Inhalasi oksigen pemberian oksigen Fisioterapi Dada

oksigen pada jaringan disebabkan karena kurangnya suplai darah ke jaringan tersebut akibat penyempitan arteri. Hipoksia hipokinetik kongestif terjadi akibat penumpukan darah secara berlebihan atau abnormal baik lokal maupun umum yang mengakibatkan suplai oksigen ke jaringan terganggu, sehingga jaringan kekurangan oksigen. 3. Overventilasi yaitu hipoksia yang terjadi karena aktivitas yang berlebihan sehingga kemampuan penyediaan oksigen lebih rendah dari penggunaannya. 4. Hipoksia histotoksik yaitu keadaan di mana darah di kapiler jaringan mencukupi, tetapi jaringan tidak dapat menggunakan oksigen karena pengaruh racun sianida. Hal tersebut mengakibatkan oksigen kembali dalam darah vena dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal oksigen darah vena meningkat.

g. Metode pemenuhan kebutuhan oksigen

Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan beberapa metode, antara lain:

1. Inhalasi oksigen pemberian oksigen

Terdapat dua sistem inhalasi oksigen yaitu sistem aliran rendah dan sistem aliran tinggi. i. Sistem aliran rendah low flow oxygen system Ditujukan kepada pasien yang memerlukan oksigen dan masih mampu bernafas sendiri dengan pola pernafasan yang normal.sistem ini diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan. Pemberian oksigen diantaranya dengan menggunakan nasal kanula, sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan kantong ‘rebreathing’, dan sungkup muka dengan kantong ‘nonrebreathing’ Nasal kanula Binasal kanula alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6litermenit dan konsentrasi oksigen sebesar 24 - 44. Sungkup muka sederhana aliran oksigen yang diberikan melalui alat ini sekitar 5-8 litermenit dengan konsentrasi 40-60. Sungkup muka dengan kantong ‘rebreathing’ konsentrasi oksigen yang diberikan lebih Universitas Sumatera Utara tinggi dari sungkup muka sederhana yaitu 60-80 dengan aliran oksigen 8- 12 liter menit. Indikasi penggunaan sungkup muka rebreathing adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang rendah.Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih tinggi daripada sungkup sederhana. Sungkup muka dengan ‘nonrebreathing’ memberikan konsentrasi oksigen sampai 99 dengan aliran yang sama pada kantong rebreathing. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi pengguanaan sungkup muka nonbreathing adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggiAsmadi,2008.

2. Fisioterapi Dada

Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas perkusi, vibrasi, dan postural drainage. a. Perkusi disebut juga clapping adalah pukulan kuat, bukan berarti sekuat- kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk. Tujuan : secara mekanik dapat melepaskan secret yang melekat pada dinding bronchus. b. Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien. Tujuan : digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mucus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi. c. Postural drainage merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru denga menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan apabila lendir klien berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita demam. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan postural drainage antara lain: 1. Batuk dua atau tiga kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi. Universitas Sumatera Utara 2. Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter. 3. Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15 menit sebelum melakukan postural drainage. 4. Lakukanlah latihan nafas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.

3. Nafas Dalam dan Batuk Efektif