Setiap dari pelaksana di tingkat kecamatan dan tingkat desa sangat mendukung Kebijakan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Tigapanah. Para pelaksana
meyakini bahwa Program tersebut dapat merubah dan membangun kecamatan Tigapanah menjadi kecamatan yang lebih baik sehingga perspektif dari setiap
pelaksana sejalan. Kegiatan Alokasi Dana Desa juga dinilai adalah suatu program pemerintah yang mampu meningkatkan kemampuan dari pemerintah
desa dalam melaksanakan fungsi pemerintah seperti melaksanakan perencanaan dan implementasi pembangunan tersebut. Dengan kebijakan dari Alokasi Dana
Desa sangat menguntungkan juga bagi para pelaksana seperti aparat pemerintah desa dikarenakan adanya anggaran bagi aparat pemerintah desa yang berasal
dari dana Alokasi Dana Desa sehingga dana tersebut juga dapat disebut sebagai Dana Stimulant. Wawancara pada tanggal 14 September 2015
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa disposisi implementor di Kecamatan Tigapanah sangat baik dikarenakan sikap
yang mendukung dari para implementor dan perspektif yang sama yang ditunjukkan oleh para pelaksana Alokasi Dana Desa.
4. Struktur Birokrasi
Menurut informasi yang diterima dari Kasi PPMDK Kecamatan Tigapanah mengatakan bahwa:
Kecamatan bertindak sebagai Tim Pendamping desa dalam melaksanakan Alokasi Dana Desa. Tim Pendamping kegiatan Alokasi Dana Desa berfungsi
sebagai perpanjangan tangan dari tingkat kabupaten. Setiap kegiatan yang dilakukan di kabupaten, kecamatan wajib mendampingi setiap desa yang ada di
wilayah Kecamatan Tigapanah. Tim Pendamping dipimpin oleh Camat sendiri. Tim Pendamping berada dibawah dari Tim Pembina Kabupaten. Struktur
pelaksanaan birokrasi dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa telah sesuai dari Peraturan Bupati Kabupaten Karo No. 8 tahun 2015. Wawancara Pada Tanggal
14 September 2015
A. Deskripsi hasil wawancara tentang implementasi program Alokasi Dana Desa di Desa Ajijahe
1. Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Bantuan Alokasi Dana Desa adalah bantuan stimulan atau perangsang yang diberikan oleh pemerintah kabupaten kepada pemerintah desakelurahan
dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan desa dan kegiatan pemberdayaan masyarahat desakelurahan. Adapun tujuan utama dari bantuan ini adalah untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desakelurahan.
Desa Ajijahe adalah salah satu desa yang teradapat di Kecamatan Tigapanah. Berdasarkan data yang diperoleh di tahun 2015. Jumlah penduduk Desa Ajijahe
sebanyak 1389 jiwa. Untuk bantuan Alokasi Dana Desa tahun 2015 sendiri, Desa Ajijahe menerima bantuan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 164.314.608,- yang
pencairannya sebanyak 3 tahap pencairan, yaitu: 1
Tahap 1 = 40 ADD menjadi
Rp. 65.725.843,- 2
Tahap 2 = 40 ADD menjadi
Rp. 65.725.843,- 3
Tahap 3 = 20 ADD menjadi
Rp. 32.862.922,- Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Ajijahe disatukan dengan Dana
Bagi Hasil Pajak DBHP yang berjumlah Rp. 12.556.690,- untuk menjalankan pembangunan desa. Alokasi dana Desa dan Dana Bagi Hasil Pajak Desa Ajijahe
dialokasikan untuk melakukan pembangunan pada Desa Ajijahe dan akan dialokasikan kepada 3 kegiatan, yaitu:
a. Penghasilan tetap dan tunjangan Pemerintah Desa dan BPD,
b. Operasional Perkantoran, dan
c. Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari:
1 Penimbunan Tanah Lokasi Losd Balai Desa, dan
2 Peningkatan Kapasitas Kelompok Masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan desa ini ditetapkan pada hasil acara musrenbangdes yang telah dilakukan pada tanggal 21 Juni 2015 silam. Adapun acara musrenbangdes
tersebut dihadiri oleh aparat desa, BPD, masyarakat desa, tokoh masyarakat yang secara keseluruhan berjumlah 74 orang, dimana yang menjadi topik materi yang
