berlangsung secara teratur, bertingkat, dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat”.
Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta
dengan jenjang pendidikan yang jelas dari tingkat bawah, menengah sampai atas yang berlangsung di sekolah dengan materi
pembelajaran yang bersifat akdemis sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
c Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal berdasarkan UU RI No 20 tahun 2003 adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati 2001:97 , “ pendidikan nonformal
adalah pendidikan yang dilakukan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat”.
Dapat dijelaskan bahwa pendidikan nonformal berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan memberi
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesinal. Satuan pendidikan nonformal
terdiri dari lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, serta pendidikan yang sejenis.
c. Tinjauan Tentang Pendidikan Orang tua
Membahas mengenai orang tua tidak lepas dari apa yang disebut lingkungan kecil yaitu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Merupakan kesatuan dalam susunan keluarga yang utuh, dan menyerap norma yang pertama dan utama. Orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam upaya menumbuhkan kepribadian anak. M. Imron Pohan 1986:167 menyatakan orang tua adalah orang
dewasa pertama bagi anak, tempat anak menggantungkan, tempat ia mengharapkan bantuan dalam pertumbuhan dan perkembangnnya menuju
kedewasaan. Jadi orang tua adalah orang dewasa pertama bagi anak yang
harus mau menerima terhadap segala tingkah laku anaknya, tempat anak menggantungkan, tempat ia mengharapkan bantuan dalam pertumbuhan
dan perkembangannya menuju bkedewasaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap kesuksesan anak untuk hidup di masa depan.
Menurut Tim Prima Pena 2002: 477 , orang tua adalah ayah dan ibu. Dalam hal ini orang tua siswa adalah ayah dan ibu yang melahirkan,
memelihara, dan membiayai anak untuk sekolah. Perasaan psikologis dapat berupa perasaan kebapaan dan keibuan untuk memelihara,
mengasihi, menyayangi, memperhatikan anak. Jika perasaan psikologis tersebut tidak ada, species manusia ini akan lenyap dari permukaan bumi
dan kedua orang tua tidak akan sabar dalam memelihara anak-anak mereka, tidak akan mau mengasuh dan mendidik, tidak akan mau
memperhatikan persoalan dan kepentingan-kepentingan anaknya Adullah Naschin, 1999:27 . Orang tua yang bertanggung jawab secara langsung
terhadap pendidikan anaknya dalam keluarga, memiliki kecenderungan memelihara keutuhan fungsinya, berusaha untuk survival dan hidup selaras
dengan kemajuan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Ngalim Purwanto 2000
:93 , “ Yang tetap berperan dan menentukan pendidikan anak-
anak adalah orang tua, yaitu ayah dan ibu”. Jadi pendidikan di sekolah merupakan lanjutan dari pendidikan yang
telah dilakukan oleh kedua orang tua di rumah. Orang tua tetap bertanggung jawab atas anak-anaknya baik di rumah maupun di sekolah.
Guru hanya menerima sebagian dari tanggung jawab orang tua yang telah diserahkan kepadanya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang dimiliki orang tua dapat menentukan masa depan anak. Orang tua
tetap memegang peranan yang cukup penting dalam membantu anak untuk mencapai cita-citanya kelak. Pendidikan yang ada di sekolah merupakan
lanjutan dari pendidikan informal yang diberikan orang tua kepada anak- anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anak mereka dapat
menempuh pendidikan mereka sampai tingkat yang tinggi. Oleh sebab itu
orang tua hendaknya tetap memberikan motivasi dan bimbingan pada anak agar dapat melanjutkan sekolah.
d. Sikap Orang Tua tentang Pendidikan Anaknya