3.7.2 Rating Factor
Rating Factor faktor penyesuaian merupakan perbandingan performansi seseorang pekerja atau individual dengan konsep normalnya. Ada beberapa
kriteria rating factor Rf dari pekerja yaitu: 1.
Pekerja normal Rf = 100 =1 waktu normal.
2. Pekerja terampil
Rf 1 waktu pekerja lebih kecil dari waktu normal. 3.
Pekerja lamban Rf 1 waktu pekerja lebih besar dari waktu normal.
Ada beberapa cara menentukan rating factor antara lain: 1.
Cara Persentase Cara ini merupakan cara yang paling awal digunakan dalam melakukan
penyesuaian. Di sini besarnya faktor penyesuian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran.
WN=14,6 x 1,1 = 16,6 menit. 2.
Cara Shumard Cara Shumard memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas
performansi kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai tersendiri.
Tabel 3.7. Penyesuaian Menurut Cara Shumard Kelas
Penyesuaian
Superfast 100
Fast + 95
Fast 90
Fast – 85
Excellent 80
Good + 75
Good + 75
Good 70
Good – 65
Normal 60
Fair + 55
Fair 50
Fair – 45
Poor 40
3. Cara Westinghouse
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu
keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilainya masing-masing. Penyesuaian menurut
Westinghouse dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.8. Penyesuaian Menurut Westinghouse Faktor
Kelas Lambang
Penyesuaian
Keterampilan Superskill
A1 +0,15
A2 +0,13
Excellent B1
+0,11 B2
+0,08 Good
C1 +0,06
C2 +0,03
Average D
0,00 Fair
E1 -0,05
E2 -0,10
Poor F1
-0,16 F2
-0,22 Usaha
Excessive A1
+0,13 A2
+0,12 Excellent
B1 +0,10
B2 +0,08
Good C1
+0,05 C2
+0,02 Average
D 0,00
Fair E1
-0,04 E2
-0,08 Poor
F1 -0,12
F2 -0,17
Kondisi Kerja
Ideal A
+0,06 Excellently
B +0,04
Good C
+0,02 Average
D 0,00
Fair E
-0,03 Poor
F -0,07
Konsistensi Perfect
A +0,04
Excellent B
+0,03 Good
C +0,01
Average D
0,00 Fair
E -0,02
Poor F
-0,04 3.7.3
Allowance
Kelonggaran allowance diberikan kepada tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan kelelahan dan hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
Ketiganya merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja selama
pengamatan karenanya setelah mendapatkan waktu normal perlu ditambahkan kelonggaran. Dalam menghitung besarnya allowance, bagi keadaan yang
dianggap wajar diambil harga allowance =100 . Sedangkan bila terjadi penyimpangan dari keadaan ini, harga p harus ditambah dengan faktor-faktor
yang sesuai dengan waktu siklus yang diperoleh dan waktu ini dicapai berdasarkan setiap departemen.
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu: 1.
Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi personal Yang termasuk didalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal sepeti minum
sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekedarnya untuk menghilangkan ketegangan ataupun
kejenuhan dalam sewaktu bekerja. 2.
Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique. Fatique merupakan hal yang akan terjadi pada diri seseorang sebagai akibat
dari melakukan suatu pekerjaan. 3.
Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tidak terhindarkan delay Hambatan-hambatan tidak terhindarkan terjadi karena berada diluar
kekuasaankendali pekerja.
3.8. Pengujian Data