dibahas pada rapat tersebut adalah sosialisasi Alokasi Dana DesaKelurahan ADDK tahun 2015, menetapkan tim Pengelola ADDK dan Tim Pelaksana
ADDK, dan menetapkan Usulan rencana Kerja URK
Acara musrenbangdes yang dilaksanakan Pemerintah Desa Ajijahe selama ini merupakan sarana yang digunakan pemerintah desa untuk melakukan
sosialisasi Alokasi Dana Desa kepada masyarakat desa. Pemerintah desa mengajak masyarakat untuk menghadirimengikuti acara musrenbangdes dengan
cara memberikan surat kepada pengurus gereja di wilayah desa Ajijahe dan melakukan pendekatan pemerintah kepada tiap warga yang ditemui oleh
pemerintah desa baik di acara adat maupun di kedai-kedai kopi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan sekretaris Desa Ajijahe yang mengataka bahwa:
Sosialisasi Musrenbangdes di Desa Ajijahe dilakukan melalui penyebaran surat undangan ke pengurus gereja di wilayah Desa Ajijahe agar diwartakan pada
jemaat yang datang beribadah dan melalui pendekatan aparat pemerintah dengan masyarakat dengan memberitakan kepada masyarakat yang dijumpai oleh
aparat pemerintah desa baik itu di tengah perjalanan ataupun disaat di kedai- kedai kopi dalam jangka waktu seminggu sebelum acara musrenbangdes
dilaksanakan. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa BPD Ajijahe yang menyatakan sosialisasi acara musrenbangdes Ajijahe
dilakukan dengan cara menyebarkan undangan ke tiap-tiap gereja yang ada di wilayah Desa Ajijahe untuk diumumkan kepada jemaat gereja agar menghadiri
atau mengikuti acara musrenbangdes Desa Ajijahe.Wawancara Pada Tanggal 20 September 2015
Universitas Sumatera Utara
Hal yang sama dinyatakan oleh pengurus Gereja Batak Karo Protestan GBKP Desa Ajijhe yang menjabat sebagai Pertua Penatua bahwa:
gereja telah menerima surat tentang acara musrenbangdes desa ajijahe dari aparat pemerintah desa sehingga gereja mewartakan surat tersebut kepada
jemaat yang hadir pada acara ibadah mingguan tersebut. Namun masih ada masyarakat yang masih tidak mengetahui acara musrenbangdes tersebut
dikarenakan masih ada masyarakat yang kebetulan tidak datang gereja pada hari minggu tersebut. Pewartaan yang dilakukan hanya sekali tersebut yang
mengakibatkaan masih ada masyarakat yang tidak tahu acara Musrenbandes Tersebut. Wawancara pada tanggl 20 September 2015
Pada saat acara musrenbangdes Desa Ajijahe berlangsung, kepala desa berperan menjadi komunikator untuk menjelaskan kepada masyarakat yang hadir
apa itu bantuan Alokasi Dana Desa , berapa jumlah bantuan dana yang diterima oleh Desa Ajijahe untuk tahun 2015, serta larangan pengelokasian Alokasi Dana
Desa dan bagaimana pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa tersebut. Menurut Sekretari Desa Ajijahe, apa yang dipaparkan oleh kepala desa sudah sangat jelas
walaupun ada sedikit masyarakat yang masih bertanya kepada pemerintah desa setelah sosialisasi pada acara musrenbangdes tersebut. Pernyataan Sekretaris desa
di atas kemudian didukung oleh pernyataan dari salah seorang masyarakat yang hadir di acara musrenbangdes tersebut mengatakan bahwa pemaparan dari kepala
desa sudah cukup jelas dan dapat dimengerti.
Berdasarkan hasil deskripsi hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa kurang adanya intensitas sosialisasi program Alokasi Dana Desa di Desa
Ajijahe karena sosialisasi hanya dilakukan melalui warta gereja yang diadakan sekali dalam seminggu dan melalui pendekatan pemerintah dengan masyarakat
desa yang hanya dilakukan dalam jangka waktu satu minggu saja. Akan tetapi,
Universitas Sumatera Utara
untuk kejelasan informasi pesan tentang Alokasi Dana Desa pada sosialisasi pada acara musrenbangdes dari pemerintah desa sudah sangat jelas.
