sejumlah penduduk maupun individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama.
Populasi menurut Sutrisno Hadi 2000: 182 adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Menurut Pangestu Subagyo dan Djarwanto,
populasi atau universe adalah jumah dari keseluruhan objek satuan-satuan individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga. 2005: 93. Populasi
dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi merupakan keseluruhan subjek orang, binatang,
atau apa saja dengan karakteristik yang sama , dimana penelitian dilakukan. Jadi populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua di Pulisen yang berjumlah 2450 kepala keluarga.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2002 :131 ” Sampel adalah bagian atau
wakil populasi yang di teliti”. Menurut Sudjana 2002 : 6, ”sampel merupakan
sebagian yang diambil dari populasi ”. Menurut Sutrisno Hadi 2004 : 182,
”sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi”. Syaifuddin Azwar menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi. Hal
ini berarti bahwa sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Apakah sampel merupakan representasi yang baik bagi populasinya sangat
bergantung pada sejauhmana karakteristik sampel itu sama dengan karakteristik populasinya. Dari definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sampel adalah
bagian dari populasi yang menjadi objek sesungguhnya dari suatu penelitian. Mengingat banyaknya populasi orang tua yang akan diteliti, maka peneliti hanya
akan mengambil sebagian dari populasi yang ada dengan mengumpulkan sampel.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Frenkell, J.R Wallen, N.E 1991 dalam buku T. Widodo mengemukakan ada beberapa teknik pengambilan sampel, yaitu:
a. Penentuan sampel acak random sampling , yang memiliki kemungkinan
tinggi untuk menetapkan sampel yang representatif. Tiap-tiap individu dalam
populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel.
b. Sampel berstrata Stratified Sampling , digunakan jika populasi terdiri dari
golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat, maka pengambilan sampel ini tidak boleh dilakukan secara random.
c. Sampel kelompok Cluster Sample , teknik ini menghendaki adanya
kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan pada kelompok- kelompok yang ada dalam populasi.
d. Two Multy Stage random sampling random sampling bertingkat. Teknik
sampling ini digunakan bila populasi penelitian terdiri dari dua atau banyak tingkat sub-sub penelitian. Contoh populasi warga masyarakat yang
diperhatikan dari aspek tempat tinggal atau mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, sampai rukun tetangga. Setiap tingkatan diambil sample
secara acak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik multy stage
random sampling. Jenis teknik random sampling ini bisa dikombinasi dengan teknik proporsional ramdom sampling. Proposional random sampling memberikan
kesempatan yang sama kepada semua individu untuk kemungkinan diambil sebagai sampel. Proporsinal dengan memperhatikan perbandingan antara jumlah
populasi dengan banyaknya sampel yang akan diambil yang dibandingkan antar sub-sub populasi yang ada.
Sampel multipel diambil dari satu populasi beberapa kali, sehingga mengahasilkan kelompok sampel, dari beberapa kelompok sampel dibuat satu
generalisasi. n1
n2 N
n3 G
n4 nx
Prosedur pengambilan sampel dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yang disebut sampling frame, seperti di bawah ini:
a. Sampling frame 1
Mengabil sampel RW secara proporsional dari jumlah RW setiap sampel kelurahan secara acak. Ada 13 RW di kelurahan Pulisen, dipilih 3 RW yang
akan dijadikan sampel populasi. b.
Sampling frame 2 Mengambil sampel RT secara proporsional dari sejumlah RT setiap RW
sampel dengan acak. Dari 3 RW terpilih 7 RT yang menjadi sampel populasi. c.
Sampling frame 3 Menentukan jumlah sampel individu secara proporsional dari jumlah warga
yang menjadi populasi penelitian pada setiap RT sampel. Dari 7 RT yang terpilih, terdapat 290 kepala keluarga.
d. Sampling frame 4
Menentukan nama-nama warga sampel sesuai dengan jumlah sampel individu secara acak dari keseluruhan warga setiap sampel RT. Warga yang menjadi
sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 kepala keluarga orang tua, setelah dipilih sampel penelitian. Pengambilan sampel dikombinasi dengan teknik
proporsional random sampling. Diambil 20 jumlah kepala keluarga dari 7 RT yang terpilih, yaitu 20 dari 290 adalah 60 kepala keluarga.
D. Teknik Pengumpulan Data