Pengaruh Variabel Pekerjaan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di

pendidikan formal tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan rendah. Pendidikan formal seseorang yang lebih tinggi diharapkan lebih cepat dan lebih mudah memahami pentingnya penyakit dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Notoatmodjo, 1993. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ambarita 2015, yang menyatakan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan.

5.2.2 Pengaruh Variabel Pekerjaan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di

Kelurahan Binjai Hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p=0,319 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pemanfaatan puskesmas. Menurut hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa responden yang bekerja akan memanfaatkan puskesmas apabila penyakit yang di deritanya sudah parah dan tidak sembuh dengan penanganan obat-obat tradisional. Dengan kata lain responden memanfaatkan puskesmas apabila kondisi kesehatannya sudah tidak dapat lagi ditangani dengan obat yang dibeli dari warung atau ramuan- ramuan tradisional. Kemudian, responden yang tidak bekerja memiliki waktu yang banyak untuk ke puskesmas, sehingga bisa menunggu antrian yang panjang untuk menunggu pelayanan saat di puskesmas. Sebagian besar responden yang tidak bekerja adalah ibu rumah tangga.Mereka tidak memanfaatkan puskesmas karena jika pagi sampai sore suami-suami mereka bekerja, tidak ada yang mengantarkan mereka untuk ke puskesmas.Untuk pergi ke puskesmas dengan kendaraan umum membutuhkan ongkos yang lumayan mahal, sehingga mereka memilih untuk menunggu Universitas Sumatera Utara suaminya pulang kemudian unutk membelikan obat-obat warung atau pergi ke praktek dokter.Kemudian untuk pegawai swasta biasanya mempunyai klinik ataupun rumahsakit yang bekerja sama dengan perusahaan tempat ia bekerja, sehingga ketika mereka atau anggota keluarga sakit maka mereka tidak ke puskesmas lagi. Dari wawancara mendalam dengan responden diketahui bahwa alasan mengapa mereka tidak datang ke puskesmas karena mereka lebih cocok untuk dengan obat yang di berikan oleh praktek dokter walaupun mereka harus mengeluarkan biaya. Adanya kecenderungan seseorang yang bekerja lebih aktif untuk mencari pelayanan kesehatan dibandingkan dengan yang tidak bekerja, dikarenakan disamping pengetahuannnya lebih tinggi juga karena mereka lebih cukup secara ekonominya sehingga mereka mencari pelayanan yang lebih lengkap dan akibat keterbatasan waktu yang dimiliki untuk memanfaatkan puskesmas sehingga sebagian besar mereka memilih pelayanan kesehatan lain yang buka di saat jam kerja mereka telah selesai. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 2014, yang menyebutkan bahwa variabel pekerjaan tidak memiliki hubungan atau pengaruh terhadap pemanfaatan puskesmas 24 jam. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Pengaruh Variabel Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas