Penggunaan Obat Antihipertensi HASIL DAN PEMBAHASAN

26 darah, takikardi, dan penumpukan katekolamin dalam sirkulasi, beberapa pembuluh darah juga sering mengalami vasokonstriksi misalnya pada pembuluh darah koroner, sehingga pada perokok sering diikuti dengan peningkatan tahanan pembuluh darah ginjal sehingga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus dan fraksi filter Grassi et al., 2000. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik terhadap tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung Panjaitan, 2003. Salah satu akibat konsumsi alkohol etanol berlebihan adalah meningkatnya resiko gagal ginjal dan gagal fungsi hati. Mengkonsumsi etanol sangat berbahaya karena reaksi kimia senyawa ini membentuk nefrotoksin kuat hingga menyebabkan gangguan fungsi dan kematian sel nekrosis pada sel tubulus proksimal Gunawan, 2010. Seperti sebagian besar organ dalam tubuh ada sejumlah regulasi yang memungkinkan ginjal untuk berfungsi secara normal dan optimal, etil alkohol dapat mengganggu kontrol ini. Alkohol telah terlihat dapat mengubah struktur dan fungsi ginjal serta merusak kemampuannya untuk mengatur volume, komposisi cairan dan elektrolit dalam tubuh. Efek ini akan mengubah kemampuan ginjal untuk berfungsi secara normal Boggan, 2003.

4.4 Penggunaan Obat Antihipertensi

Berdasarkan hasil persentase penggunaan obat antihipertensi tertinggi yaitugolongan kalsium antagonis yaitu amlodipin sebanyak 38 .Data lengkap dapat di lihat pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 4.3 Distribusi penggunaan golongan obat antihipertensi pada pasien hipertensi dan gagal ginjal kronik. No. Obat Antihipertensi Jumlah Pasien Persentase 1 Amlodipin 10 mg 38 38 2 Candesartan 16 mg 36 36 3 Bisoprolol 5 mg 21 21 4 Nifedipin 30 mg 15 15 Total 100 100 Pasien yang mendapat terapi hemodilisis umumnya mendapatkan terapi antihipertensi karena pasien tersebut mengalami episode hipertensi meskipun tidak memiliki etiologi hipertensi sebagai penyakit utama Horl, dkk, 2002. Amlodipin yang termasuk dalam golongan antagonis kalsium generasi terbaru, mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kelebihan tersebut di antaranya adalah mempunyai rasio selektivitas vaskuler yang sangat tinggi dan dosis hanya sekali sehari, serta tidak menimbulkan efek inotropik negatif, aritmia dan tahikardia. Selain itu, efek samping seperti sakit kepala, pusing dan edema lebih ringan, dan lebih jarang terjadi. Amlodipin dengan dosis 5-10 mg sekali sehari sudah dibuktikan dapat menaikkan laju filtrasi glomerulus 13. Seperti diketahui laju filtrasi glomerulus efektif menggambarkan fungsi ginjal.Antagonis kalsium bekerja dengan menghambat masuknya kalsium ke dalam otot polos pembuluh darah sehingga mengurangi tahanan perifer. Merupakan antihipertensi yang dapat bekerja pula sebagai obat angina dan antiaritmia, sehingga merupakan obat utama bagi penderita hipertensi yang juga penderita angina. Candesartan dianjurkan untuk pasien dialisis, karena tidak diperlukan penyesuaian dosis dan dieksresi dalam bentuk tidak berubah Ashley dan Currie, 2009. Universitas Sumatera Utara 28 Candesartan adalah salah satu obat yang direkomendasikan untuk diterapi hipertensi pada pasien gagal ginjal kronik karena mekanisme kerja candesartan yang memblok reseptor angiotensin. Golongan ini memiliki efek menyerupai golongan penghambat enzim pengubah angiotensisn. Beberapa penelitian menunjukkan adanya keuntungan penggunaan golongan ini pada populasi pasien ginjal kronis. Golongan ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan golongan penghambat enzim pengubah angitensin yaitu tidak menyebabkan reaksi anafilaksis dan efek samping seperti pada golongan penghambat enzim pengubah angiotensin. Golongan ini sedikit atau tidak terdialisis sehingga kemungkinan memberikan kontrol tekanan darah yang lebih baik pada pasien yang menjalani hemodialisis Horl, dkk, 2002. Nifedipin pada pasien hemodialisi dosis sesuai dengan dosis lazimnya, karena nifedipin tidak terdialisis, sehingga pada pasien hemodialisis kadar obat dalam darah tetap dan memberikan efek optimal sesuai dengan pemberian. Namun, demikian penggunaan nifedipin harus dimonitoring karena efek hipotensinya cukup tinggi. Nifedipin mudah diabsorbsi pada pemberian peroral dan sublingual, sebesar 92-98 terikat pada protein plasma dan sebesar 1 dieksresi dalam bentuk metabolit tidak aktif melalui urin Ashley dan Currie, 2009. Adalat oros 30 mg nifedipin lebih sedikit diberikan dibandingkan dengan amlodipin karena adalat oros 30 mg nifedipin jauh lebih mahal Rp 55.900 dibandingkan amlodipin Rp 8.000 per 10 tablet ISO, 2009. Golongan beta bloker merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi hipertensi. Beberapa beta blocker tidak dianjurkan untuk pasien Universitas Sumatera Utara 29 gagal ginjal. Namun terdapat obat yang perlu penyesuain dosis seperti bisoprolol, maka penyesuaian dosis dilakukan berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus LFG pada pasien Sukandar, 2006. Penggunaan beta bloker sebenarnya memerlukan perhatian yang khusus terutama pada pasien gagal ginjal. Hal ini karena terapi hipertensi dengan beta bloker pada penderita gagal ginjal kronik telah dilaporkan menyebabkan fungsi ginjal menurun, efek ini mungkin disebabkan karena terjadi pengurangan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus akibat pengurangan curah jantung dan penurunan tekanan darah oleh obat Ganiswarna, 1995. Namun pertimbangan penggunaan beta bloker kardioselektif seperti Bisoprolol pada pasien gagal ginjal disamping untuk mengontrol tekanan darah adalah untuk mengurangi terjadinya resiko infark, jantung koroner, mengurangi kebutuhan oksigen dari jantung, serta untuk menstabilkan kontraktilitas miokard Munar dan Singh, 2007. Strategi untuk menyesuaikan dosis pada pasien gangguan ginjal dapat membantu dalam terapi obat individu dan membantu meningkatkan keamanan obat. Metode yang direkomendasikan dalam mengatur penyesuaian dosis adalah dengan mengurangi dosis, memperpanjang interval dosis atau kombinasi keduanya Munar dan Singh, 2007.

4.5 Karakteristik Kesesuaian Dosis Antihipertensi pada Pasien GGK

Dokumen yang terkait

Hubungan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Terhadap Sensitivitas Pengecapan di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

3 100 81

Hubungan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Terhadap Sensitivitas Pengecapan di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 15

Hubungan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Terhadap Sensitivitas Pengecapan di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 2

Hubungan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Terhadap Sensitivitas Pengecapan di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 5

Evaluasi Regimen Dosis Pengobatan Hipertensi Terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Periode Maret – Mei 2016

0 0 14

Evaluasi Regimen Dosis Pengobatan Hipertensi Terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Periode Maret – Mei 2016

0 0 2

Evaluasi Regimen Dosis Pengobatan Hipertensi Terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Periode Maret – Mei 2016

0 0 4

Evaluasi Regimen Dosis Pengobatan Hipertensi Terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Periode Maret – Mei 2016

0 0 14

Evaluasi Regimen Dosis Pengobatan Hipertensi Terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Periode Maret – Mei 2016

0 0 2

Evaluasi Regimen Dosis Pengobatan Hipertensi Terhadap Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Periode Maret – Mei 2016

0 0 11