14
2.3.5 High Density Lipoprotein HDL
High Density Lipoprotein HDL berfungsi sebagai protektif terhadap aterosklerosis melalui mekanisme “transpor kolesterol balik reverse cholesterol
transport”. HDL mengambil kolesterol dari plak aterosklerosis jaringan lainnya dan mengangkut ke jaringan hati untuk dikatabolisme dan disekresi sebagai asam
empedu Santoso, dkk., 2009. HDL memiliki partikel terkecil diameter 4-10 nm mampu mengangkat kolesterol dari dinding arteri Tjay dan Rahardja, 2007.
HDL merupakan protein yang tinggi dan rendah kolesterol dan fosfolipid, mengandung Apo A yang memiliki efek anti-arterogenik, sehingga disebut
kolesterol baik Guyton dan Hall, 2006.
2.3.6 Apolipoprotein Apo
Apo merupakan komponen protein penting dari pelbagai lipoprotein. Apo berfungsi sebagai ligand bagi pengikatan pada reseptor LDL. Ada lima jenis, yaitu
apo-A, B, C, D dan E. Apo-B dan apo-AI protein dalam masing-masing VLDLLDL dan HDL bersifat aterogen kuat dan merupakan indikator risiko
penyakit jantung dan pembuluh Tjay dan Rahardja, 2007.
2.4 Pembentukan kolesterol
Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan yang disebut kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel
tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain
setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang
berstruktur dasar inti sterol ini Guyton dan Hall, 2006. Umumnya 23 dari
Universitas Sumatera Utara
15 kolesterol tubuh disintesa secara endogen, hanya 13 berasal dari pangan
eksogen Tjay dan Rahardja, 2007. Kolesterol dapat disintesis dari asetat dibawah pengaruh enzim HMG-CoA reduktase yang menjadi aktif jika terdapat
kekurangan kolesterol endogen. Asupan kolesterol dari darah diatur oleh jumlah reseptor LDL yang terdapat pada permukaan sel hati Suyatna, 2012.
Kolesterol yang disintesis per hari oleh orang dewasa sebanyak 1 g. Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan organ yang
berkontribusi paling besar dalam sintesis kolesterol adalah hati 50, usus halus 15, kulit, korteks adrenal dan kelenjar kelamin. Enzim yang berpengaruh pada
sintesis kolesterol ditemukan dalam sitosol dan fraksi mikrosomal di dalam sel. Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti mampu membentuk
kolesterol Satyanarayana, 2005.
Gambar 2.1 Struktur kolesterol
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap sebagai berikut : 1.
Tahap pembentukan mevalonat, yang merupakan senyawa enam-karbon, disintesis dari asetil-KoA.
2. Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat dengan menghilangkan CO2.
3. Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk skualen.
Universitas Sumatera Utara
16 4.
Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk, yaitu lanosterol.
5. Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melalui beberapa tahap lebih lanjut,
termasuk menghilangkan tiga gugus metil Murray, 2003.
2.5 Transpor Kolesterol