2. Sumber Daya
Sumber daya merupakan faktor utama dalam melaksanakan jalannya suatu kebijakan. Tanpa adanya sumber daya yang cukup, maka implementasi tidak akan
tercapai dengan baik. Sumber daya memegang peranan penting dalam proses implementasi, karena implementasi tidak akan efektif bilamana sumber daya
pendukungnya tidak tersedia. Bagian sumber daya dalam hal ini mencakup sumber daya manusia, sumber daya modal, serta fasilitas-fasilitas yang
mendukung. Seperti yang disampaikan kepala desa tentang sumber daya manusia yang
mengelola dan yang berhubungan dengan kegiatan ADD yaitu: Adapun Tim Pengelola ADD Desa Ajijahe terdiri dari 3 orang yakni kepala desa,
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK, Penanggung Jawab Administrasi Kegiatan PJAK yang bertanggungjawab penuh terhadap seluruh
penggunaan dana termasuk surat pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan desa. Sedangkan Tim Pelaksana Kegiatan ADD beranggotakan 5 orang
yakni yang berasal dari 1 orang unsur aparat desa, satu orang anggota BPD, 1 orang dari Karang Taruna, 1 orang dari tokoh masyarakat, dan 1 orang unsur
PKK. Tim Pelaksana Kegiatan ADD bertugas menyusun Rancangan Usulan Kerja URK dan Rancangan Anggaran Biaya RAB. Selain itu, melaksanakan
kegiatan sebagaimana ditetapkan URK dan RAB serta menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa. Mayoritas dari Tim
Pengelola dan Tim Pelaksana memiliki jenjang pendidikan SMA. Wawancara pada tanggal 20 September 2015
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, jumlah dana Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Ajijahe adalah sebesar Rp. 164.314.608,- yang pencairannya
Universitas Sumatera Utara
terkesan lambat dikarenakan oleh pelaksanaan kelegkapan administrasi yang cenderung lambat. Berdasarkan hasil wawancara dengan sekretaris desa, beliau
menyatakan bahwahal hal yang mempengaruhi kelambatan pelengkapan administrasi adalah:
Pendidikan dari tim pelaksana ADD sangat berpengaruh dalam menangani kegiatan ADD. Tim pelaksana diajak untuk melengkapi berkas-berkas
administrasi untuk tepat waktu, namun pelengkapan administrasi tersebut cenderung bergerak lambat dan bahkan sering meminta bantuan kepada kepala
desa maupun sekretaris desa. Hal ini juga diakui oleh salah satu anggota Tim Pelaksana Kegiatan Alokasi Dana Desa yang mengatakan bahwa adanya
kesulitan yang dihadapi oleh tim pelaksana dalam menangani Program pembangunan dan penimbunan tanah Balai Desa LOSD, terutama dalam
penyusunan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban kepada kepala desa. Namun dalam partisipasi masyarakat
dalam mengikuti kegiatan bergotong-royongberpartisipasi dalam pengerjaan program Pembangunan dan Penimbunan Tanah Balai Desa dinilai baik. Hal ini
dibenarkan oleh sekretaris desa yang mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan gotong-royong yang dibuktikan dengan cukup
banyaknya anggota masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut. Fasilitas- fasilitas juga adalah faktor yang sangat mempengaruhi kelancaran pemenuhan
administrasi, hal ini dibuktikan dengan lambatnya pelenngkapan administrasi karena sering menggunakan jasa ketik pada rental komputer yang terletak pada
desa lain. Wawancara pada tanggal 20 september 2015
Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa jumlah dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh desa ajijahe adalah Rp. 164.314.608,- yang disatukan
dengan Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp. 12.556.690,- dan Dana Desa DD yang dicairkan dalam 3 tahap pencairan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
sekretaris desa terkait dengan sumber terkait dengan sumber daya modal atau dana program Alokasi Dana Desa yang diterima oleh Desa Ajijahe serta pencairannya,
beliau menyatakan bahwa: Dana Alokasi Dana Desa dibagi menjadi tiga, yaitu Penghasilan Tetap dan
Tunjangan, Operasional Perkantoran, serta biaya Pemberdayaan Masyarakat. Dalam melakukan kegiatan penimbunan tanah balai desa di danai dengan biaya
pemberdayaan masyarakat sebesar Rp. 43.108.000,-. Dan tunjangan sebesar Rp. 117.600.000,-, dan operasional Perkantoran sebesar Rp. 16.480.345,-. beliau
juga mengatakan bahwa pencairan terkesan lambat dikarenakan kesulitan Tim
Universitas Sumatera Utara
pelaksana dalam melengkapi berkas administrasi sehingga pencairan dana Alokasi Dana Desa di tingkat kabupaten sedikit terlambat menjadi bulan
september. Wawancara pada tanggal 20 September 2015
Alokasi Dana Desa dicairkan setiap tahunnya namun Pencairan pada tahun 2015 terkesan lambat dikarenakan oleh peraturan baru dari Bupati. Peraturan
Bupati baru diterbitkan dikarenakan Undang-undang tentang desa yang baru yaitu Undang-undang No. 6 tahun 2014 sehingga dikeluarkan Peraturan Bupati No. 8
tahun 2015 sehingga masih diperlukan sosialisasi yang mendalam bagi peraturan baru tersebut. Oleh karena peraturan baru sehingga mempengaruhi kinerja Tim
Pelaksana dalam melaksana kegiatan ADD termasuk dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan bantuan dana Alokasi Dana Desa di Desa Ajijahe baik dari awal sosialisasi hingga sampai tahap akhir yaitu pelaporan
pertanggungjawaban. Pelaksanaan ADD tidak terlepas dari fasilitas-fasilitas yang mendukung program Alokasi Dana Desa tersebut seperti alat transportasi, Balai
Desa pada saat melakukan musrenbangdes, kantor kepala desa, peralatan kantor desa, dll.
