Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di

5.2.4 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di

Kelurahan Binjai Hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p=0,028 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas. Hasil uji multivariat diperoleh nilai p=0,998 p0,05 yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat setuju dengan program Jaminan Kesehatan Nasional dan setuju jika program ini dilakukakan berkelanjutan jika pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan dilakukan lebih baik lagi. Kemudian, masyarakat juga merasa terbantu dengan program Jaminan Kesehatan Nasional apabila mereka diharuskan untuk di rujuk ke rumah sakit ataupun rawat inap di rumah sakit karena tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan dengan responden diketahui alasan mengapa mereka tidak memanfaatkan puskesmas karena mereka menganggap obat yang di peroleh dari puskesmas kurang cocok, mereka lebih cocokuntuk mengkonsumsi obat warung ataupun lebih memilih untuk berobat di dokter praktek biasa saja. Kemudian, responden yang memiliki kategori sikap baik belum tentu memanfaatkan puskesmas, responden mengatakan bahwa alasan tidak memanfaatkan puskesmas karena lokasi yang tidak strategis dan transportasi yang sulit. Hal ini muncul juga berhubungan dengan pengetahuan responden akan yang kurang tentang puskesmas dan tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas sehingga sikap yang baik dari responden belum tentu memanfaatkan puskesmas. Universitas Sumatera Utara Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak praktik. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Menurut pendapat beberapa ahli, perilaku kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan penilaian terhadap objek kesehatan, selain itu perilaku kesehatan individu ditentukan juga dengan adanya sumber daya yang dapat mendukung perilaku seperti biaya, waktu dan tenaga.WHO menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan seseorang berperilaku termasuk dalam hal pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah sumber daya.Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sinaga 2014 bahwa sikap mempunyai hubungan bermakna dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam.

5.3 Pengaruh Faktor Pemungkin Terhadap Pemanfaatan Puskesmas