g. Pasien Bunuh DiriPenyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri sendiriBunuh DiriNarkoba.
2.2.4 Pelayanan JKN
Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini sesuai dengan Buku Pegangan Sosialisasi JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Tahun 2013
sebagai berikut. a. Jenis Pelayanan: Ada 2 dua jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh
peserta JKN, yaitu berupa pelayanan kesehatan manfaat medis serta akomodasi dan ambulans manfaat non medis.
b. Prosedur Pelayanan: Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama. Bila peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh
fasilitas kesehatan
tingkat pertama,
kecuali dalam
keadaan kegawatdaruratan medis.
c. Kompensasi Pelayanan: Bila di suatu daerah belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis
sejumlah peserta, BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi, yang dapat berupa:penggantian uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau
penyediaan fasilitas kesehatan tertentu. Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.
d. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan: Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS
Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Universitas Sumatera Utara
dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui proses kredensialing dan rekredensialing.
2.2.5 Pembiayaan JKN
1. Tarif
Pelaksanaan tarif pelayanan program Jaminan Kesehatan Nasional didasarkan pada tarif Indonesian-Case Based Groups atau yang disebut Tarif INA-
CBG’s dimana besarab pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada
pengelompokan diagnosis penyakit Kemenkes RI, 2013.
Tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama meliputi:
a Tarif kapitasi yaitu rentang nilai yang besarnya untuk setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama ditetapkan berdasarkan seleksi dan kredensial
yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Tarif kapitasi diberlakukan bagi fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan komprehensif kepada peserta program jaminan kesehatan berupa rawat jalan tingkat pertama.
b Tarif non kapitasi yaitu nilai besaran yang sama bagi seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan
kepada peserta program jaminan kesehatan berupa rawat inap tingkat pertama dan pelayanan kebidanan dan neonatal Kemenkes RI, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2. Iuran
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, danatau Pemerintah untuk program Jaminan
Kesehatan pasal 16, Perpres No. 122013 tentang Jaminan Kesehatan. Dalam program JKN ini Iuran Peserta PBI dibayar oleh Pemerintah, Peserta Pekerja
Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja iurannya dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan
melalui Peraturan Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak.
Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah untuk pekerja penerima upah atau suatu
jumlah nominal tertentu bukan penerima upah dan PBI.Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi
tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala paling lambat tanggal 10 setiap bulan.Apabila tanggal
10 sepuluh jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN dikenakan denda administratif
sebesar 2 dua persen perbulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar oleh Pemberi Kerja. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan
Pekerja wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10 sepuluh setiap bulan kepada BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan iuran JKN sesuai dengan Gaji atau Upah Peserta. Dalam hal ini terjadi kelebihan atau
kekurangan pembayaran iuran, BPJS Kesehatan memberitahukan secara tertulis
Universitas Sumatera Utara
kepada Pemberi Kerja danatau Peserta paling lambat 14 empat belas hari kerja sejak diterimanya iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran
diperhitungkan dengan pembayaran Iuran bulan berikutnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran iuran diatur dengan Peraturan BPJS
Kesehatan.
3. Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan
BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama secara pra upaya berdasarkan kapitasi atas jumlah peserta yang
terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama Perpres No. 12 Tahun 2013 pasal 39.Dalam hal fasilitas kesehatan tingkat pertama di suatu daerah di suatu daerah
tidak memungkinkan, mengingat kondisi geografis Indonesia, tidak semua fasilitas kesehatan dapat dijangkau dengan mudah. Maka, jika di suatu daerah
tidak memungkinkan pembayaran berdasarkan kapitasi, BPJS Kesehatan diberi wewenang untuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang berhasil
guna. Fasilitas kesehatan rujukan rumah sakit menggunakan sistem
pembayaran berdasarkan Indonesian Case Based Group’s INA CBG’s.Besaran kapitasi dan INA CBG’s ditinjau sekurang-kurangnya setiap 2 dua tahun sekali
oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan uraian pemerintahan di bidang keuangan. Selain itu berdasarkan Perpres No.12
Tahun 2013 pasal 40 menjelaskan bahwa: 1 Pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang
tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan
Universitas Sumatera Utara
penggantian biaya yang ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
2 BPJS Kesehatan memberikan pembayaran kepada fasilitas kesehatan setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut.
3 Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan kesehatan kepada peserta.
Tarif kapitasi adalah metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana pemberi pelayanan kesehatan dokter atau rumah sakit
menerima sejumlah pembayaran per periode waktu bulanan yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas tingkat pertama berdasarkan jumlah
peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.Tarif kapitasi untuk setiap fasilitas kesehatan tingkat
pertama disesuaikan dengan rentang nilai yang besarannya ditetapkan berdasarkan seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh BPJS.Selain itu, tarif kapitasi ini
diberlakukan bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan komprehensif kepada peserta program jaminan kesehatan
berupa rawat jalan tingkat pertama.
2.3 Kepesertaan JKN