Berdasarkan pendapat para informan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan sumber daya manusia sebagai pelaksana kebijakan Alokasi Dana
Desa dibidang pendidikan terbilang cukup, namun cara pengajakan masyarakat dalam bergotong-royong terbilang kurang persiapan dikarenakan waktu yang ada
hanya seminggu. Tim Pelaksana terkesan kurang dalam melakukan persiapan dan pelaksanaan, hal tersebut dibuktikan dengan waktu dalam pengerjaan penimbunan
Tanah Balai Desa cenderung tiba-tiba. Walaupun demikian masyarakat mengikuti acara gotong-royong dengan jumlah terbilang cukup banyak sehingga pengerjaan
Universitas Sumatera Utara
pembangunan tersebut dinilai cepat selesai. Pencairan pada tahun 2015 dikarenakan peraturan baru yaitu PERBUP No. 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengalokasian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2015. Kelambatan pencairan juga dipengaruhi oleh
lambatnya dalam pelengkapan administrasi dalam pencairan ADD. Jumlah ADD yang diterima Desa Ajijahe adalah Rp. 164.314.608,- dengan 3 pembagian, yaitu
Penghasilan Tetap dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, serta biaya Pemberdayaan Masyarakat. Pelaksanaan program Alokasi Dana Desa tidak
terlepas dari dukungan fasilitas-fasilitas pendukung seperti alat transportasi, Balai Desa pada saat melakukan musrenbangdes, kantor kepala desa, peralatan kantor
desa, dll.
3. Disposisi Kecenderungan-kecenderungan
Dalam pelaksana Alokasi Dana Desa sikap pelaksana sangat mempengaruhi dalam pencapaian hasil dan jangka waktu yang dituju. Menurut
informasi yang diterima dari sekretaris desa tentang sikap dan kecenderungan pelaksana dalam melaksanakan kegiatan ADD bahwa:
Setiap implementor dalam kegiatan Alokasi Dana Desa tidak ada yang tampak menolak kebijakan tersebut, namun sebaliknya masyarakat dan pelaksana
sangat senang dan mendukung dalam program kebijakan Alokasi Dana Desa karena program tersebut dinilai sangat membantu dalam membangun dan
menjalankan pemerintah desa sehingga sangat menguntungkan pihak desa. Hal senada juga disampaikan oleh ketua BPD Desa Ajijahe bahwa para pelaksana
maupun itu Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan terlihat bahwa mereka tidak menunjukkan sikap yang menolak program Alokasi Dana Desa.
Wawancara pada tanggal 20 September 2015
Dari Hasil wawancara diatas membuktikan bahwa para pelaksana memiliki kecenderungan yang baik dalam kegiatan Alokasi Dana Desa. Kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
positif dalam kegiatan tersebut tentunya sangat mempengaruhi jalannya kegiatan, yaitu mempermudah jalannya kegiatan. Hal tersebut dikarenakan bahwa cara
pandang implementor tentang Bantuan dan tersebut sangat dibutuhkan oleh desa. Dengan cara pandang dari imlementor yang baik, maka kecenderungan-
kecenderungan yang keluar dari implementor akan sangat membantu dalam jalannya kegiatan Alokasi Dana Desa di Desa Ajijahe.
