BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini diperlukan adanya kumpulan teori-teori yang akan menjadi landasan teoritis dan menjadi pedoman dalam melaksanakan penelitian.
Setelah masalah penelitian dirumuskan maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian. Menurut Kerlinger, teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk,
defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara mengkonstruksi hubungan antar konsep dan proposisi
dengan menggunakan asumsi dan logika tertentu. Adapun kerangka teori dalam penellitian adalah sebagai berikut:
II.2 Kebijakan Publik
A. Pengertian Kebijakan Publik
Secara etimologi, kebijakan publik terdiri atas dua kata, yaitu kebijakan dan publik. Dari kedua kata yang saling berkaitan tersebut, oleh Graycar dalam
Kaban 2008:59 kebijakan dapat dipandang dari empat perspektif, yaitu filosofis, produk, proses, dan kerangka kerja. Sebagai suatu konsep filosofis, kebijakan
dipandang sebagai serangkaian prinsip atau kondisi yang diinginkan. Sebagai suatu produk, kebijakan diartikan sebagai serangkaian kesimpulan atau
Universitas Sumatera Utara
rekomendasi. Sebagai suatu proses, kebijakan menunjuk pada cara dimana melalui cara tersebut suatu organisasi dapat mengetahui apa yang diharapkan darinya
yaitu program dan mekanisme dalam mencapai produknya. Sedangkan sebagai suatu kerangka kerja, kebijakan merupakan suatu proses tawar-menawar dan
negoisasi untuk merumuskan isu-isu dan metode implementasinya. Menurut
Thomas R. Dye dalam Dunn terdapat tiga elemen kebijakan yang membentuk sistem kebijakan. Dye menggambarkan ketiga elemen kebijakan tersebut sebagai
kebijakan publik public policy, pelaku kebijakan policystakeholders, dan
lingkungan kebijakan policy environment
.
Ketiga elemen ini saling memiliki andil, dan saling mempengaruhi. Sebagai contoh, pelaku kebijakan dapat mempunyai andil dalam kebijakan,
namun mereka juga dapat pula dipengaruhi oleh keputusan pemerintah. Lingkungan kebijakan juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pembuat
kebijakan dan kebijakan publik itu sendiri. Sedangkan jika dilihat dari proses kebijakan, teori proses kebijakan paling klasik dikemukakan oleh David Easton.
GAMBAR II.1.
Tiga Elemen Sistem Kebijakan Menurut Thomas R. Dye
Universitas Sumatera Utara
Model proses kebijakan publik dari Easton mengasumsikan proses kebijakan publik dalam sistem politik dengan mengandalkan input yang berupa
tuntutan demand dan dukungan support.
Seperti yang dinyatakan oleh Dye Parsons, 2008, kebijakan publik adalah studi tentang “apa yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa pemerintah
mengambil tindakan tersebut, dan apa akibat dari tindakan tersebut”.
Kebijakan publik dapat berupa tindakan, program, atau keputusan pemerintah. Carl I. Friederick 1963:79 mendefinisikan kebijakan publik sebagai
serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan ancaman dan peluang yang ada. Harold
Laswell dan Abraham Kaplan 1970:71 mendefinisikannya sebagai suatu program yang diproyeksikan dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-nilai tertentu,
dan praktik-praktik tertentu. Riant Nugroho sendiri mendefinisikan kebijakan
publik sebagai setiap keputusan yang dibuat oleh Negara, sebagai strategi untuk
Gambar II.2
. Proses Kebijakan Publik Menurut Easton
Universitas Sumatera Utara
merealisasikan tujuan dari Negara. Kebijakan publik adalah strategi untuk mengantar masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat pada masa transisi,
untuk menuju masyarakat yang dicita-citakan.
Namun kebijakan publik juga bisa berupa dampak dari tindakan atau aktivitas pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh David Easton 1965:212
bahwa kebijakan publik adalah akibat aktivitas pemerintah the impact of government activity. Secara sederhana, kebijakan publik dapat didefinisikan
sebagai tindakan danatau dampak dari tindakan pemerintah yang diproyeksikan untuk tujuan tertentu.
B. Tahapan Kebijakan Publik