yang pencairannya sebanyak 3 tahap pencairan, yaitu: 1 Tahap 1 = 40 ADD menjadi Rp. 64.710.229,- 2 Tahap 2 = 40 ADD menjadi Rp. 64710.229,- 3 Tahap 3 = 20 ADD menjadi Rp. 32.355114,- Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Ajijulu disatukan dengan Dana Bagi Hasil Pajak DBHP yang berjumlah Rp. 9.435.132,- untuk menjalankan Universitas Sumatera Utara pembangunan desa. Alokasi dana Desa dan Dana Bagi Hasil Pajak Desa Ajijulu dialokasikan untuk melakukan pembangunan pada Desa Ajijulu dan akan dialokasikan kepada 3 kegiatan, yaitu: d. Penghasilan tetap dan tunjangan Pemerintah Desa dan BPD, e. Operasional Perkantoran, dan f. Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari: 3 Perkerasan Jalan Dengan Sirtu, dan 4 Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat. Pembangunan desa ini ditetapkan pada hasil acara musrenbangdes yang telah dilakukan pada tanggal 18 Juni 2015 silam. Adapun acara musrenbangdes tersebut dihadiri oleh aparat desa, BPD, masyarakat desa, tokoh masyarakat yang secara keseluruhan berjumlah 97 orang, dimana yang menjadi topik materi yang dibahas pada rapat tersebut adalah sosialisasi Alokasi Dana DesaKelurahan ADDK tahun 2015, menetapkan tim Pengelola ADDK dan Tim Pelaksana ADDK, dan menetapkan Usulan rencana Kerja URK Acara musrenbangdes yang dilaksanakan Pemerintah Desa Ajijulu selama ini merupakan sarana yang digunakan pemerintah desa untuk melakukan sosialisasi Alokasi Dana Desa kepada masyarakat desa. Pemerintah desa mengajak masyarakat untuk menghadirimengikuti acara musrenbangdes dengan cara memberikan surat kepada pengurus gereja di wilayah desa Ajijulu dan melakukan pendekatan pemerintah kepada tiap warga yang ditemui oleh pemerintah desa baik di acara adat, di saat berpapasan dengan masyarakat maupun di kedai-kedai kopi dan informasi yang menyebar melalui masyarakat itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Pengumuman untuk melakukan musrenbang dilakukan dalam jangka waktu ± 2 minggu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan sekretaris Desa Ajijulu tentang cara mengumumkan dan mensosialisasikan acara musrenbang bahwa: Sosialisasi Musrenbangdes di Desa Ajijulu dilakukan melalui penyebaran surat undangan ke pengurus gereja di wilayah Desa Ajijulu agar diwartakan pada jemaat yang datang beribadah dan melalui pendekatan aparat pemerintah dengan masyarakat dengan memberitakan kepada masyarakat yang dijumpai oleh aparat pemerintah desa baik itu di tengah perjalanan ataupun disaat di kedai- kedai kopi dalam jangka waktu ± 2 minggu sebelum acara musrenbangdes dilaksanakan. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa BPD Ajijulu yang menyatakan sosialisasi acara musrenbangdes Ajijulu dilakukan dengan cara menyebarkan undangan ke tiap-tiap gereja yang ada di wilayah Desa Ajijulu untuk diumumkan kepada jemaat gereja agar meghadiri atau mengikuti acara musrenbangdes Desa Ajijulu. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Hal yang sama dinyatakan oleh pengurus gereja bahwa gereja telah menerima surat tentang acara musrenbangdes desa Ajijulu sehingga gereja mewartakan surat tersebut kepada jemaat yang hadir pada acara ibadah mingguan tersebut. Namun masih ada masyarakat yang masih tidak mengetahui acara musrenbangdes tersebut dikarenakan tidak hadir dalam ibadah minggu tersebut. Pada saat acara musrenbangdes Desa Ajijulu berlangsung, kepala desa berperan menjadi komunikator untuk menjelaskan kepada masyarakat yang hadir apa itu bantuan Alokasi Dana Desa , berapa jumlah bantuan dana yang diterima oleh Desa Ajijulu untuk tahun 2015, serta larangan pengelokasian Alokasi Dana Desa dan bagaimana pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa tersebut. Menurut Sekretari Desa Ajijulu bahwa: Apa yang dipaparkan oleh kepala desa sudah sangat jelas walaupun ada sedikit masyarakat yang masih bertanya kepada pemerintah desa setelah sosialisasi Universitas Sumatera Utara pada acara musrenbangdes tersebut. Pernyataan Sekretaris desa di atas kemudian didukung oleh pernyataan dari salah seorang masyarakat yang hadir di acara musrenbangdes tersebut mengatakan bahwa pemaparan dari kepala desa sudah cukup jelas dan dapat dimengerti. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Berdasarkan hasil deskripsi hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa sudah cukup baiknya adanya intensitas sosialisasi program Alokasi Dana Desa di Desa Ajijahe karena sosialisasi dilakukan melalui warta gereja yang diadakan sekali dalam seminggu dan melalui pendekatan pemerintah dengan masyarakat desa yang dilakukan dalam jangka waktu ±2 minggu. Untuk kejelasan informasi pesan tentang Alokasi Dana Desa pada sosialisasi pada acara musrenbangdes dari pemerintah desa sudah sangat jelas. 2. Sumber Daya Sumber daya merupakan faktor utama dalam melaksanakan jalannya suatu kebijakan. Tanpa adanya sumber daya yang cukup, maka implementasi tidak akan tercapai dengan baik. Sumber daya memegang peranan penting dalam proses implementasi, karena implementasi tidak akan efektif bilamana sumber daya pendukungnya tidak tersedia. Bagian sumber daya dalam hal ini mencakup sumber daya manusia, sumber daya modal, serta fasilitas-fasilitas yang mendukung. Berdasarkan Wawancara dengan kepala Desa Ajijulu tentang sumber daya manusia yang berperan dalam kegiatan Alokasi Dana Desa Bahwa: Adapun Tim Pengelola ADD Desa Ajijulu terdiri dari 3 orang yakni kepala desa, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK, Penanggung Jawab Administrasi Kegiatan PJAK yang bertanggungjawab penuh terhadap seluruh penggunaan dana termasuk surat pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan desa. Sedangkan Tim Pelaksana Kegiatan ADD beranggotakan 5 orang yakni yang berasal dari 1 orang unsur aparat desa, satu orang anggota BPD, 1 Universitas Sumatera Utara orang dari Karang Taruna, 1 orang dari tokoh masyarakat, dan 1 orang unsur PKK. Tim Pelaksana Kegiatan ADD bertugas menyusun Rancangan Usulan Kerja URK dan Rancangan Anggaran Biaya RAB. Selain itu, melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan URK dan RAB serta menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa. Mayoritas dari Tim Pengelola dan Tim Pelaksana memiliki jenjang pendidikan SMP. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Seperti yang dikemukakan sebelumnya, jumlah dana Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Ajijulu adalah sebesar Rp. 161.775.572,- yang pencairannya terkesan lambat dikarenakan oleh pelaksanaan kelegkapan administrasi yang cenderung lambat. Berdasarkan hasil wawancara dengan sekretaris desa tentang penghambat yang mengaakibatkan lambatnya pemenuhan administrasi, beliau menyatakan bahwa: Pendidikan dari tim pelaksana ADD sangat berpengaruh dalam menagani kegiatan ADD. Tim pelaksana diajak untuk melengkapi berkas-berkas administrasi untuk tepat waktu, namun pelengkapan administrasi tersebut cenderung bergerak lambat dan bahkan sering meminta bantuan kepada kepala desa maupun sekretaris desa. Hal ini juga diakui oleh salah satu anggota Tim Pelaksana Kegiatan Alokasi Dana Desa yang mengatakan bahwa adanya kesulitan yang dihadapi oleh tim pelaksana dalam menangani program pembangunan jalan dengan sirtu, terutama dalam penyusunan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban kepada kepala desa.Fasilitas-fasilitas yang kurang memadai seperti tidak adanya alat ketik atau koputer di kantor desa mengkibatkan lambatnya pemenuhan administrasi. Tidak adanya alat ketik dikantor desa mengakibatkan pihak desa harus menggunakan Jasa Rental Komputer yang cenderung bekerja lambat dikarenakan banyak desa lain yang menggunakan jasa rental komputer tersebut. