Kuas digunakan untuk mengoleskan pasta. 4.
Parang Parang digunakan untuk memotong plate.
5. Kereta sorong
Kereta sorong digunakan untuk mengangkut timah dari mobil.
2.9. Utilitas
Utilitas merupakan bagian yang penting dalam menunjang kegiatan operasi dalam pabrik, penanggulangan kebakaran dan perumahan. Sistem utilitas yang
terdapat di CV. Super Plates adalah : 1.
Pembangkit Tenaga Listrik Penggunaan tenaga listrik PLN dengan daya 555 KVA untuk menghidupkan
mesin-mesin secara normal. Selain itu apabila terjadi hambatan karena pemadaman listrik maka digunakan generator cadangan berdaya 380 KVA dengan spesifikasi
sebagai berikut : a.
Kode No. : SR4 serial no. B49BH6998
b. Merk
: Maspion c.
Jumlah : 1 unit
d. Bahan bakar
: solar e.
Power : 288 KVA, 50 Hz, 1500 rpm, 3 phase, cos ω 0,8
2. Air dari Perusahaan menggunakan jasa PAM
CV. Super Plates menggunakan fasilitas PDAM. untuk kebutuhan kegiatan produksi.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
CV. Super Plates merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur bateraiaki basah yang diperuntukkan untuk mobil. Produksi yang dihasilkan terdapat
dalam berbagai tipe yang kuat arusnya berbeda, merek dagang dari baterai yang dihasilkan adalah Samson. Komponen utama Samson tersebut adalah sejumlah plate
yang disusun sedemikian rupa, sebagai contoh baterai tipe N120 memiliki 120 plate yang dibagi menjadi 60 plate positif dan 60 plate negatif. Daerah pemasaran baterai
Samson ini hanya melingkupi kota Medan dan Pekanbaru. Proses produksi bersifat massal yang ditandai dengan volume produksi yang
besar dimana variasi antar produk cukup kecil. Pada proses pembuatan baterai Samson ini masih dikerjakan secara manual dan menggunakan peralatan mesin yang
cukup sederhana. Aliran produksi melalui 8 stasiun kerja yang berkesinambungan namun
acapkali terjadi penumpukan sehingga mengakibatkan terjadinya delay di beberapa stasiun kerja seperti stasiun Pasting process, Cell assambly, Assambly process,
Elektorlisis proses, Charging proscess, dan Press box yang semestinya aliran produksi ini harus diatur sedemikian rupa sehingga terdapat kesetimbangan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah jenis urutan operasi pada lintasan dalam proses produksi dan waktu penyelesaian masing-
masing elemen kerja pada masing-masing produksi sedangkan untuk mesin dan perlatan dalam keadaan baik serta bahan baku sudah tersedia untuk dirakit atau di
proses. Tujuan dari menyeimbangkan lintasan produksi adalah menyeimbangkan beban kerja pada tiap stasiun kerja dan meminimalisasi jumlah stasiun kerja.
Hal tersebut dapat dicapai terlebih dahulu melalui pengkuran kerja sehingga didapatkan waktu baku yang wajar, normal, dan terbaik. Hasil dari pengukuran kerja
ini akan dijadikan input untuk proses algoritma genetik dalam mencapai solusi optimum efesiensi lini.
Algoritma Genetik AG dipilih karena AG tidak mempunyai kriteria khusus yang dijumpai pada algoritma heuristik lainnya dalam menyaring kualitas solusi, dan
dapat menghasilkan beberapa alternatif solusi yang mempunyai nilai objektif yang sama.
Metode Algoritma Genetik AG adalah metode penyelesaian optimasi yang terinspirasi dari seleksi alam didasari oleh Teori Darwin. Langkah dalam prosedur
algoritma genetik ini dimulai dengan menetapkan individu dengan melakukan perubahan dengan beberapa iterasi dengan algoritma genetika untuk mencapai solusi
terbaik. Solusi terbaik ini di tetapkan di awal secara acak atau disusun dan disebut dengan kromosom yang berupa susunan angka dan dipilih. Keseluruhan dari
kromosom yang di observasi tersebut mewakili suatu populasi.
1.2. Perumusam Masalah