4. Waktu Standar Waktu Baku
Disamping melakukan pekerjaan rutin, seorang operator mungkin saja hanya melakukan aktivitas-aktivitas lain yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pekerjaan. Aspek ini di koreksi dengan menambahkan suatu nilai yang disebut dengan allowance kelonggaran.
Wb = Wn x 1 + allowance Waktu Baku adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal untuk
bekerja secara wajar dalam sistem kerja yang terbaik.
3.7.1 Pengukuran Waktu Jam Henti Stopwatch Time Study
Sesuai dengan namanya, maka pengukuran waktu ini menggunakan jam henti stopwatch sebagai alat utamanya. Cara ini tampaknya merupakan cara
yang paling banyak dikenal, dan karenanya paling banyak dipakai.Salah satu yang menyebabkannya adalah kesederhanaan aturan-aturan yang dipakai.
Ada beberapa aturan pengukuran yang dijalankan untuk mendapatkan hasil yang baik.Aturan-aturan tersebut dijelaskan dalam langkah-langkah berikut ini.
1. Langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran
a. Penetapan tujuan pengukuran
Dalam pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran, berapa tingkat ketelitian dan
tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.
b. Melakukan penelitian pendahuluan
Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tentu suatu kondisi
yang ada dapat dicari waktu yang pantas tersebut, artinya akan didapat juga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang
bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.
Keuntungan demikian tidak akan diperoleh jika kondisi kerja dari pekerjaan-pekerjaan yang ada diperusahaan tersebut tidak menunjang
tercapainya hasil tadi. c.
Memilih operator Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah operator
dari pabrik. Orang ini harus memenuhi beberapa syarat tertentu agar pengukuran dapat berjalan dengan baik, dan dapat diandalkan hasilnya.
Syarat-syarat tertentu adalah berkemampuan normal dan dapat diajak kerja sama. Jika jumlah pekerja yang bersangkutan banyak, maka jika
kemampuan mereka dibandingkan akan terlihat perbandingan perbedaan antaranya, yaitu dari yang berkemampuan rendah hingga tinggi. Operator
yang dipilih adalah operator yang pada saat pengukuran dilakukan mau bekerja secara wajar.Walau operator yang bersangkutan sehari-hari
dikenalmemenuhi syarat pertama tadi, bukan berarti mustahikldia bekerja secara tidak wajar ketika pengukuran dilakukan karena alasan tertentu.
d. Melatih operator
Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang masih diperlukan adalah bagi operator tersebut terutama jika kondisi dan cara kerja
yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dilakukan operator. Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau cara kerja
sesudah mengalami perubahan. Dalam keadaan ini operator harus dilatih terlebih dahulu karena sebelum diukur operator harus terbiasa dengan
kondisi kerja yang telah ditetapkan.Harap diingat bahwa yang dicari adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian yang
wajar dan bukan penyelesaian dari orang-orang yang bekerja kaku dengan berbagai kesalahan.
e. Mengurai pekerjaan atas elemen-elemen pekerjaan
Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan yaitu merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan.Elemen-elemen inilah
yang diukur waktu siklusnya. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi sejak bahan baku mulai diproses di tempat kerja yang
bersangkutan. Namun satu siklus tidak harus berarti waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk sehingga menjadi barang jadi. Ada
beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya melakukan penguraian pekerjaan atas beberapa elemennya, yaitu menjelaskan cacatan tentang tata
cara kerja yang dibakukan, untuk memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen karena ketrampilan bekerjanya operator karena
keterampilan bekerjanya operator belum tentu sama untuk semua bagian
dari gerakan-gerakan kerjanya, untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan pekerja, untuk
memungkinkan dikembangkannya data waktu standard atau tempat kerja yang bersangkutan.
f. Menyiapkan alat-alat pengukuran
Setelah kelima langkah tersebut dapat dijalankan dengan baik, tibalah sekarang pada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran yaitu
menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Alat-alat tersebut adalah:
1. Stopwatch
2. Lembar pengamatan
3. Pena atau pensil
4. Papan pengamatan
2. Melakukan pengukuran waktu
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang
telah disiapkan terlebih dahulu. Bila operator telah siap didepan mesin atau ditempat kerja lain yang waktu kerjanya akan diukur, maka pengukuran
memilih posisi tempat dia berdiri mengamati dan mencatat. Posisi ini hendaknya sedemikian rupa sehingga operator tidak terganggu gerakan-
gerakannya ataupun merasa canggung karena terlampau merasa diamati, misalnya juga pengukur berdiri didepan operator.Posisi ini pun hendaknya
memudahkan pengukur mengamati jalannya pekerjaan sehingga dapat
mengikuti dengan baik saat-saat suatu siklus atau elemen bermula dan berakhir. Umumnya posisi agak menyimpang dibelakang operator sejauh 1,5 m
merupakan tempat yang baik. Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan.Tujuan pengukuran pendahuluan ialah untuk mengetahui berapa
kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan.Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan dengan melakukan
beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan oleh pengukur.Biasanya sepuluh kali atau lebih.
3. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
Tingkat ketelitian dan keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan
pengukuran yang sangat banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian
sebenarnya.Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi.
4. Melakukan perhitungan waktu baku
Jika pengukuran-pengukuran telah selesai yaitu semua data yang didapat memiliki keseragaman yang dikehendaki dan jumlahnya telah memenuhi
tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan, maka selesailah kegiatan pengukuran waktu. Langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut
sehingga memeberikan waktu baku.
3.7.2 Rating Factor