2.5 Gambar Bagian Lambung
2.5.2 Gerakan Lambung dan Waktu Lewat
Menurut devissaguet,1993 adalah Gerakan lambung dimulai dari fundus bagian tengah dan bepindah menuju pylorus. Gerakan dimulai 5-10 menit.
Sesudah makanan masuk ke dalam lambung dan terjadi 4-6 gerakan setiap menit dan selanjutnya mencapai pylorus dalam waktu 20 detik. Dengan demikian
makanan tertimbun pada lapisan berikutnya tanpa energi pengadukan. Adanya pengadukan dipermukaan menjamin pencampuran yang lebih baik antara cairan
lambung dan bahan yang akan diserap kecuali pada daerah pylorus yang gelombang geraknya lebih kuat. Hanya campuran isi lambung yang cukup encer
yang dapat melewati pylorus secara bertahap. Obat yang diserap tercampur dengan masa makanan tanpa benar-benar
teraduk ia berada di pylorus. Pelepasan, pelarutan dan penyerapan di lambung terjadi dengan lambat bila obat digunakan bersamaan atau setelah makan.
Sebaliknya saat puasa dan disertai dengan segelas air, ketiga fase tahapan obat secara efektif. Tetapi cairan dengan cepat memasuki duodenum, terutama bila
Universitas Sumatera Utara
yang ditelan berbentuk cairan dan diminum bersama segelas air. Pada saat puasa pylorus akan terbuka atau terbuka sedikit dan pembukaan pertama menyebabkan
obat segera memasuki duodenum dan pylorus segera menutup kembali. Mekanisme pembukaan dan penutupan pylorus sesungguhnya masih
kabur. Proses tersebut merupakan fungsi pH cairan duodenum pylorus hanya bisa membuka bila pH diduodenum menjadi netral dan meutup kembali bila pH
nya kembali normal. Pylorus terbuka oleh gelombang peristaltik. Waktu tinggal lambung dan faktor yang berperan pada pengosongan lambung. Obat akan berada
dilambung selama 10 menit sampai 1,5 jam. Bila sejumlah cairan dan obat digunakan di luar jam makan tampaknya akan segera diteruskan ke duodenum,
makanan secara teratur berpindah dalam waktu relatif lama rata-rata 1-4 jam. Sesampai diusus halus, makanan yang telah melalui serangkaian proses
tadi akan bertemu dengan enzim dan zat lainnya berasal dari sel-sel usus, empedu, hati dan pankreas. Zat ini akan memecah karbohidrat, lemak dan protein menjadi
senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh. Usus halus merupakan lanjutan dari lambung. Fungsi dari usus halus untuk mencerna dan
mengabsorbsi dari lambung. Usus halus terdiri atas 3 bagian adalah:
1.Duodenum usus dua belas jari bagian usus halus yang berhubungan langsung dengan lambung. Bentuknya melengkung dan panjangnya 30 cm adalah bagian
pertama tempat terjadinya percernaan. Duodenum terdiri dari 2 saluran muara yaitu saluran pankreas dan saluran empedu. Duodenum bersifat asam dengan pH
4-6.
Universitas Sumatera Utara
2.Jejunum usus kosong berfungsi memecah makanan menjadi lebih sederhana, di dalam jejunum makanan menjadi bubur yang lumat dan encer dan sebagai
tempat penyelesaian dari semua proses pencernaan makanan dan menghasilkan glukosa,asam amino, asam lemak dan gliserol. Di jejunum bersifat netral dengan
pH 6-7. 3.Ileum usus penyerapan adalah tempat penyerapan sari-sari makanan dan
diedarkan keseluruh pembuluh darah pada tubuh dan pHnya agak basa 7-8. Setelah itu sisa makanan yang tidak diserap diusus halus akan menuju usus
besar yang berakhir dianus pada Lampiran 2.
Pemberian obat saat makan menyebabkan perjalanan obat yang lambat dan teratur ketempat penyerapan, jadi memeungkinkan pengosongan usus terjadi lebih
lengkap karena adanya efek pengenceran oleh makanan. Waktu mencerna berbeda-beda untuk setiap makanan atau minuman.
Makanan yang padat akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada zat cair minuman sehingga menurut ilmu kesehatan dianjurkan mengunyah makanan 32
kali agar makanan menjadi lebih lembut, sehingga akan meringankan beban lambung untuk melumatkan makanan tersebut.Semakin lumat makanan yang
masuk lambung, maka semakin cepat melintasi lambung. Jenis makanan lemak dan sayuran hijau akan lebih lama berada di dalam lambung sehingga orang akan
merasa kenyang lebih lama. Makanan yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan
dalam lambung mengalami serangkaian proses kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1
– 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin, enzim renin, lipase, mukus lendir, dan faktor intrinsik. Enzim pepsin
Universitas Sumatera Utara
akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim renin akan mencerna protein susu menjadi kasein, sedangkan enzim lipase akan mengemulsikan lemak
dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi protein pertama kali dilakukan di dalam lambung Tjay dan Rahardja,2010.
Lambung mendapat aktivitas penekanan, sehingga bila ia kosong dindingnya melekat, meninggalkan kantong udara pada bagian atas, sedangkan
bila lambung terisi penekanan akan berkurang dan volume lambung bertambah . Dalam keadaan puasa, lambung merupakan kantong memiliki volume 50 ml dan
mengandung sejumlah kecil cairan lambung pH 1-3 maka penyerapan secara filtrasi atau difusi pasif terjadi lebih cepat untuk masuk keperedaran darah.
Sedangkan saat lambung berisi makanan maka senyawa yang lama berada dilambung akan berdifusi lebih lambat pH 3-5. Hal ini disebabkan oleh adanya
pengenceran zat aktif dalam lambung dan kontak dengan penyerapan terbatas akibatnya penembusan kedalam peredaran darah lebih sedikit Devissaguet,1993.
Waktu transit total makanan dan bentuk sediaan mulai dari lambung manusia kira-kira 3-6 jam dalam keadaan puasa dan 6-10 jam dalam keadaan
kenyang ini dimaksudkan pemberian zat aktif yang diabsorbsi didaerah usus halus memiliki batasan waktu 10 jam siregar,2010.
2.6 Disolusi