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Namun dalam partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan bergotong- royongberpartisipasi dalam pengerjaan program Pembangunan Jalan Dengan Sirtu dinilai baik. Hal ini dibenarkan oleh sekretaris desa yang mengatakan bahwa: Partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan gotong-royong yang dibuktikan dengan cukup banyaknya anggota masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut. Universitas Sumatera Utara Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa jumlah dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh desa ajijahe adalah Rp. 161.775.572,- yang disatukan dengan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp. 9.435.132,- dan Dana Desa DD yang dicairkan dalam 3 tahap pencairan. Berdasarkan hasil wawancara dengan sekretaris desa terkait dengan sumber daya modal atau dana program Alokasi Dana Desa yang diterima oleh Desa Ajijulu serta pencairannya, beliau menyatakan bahwa: Dana Alokasi Dana Desa dibagi menjadi tiga, yaitu Penghasilan Tetap dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, serta biaya Pemberdayaan Masyarakat. Dalam melakukan kegiatan PembangunanPengerasan Jalan dengan Sirtu di danai dengan biaya pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 85.804.000,-. Dan tunjangan sebesar Rp. 117.600.000,-, dan operasional Perkantoran sebesar Rp. 15.079.521,-. beliau juga mengatakan bahwa pencairan terkesan lambat dikarenakan kesulitan Tim pelaksana dalam melengkapi berkas administrasi sehingga pencairan dana Alokasi Dana Desa di tingkat kabupaten sedikit terlambat menjadi bulan september. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Berdasarkan pendapat para informan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan sumber daya manusia sebagai pelaksana kebijakan Alokasi Dana Desa dibidang pendidikan terbilang kurang, namun cara pengajakan masyarakat dalam bergotong-royong terbilang baik persiapan dikarenakan waktu yang ada adalah ±2 minggu. Tim Pelaksana terkesan kurang dalam melakukan persiapan dan pelaksanaan, hal tersebut dibuktikan dengan waktu dalam pengerjaan pengerasan jalan dengan sirtu Desa cenderung tiba-tiba. Walaupun demikian masyarakat mengikuti acara gotong-royong dengan jumlah terbilang cukup banyak sehingga pengerjaan pembangunan tersebut dinilai cepat selesai. Pencairan pada tahun 2015 dikarenakan peraturan baru yaitu PERBUP No. 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2015. Kelambatan Universitas Sumatera Utara pencairan juga dipengaruhi oleh lambatnya dalam pelengkapan administrasi dalam pencairan ADD. Jumlah ADD yang diterima Desa Ajijahe adalah Rp. 164.314.608,- dengan 3 pembagian, yaitu Penghasilan Tetap dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, serta biaya Pemberdayaan Masyarakat. Pelaksanaan program Alokasi Dana Desa tidak terlepas dari dukungan fasilitas-fasilitas pendukung seperti alat transportasi, Balai Desa pada saat melakukan musrenbangdes, kantor kepala desa, peralatan kantor desa, dll. 3. Disposisi Kecenderungan-kecemderungan Dalam pelaksana Alokasi Dana Desa sikap pelaksana sangat mempengaruhi dalam pencapaian hasil dan jangka waktu yang dituju. Menurut informasi yang diterima dari sekretaris desa bahwa: Setiap implementor dalam kegiatan Alokasi Dana Desa tidak ada yang tampak menolak kebijakan tersebut, namun sebaliknya masyarakat dan pelaksana sangat senang dan mendukung dalam program kebijakan Alokasi Dana Desa karena program tersebut dinilai sangat membantu dalam membangun dan menjalankan pemerintah desa. Hal senada juga disampaikan oleh ketua BPD Desa Ajijulu bahwa para pelaksana maupun itu Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan terlihat bahwa mereka tidak menunjukkan sikap yang menolak program Alokasi Dana Desa. