Pengaruh Variabel Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas

5.2.3 Pengaruh Variabel Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas

di Kelurahan Binjai Hasil uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik bergandadiperoleh hasil p=0,038 p0,05 dan nilai Exp B 2,847 yang berarti pengetahuan berpengaruh terhadap pemanfaatan puskesmas oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN dan responden yang memiliki pengetahuan yang baik akan memanfaatkan puskesmas 2,847 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil penelitian penyebab yang menyebabkan responden tidak memanfaatkan puskesmas yaitu karena masih banyaknya informasi- informasi yang belum mereka ketahui tentang tata cara untuk menggunakan kartu jaminan kesehatannya, kemudian sebagian besar responden juga masih belum mengetahui bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah bersifat wajib dan mereka juga belum mengetahui sejak kapanprogram JKN diberlakukan di puskesmas. Hal ini dikarenakan mereka tidak pernah mendapatkan sosialisasi oleh pihak puskesmas ataupun pihak BPJS. Berdasarkan wawancara bahwa peserta Non PBI telah menerima informasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional ketika mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJS, jadi mereka lebih memahami tentang bagaimana cara menggunakan kartunya, apa saja yang langkah pertama yang dilakukan ketika sakit, harus kemana ia harus pergi.kemudian langkah apalagi yang harus dilakukan bila memerlukan pengobatanperawatan lebih lanjut. Lain halnya dengan peserta PBI, mereka tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang Jaminan Kesehatan Nasional, bagaimana cara menggunakan kartunya, fasilitas tingkat pertama mana yang harus ia datangi, karena kepesertaan mereka memang Universitas Sumatera Utara sudah langsung di daftarkan oleh pemerintah dan pembagiannya pun melalui kelurahan ataupun kepala lingkungan masing-masing tempat tinggal. Begitu juga halnya dengan peralihan dari peserta Jamkesda ataupun Jamkesmas, sehingga peserta PBI kurang memahami tentang JKN. Responden yang memiliki pengetahuan kategori baik tetapi tidak memanfaatkan puskesmas dikarenakan lokasi puskesmas yang terletak kurang strategis dan tidak ada angkutan umum yang melintasi jalan ke puskesmas tersebut, sehingga mereka harus menggunakan transportasi seperti becak yang ongkosnya cukup mahal. Selain itu responden yang memiliki pengetahuan baik lebih memilih melakukan pengobatan ke tempat praktek dokter ke daerah lain dibandingkan ke puskesmas yang mana mereka anggap pelayanan puskesmas yag tidak baik dan obat-obat yang diberikan tidak memberi kesembuhan. Anggapan ini pun muncul karena sebagian responden tidak pernah menggunakan sehingga tidak mengetahui bagaimanakah pelayanan di puskesmas tersebut. Sesuai dengan teori WHO pengetahuan merupakan salah satu dari empat alasan pokok yang memengaruhi seseorang berperilaku tertentu. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain Notoatmodjo, 2012.Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Handayani 2014 yang mengatakan bahwa pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jamkesmas. Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di