4. Struktur Birokrasi
Struktur Birokrasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi jalannya kegiatan Alokasi Dana Desa agar dapat berjalan dengan teratur dan lancar.
Menurut informasi yang diterima dari sekretaris desa tentang struktur birokrasi Kegiatan Alokasi Dana Desa bahwa:
Struktur birokrasi kegiatan Alokasi Dana Desa dibagi menjadi dua, yaitu Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan. Tim Pengelola ADD Desa Ajijahe
terdiri dari 3 orang yaitu kepala desa, Penanggungjawab Operasional Kegiatan PJOK, Penanggung Jawab Administrasi Kegiatan PJAK yang
bertanggungjawab penuh terhadap seluruh penggunaan dana termasuk surat pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan desa. Sedangkan Tim Pelaksana
Kegiatan ADD beranggotakan 5 orang yakni yang berasal dari 1 orang unsur aparat desa, satu orang anggota BPD, 1 orang dari Karang Taruna, 1 orang dari
tokoh masyarakat, dan 1 orang unsur PKK. Tim Pelaksana Kegiatan ADD bertugas menyusun Rancangan Usulan Kerja URK dan Rancangan Anggaran
Biaya RAB. Selain itu, melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan URK dan RAB serta menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan
kepada kepala desa.
Beliau menambahkan, dalam menjalankan kegiatan bantuan Alokasi Dana Desa, kedua tim ini adalah yang menjadi pelaksana dan memegang fungsi untuk
mengatur bagaimana pelaksanaannya di desa. Berjalan tidaknya atau baik tidaknya proes kegiatan pembangunan yang bermodalkan dari dana Alokasi
Dana Desa semuanya terletak pada Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan, hal ini merupakan tanggungjawab dari kedua tim tersebut. Unsur-unsur desa
yang ada seperti BPD, aparat desa yang tidak terpilih sebagai Tim Pelakasana
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan, PKK, Tokoh masyarakat, Karang Taruna, hanyalah memiliki peranan sebatas tahu saja, tidak berhak untuk mencampuri pelaksanaan pengerjaan
kegiatan, baik melengkapi berkas-berkas untuk pencairan dana dan kegiatan lainnya. Namun, lanjut beliau, unsur lembaga desa berhak memonitoring dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan. Wawancara pada tanggal 20 September 2015
Dalam hal pembagian tugas dan penyebaran tanggungjawab beliau juga mengatakan bahwa:
pembagian tugas sudah jelas dan sudah diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Karo No.8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan
Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2015. Tim Pengelola bertugas bertanggungjawab terhadap seluruh
penggunaan dana Alokasi Dana Desa. Sedangkan tugas Tim Pelaksana Kegiatan adalah menyusun Usulan Rencana Kerja URK dan Rancangan Anggaran Biaya
RAB. Selain itu, melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam URK dan RAB dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan
kepada kepala desa. Namun, Tim Pengelola juga bertanggung jawab mendampingi Tim Pelaksana Kegiatan jika diperlukan dan harus memonitoring
setiap perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan dan penimbunan tanah balai desa LOSD Desa Ajijahe. Wawancara pada tanggal 20 Sptember 2015
Hal yang senada juga dilontarkan oleh anggota Tim Pelaksana Kegiatan tentang pembagian tugas yang mengatakan bahwa:
Untuk yag melaksanakan kegiatan adalah tugas dari Tim Pelaksana Kegiatan dan Tim Pengelola bertanggungjawab sebagai pendamping Tim Pelaksana Kegiatan.
Ketika ada sesuatu hal yang kurang dimengerti oleh tim pelaksana kegiatan, maka tim pengelola wajib turun tangan mengatasi permasalahan ataupun
kendala yang dihadapi oleh tim pelaksana kegiatan. Semua dilakukan dengan tujuan agar bagaimana pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik. Wawancara
pada tanggal 20 September 2015
Dari hasil deskripsi wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan struktur organisasi pelaksana Alokasi Dana Desa di Desa Ajijahe
telah sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Karo No. 8 Tahun 2015. Untuk pembagian tugas jua telah dijelaskan pada PERBUP dan telah dijalankan oleh
masing-masing organisasi pelaksana, yaitu Tim Pengelola dan Tim Pelaksana
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan. Demikian juga halnya dengan koordinasi di antara para organisasi pelaksana telah dilakukan dengan baik.
B. Deskripsi hasil wawancara tentang implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa di Desa Ajijulu