Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis

commit to user e. Nilai akhir dari motivasi kerja adalah average expectancies - time - valence dikalikan dengan average effort to performance expectancy .

F. METODE ANALISIS DATA

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata hitung mean , dan standar deviasi standard deviation . Menurut Sekaran 2006:176, statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana responden bereaksi terhadap item dalam kuesioner.

2. Pengujian Kualitas Data

a. Uji Validitas

Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner digunakan uji validitas. Uji validitas mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur Ghozali, 2006:45. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pearson’s Correlation Product Moment , dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing item pernyataan dengan skor total item pernyataan tersebut. Instrumen dinyatakan valid jika nilai probabilitas 0,05 α = 5. commit to user

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk digunakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006:41. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006:42.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kesahihan nilai parameter yang dihasilkan oleh model yang digunakan dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah analisis dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika terdapat normalitas, residual akan terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara commit to user nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik plot atau uji statistik non-parametrik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test . Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan p value yang diperoleh dari hasil pengujian normalitas dengan tingkat signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 0,05. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika p value α 0,05, begitu juga sebaliknya Ghozali, 2006. 2 Uji Multikolinieritas Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2006:91. Multikolinearitas antarvariabel independen dapat dilihat dari nilai tolerance dan variances inflation factor VIF Ghozali, 2006:91. Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi Ghozali, 2006:92. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikoliniearitas. commit to user 3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006:105. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006:105. Penelitian ini menggunakan dua metode untuk menguji heterosidaksitas, yakni dengan 1 melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya, dan 2 melalui uji park. Jika gambar titik-titik pada grafik plot menunjukkan pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterosidaksitas. Sedangkan pada uji park, indikasi heterosidaksitas ditunjukkan oleh koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut, apakah signifikan atau tidak, jika signifikan, hal tersebut menandakan adanya heteroskedastisitas pada data model Ghozali, 2006. 4 Uji Autokorelasi Jenis pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin-Watson yaitu nilai DL dan DU untuk k = jumlah commit to user variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika D-N berada di antara nilai DU hingga 4-DU berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi Ghozali, 2006.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana dilaksanakan dengan cara mengukur goodness of fit model regresi untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik, setidaknya goodness of fit dapat diukur dari nilai adjusted R 2 , signifikansi nilai F, dan signifikansi nilai t Ghozali, 2006:83. Ketiga pengukuran tersebut digunakan dalam penelitian ini. Signifikansi nilai F menunjukkan pengaruh variabel independen yaitu kompensasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja. Signifikansi nilai t menunjukkan pengaruh variabel independen yaitu kompensasi dan variabel moderating yaitu motivasi kerja terhadap variabel dependen atau kinerja. Nilai adjusted R 2 menunjukkan besarnya kemampuan variabel independen yaitu kompensasi dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu kinerja. Secara statistik, nilai adjusted R 2 dapat dirumuskan sebagai berikut Gujarati, 2006:197: Keterangan: R 2 : Koefisien determinasi n : Jumlah observasi commit to user k : Jumlah variabel independen termasuk titik potongnyakonstanta. Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS. Persamaan untuk pengujian hipotesis pertama adalah: Y = a + b 1 X 1 + e Keterangan : Y : Kinerja a : Konstanta b 1 : Koefisien regresi X 1 : Kompensasi e : error Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini melibatkan variabel moderating dengan analisis regresi linier dengan persamaan : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 1 X 2 + e Keterangan: Y : Kinerja a : Konstanta b 1 , b 2 , b 3 : Koefisien regresi X 1 : Kompensasi X 2 : Motivasi Kerja X 1 X 2 : Interaksi antara kompensasi dengan motivasi commit to user

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Sebelum proses penyebaran kuesioner ke responden, terlebih dahulu peneliti menyampaikan surat ijin penelitian. Surat ijin penelitian disahkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi UNS dan ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah. Dari Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengah, peneliti mendapat surat rekomendasi yang selanjutnya ditujukan kepada KPPBC yang menjadi obyek penelitian. Obyek dalam peneltian ini meliputi KPPBC Tipe Madya Pabean Yogyakarta, KPPBC Tipe Madya Cukai Kudus, KPPBC Tipe Madya Tanjung Emas, dan KPPBC Tipe Madya Surakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui Staf Tata Usaha Kepala Sub Bagian Umum di tiap KPPBC yang menjadi obyek penelitian untuk selanjutnya didistribusikan kepada setiap responden. Penyebaran dilakukan secara bertahap untuk tiap KPPBC. Proses pengumpulan data secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih satu setengah bulan. Adapun rincian waktu penyebaran dan pengembalian kuesioner tercantum dalam Tabel 4.1 berikut.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

1 82 101

PENGARUH KOMPENSASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada DPPKAD Kabupat

0 2 16

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Hotel Orange Solo Monginsidi.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL Analisis Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Hotel Orange Solo Monginsidi.

0 2 15

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating.

0 0 25

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

8 16 39

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 13

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA KANTOR IMIGRASI PATI

0 0 12

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Pada Usaha Fajar Collection)

0 0 15

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KINERJA AUDITOR; MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 29