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 4. Struktur Birokrasi Struktur Birokrasi adalah alat yang digunakan agar pelaksanaan Kegiatan Alokasi Dana Desa berjalan dengan teratur. Menurut informasi yang diterima dari sekretaris desa tentang struktur birokrasi kegiatan Alokasi Dana Desa di tingkat desa bahwa: Universitas Sumatera Utara Struktur birokrasi kegiatan Alokasi Dana Desa dibagi menjadi dua, yaitu Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan. Tim Pengelola ADD Desa Ajijulu terdiri dari 3 orang yaitu kepala desa, Penanggungjawab Operasional Kegiatan PJOK, Penanggung Jawab Administrasi Kegiatan PJAK yang bertanggungjawab penuh terhadap seluruh penggunaan dana termasuk surat pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan desa. Sedangkan Tim Pelaksana Kegiatan ADD beranggotakan 5 orang yakni yang berasal dari 1 orang unsur aparat desa, satu orang anggota BPD, 1 orang dari Karang Taruna, 1 orang dari tokoh masyarakat, dan 1 orang unsur PKK. Tim Pelaksana Kegiatan ADD bertugas menyusun Rancangan Usulan Kerja URK dan Rancangan Anggaran Biaya RAB. Selain itu, melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan URK dan RAB serta menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa. Beliau menambahkan, dalam menjalankan kegiatan bantuan Alokasi Dana Desa, kedua tim ini adalah yang menjadi pelaksana dan memegang fungsi untuk mengatur bagaimana pelaksanaannya di desa. Berjalan tidaknya atau baik tidaknya proes kegiatan pembangunan yang bermodalkan dari dana Alokasi Dana Desa semuanya terletak pada Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan, hal ini merupakan tanggungjawab dari kedua tim tersebut. Unsur-unsur desa yang ada seperti BPD, aparat desa yang tidak terpilih sebagai Tim Pelakasana Kegiatan, PKK, Tokoh masyarakat, Karang Taruna, hanyalah memiliki peranan sebatas tahu saja, tidak berhak untuk mencampuri pelaksanaan pengerjaan kegiatan, baik melengkapi berkas-berkas untuk pencairan dana dan kegiatan lainnya. Namun, lanjut beliau, unsur lembaga desa berhak memonitoring dan mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Dalam hal pembagian tugas dan penyebaran tanggungjawab beliau juga mengatakan bahwa: Pembagian tugas dan penyebaran tanggung jawab sudah jelas dan sudah diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Karo No.8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2015. Tim Pengelola bertugas bertanggungjawab terhadap seluruh penggunaan dana Alokasi Dana Desa. Sedangkan tugas Tim Pelaksana Kegiatan adalah menyusun Usulan Rencana Kerja URK dan Rancangan Anggaran Biaya RAB. Selain itu, melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam URK dan RAB dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa. Namun, Tim Pengelola juga bertanggung jawab mendampingi Tim Pelaksana Kegiatan jika diperlukan dan harus memonitoring setiap perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengerasan jalan dengan sirtu Desa Ajijulu. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Universitas Sumatera Utara Hal yang senada juga dilontarkan oleh anggota Tim Pelaksana Kegiatan yang mengatakan bahwa: Untuk yag melaksanakan kegiatan adalah tugas dari Tim Pelaksana Kegiatan dan Tim Pengelola bertanggungjawab sebagai pendamping Tim Pelaksana Kegiatan. Ketika ada sesuatu hal yang kurang dimengerti oleh tim pelaksana kegiatan, maka tim pengelola wajib turun tangan mengatasi permasalahan ataupun kendala yang dihadapi oleh tim pelaksana kegiatan. Semua dilakukan dengan tujuan agar bagaimana pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik. Wawancara pada tanggal 22 September 2015 Dari hasil deskripsi wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan struktur organisasi pelaksana Alokasi Dana Desa di Desa Ajijulu telah sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Karo No. 8 Tahun 2015. Untuk pembagian tugas jua telah dijelaskan pada PERBUP dan telah dijalankan oleh masing-masing organisasi pelaksana, yaitu Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan. Demikian juga halnya dengan koordinasi diantara para organisasi pelaksana telah dilakukan dengan baik.

V.4 Data Sekunder