Disritmia tertentu juga dapat disebabkan menentukan alur yang dilalui jantung. Memberikan informasi tentang kesulitan menangani disritmia yang lebih
spesifik dan mengkaji keadekuatan obat antidsiritmia.
Pemeriksaan untuk menentukan kontraksi miokard dan aliran darah.
Ekokardiografi, skintigrafi, kateterisasi, dan angiografi digunakan untuk menentukan kontraksi miokard dan aliran darah.
Ekokardiografi merupakan pengukuran noninvasive untuk mengevaluasi
struktur internal jantung dan gerakan dinding jantung. Teknologi sonar radar digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic dan menerjemahkan
gelombang tersebut ke dalam gambaran yang berbentuk. Ekokardiogram secara grafik mendemonstrasikan keseluruhan tampilan jantung.
Skintigrafi atau angiografi radionuklida merupakan teknik noninvasive yang
menggunakan radioisotop untuk mengevaluasi struktur jantung, perfusi miokard, dan kontraktilitasPotter Perry, 1999.
2. Analisa Data
Klien yang mengalami perubahan tingkat oksigenasi dapat memiliki diagnosa keperawatan yang awalnya dari kardiovaskular atau pulmoner. Setiap
diagnosa keperawatan harus didasarkan pada batasan karakteristik dan melibatkan etiologi terkait. Label diagnostik divalidasi dengan menggunakan
batasan karakteristik atau tanda dan gejalaPotter Perry, 1999.
3. Rumusan Masalah
Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen ini, antara lain:
3.1. Tidak efektifnya jalan nafas Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan nafas yang tidak
bersih, misalnya karena adanya sumbatan, penumpukan secret, penyempitan jalan nafas oleh karena spasme bronchus, dan lain-lain.
3.2.Tidak efektifnya pola nafas Merupakan suatu kondisi di mana pol nafas, yaitu inspirasi dan ekspirasi,
menunjukkan tidak normal. Penyebabnya bisa karena kelemahan neuromuscular, adanya sumbatan di trakheo-bronkhial, kecemasan, da lain-
lain.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Gangguan pertukaran gas Suatu keadaan di mana terjadi ketidakseimbangan antara oksigen yang di
hirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli dan kapiler. Penyebabnya bisa karena perubaha membran alveoli,
kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-lain. 3.4. Penurunan perfusi jaringan
Keadaan di mana sel kekurangan suplai nutrisi dan oksigen. Penyebabnya dapat terjadi karena kondisi hipovolemia, hipervolemia, retensi karbon
dioksida, penurunan cardiac output, dan lain-lain. 3.5. Intoleransi aktivitas
Keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitasnya. Penyebabnya antara lain karena ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, produksi energi yang dihasilkan menurun, dan lain-lain.
3.6. Perubahan pola tidur Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu.
Kesulitan bernafas sesak nafas menyebabkan seseorang tidak bisa tidur pada jam biasa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena
kecemasan dengan penyakit yang dideritanya. 3.7. Resiko terjadi iskemik otak
Gangguan oksigen mengakibatkan suplai darah ke otak berkurang. Hal tersebut disebabkan oleh cardiac output yang menurun, aliran darah keotak
berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan lain-lain. Akibatnya, otak kekurangan oksigen sehingga berisiko terjadi kerusakan jaringan
otakPotter Perry, 1999.
Universitas Sumatera Utara
4. Perencanaan