Defenisi Operasional Skala Pengukuran Variabel

3.4. Defenisi Operasional

Variabel data penelitian ini merupakan unobserved variabel, dimana dalam prakteknya dibutuhkan definisi operasional yang dapat menjelaskan secara konkrit. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan merupakan proksi yang sama digunakan oleh penelitian-penelitan terdahulu. Variabel data penelitian ini terdiri dari variabel terikat dependent variabel dan variabel bebas independent variabel. Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini: a. Nilai Tukar Kurs X 1 b. Tingkat Suku Bunga X adalah rasio harga-harga di luar negeri dengan harga domestic yang diukur dengan mata uang yang sama. Dan dalam penelitian ini adalah nilai mata uang Rupiah yang di kurskan dengan nilai mata uang Negara lain, yaitu Dollar Amerika Serikat US periode bulanan dari tahun 2008-2010. 2 c. Return Saham Y merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Sumber-sumber return investasi terdiri atas dua komponen utama yaitu: yield dan capital merupakan jumlah bunga tertentu yang harus dibayarkan peminjam kepada pemberi pinjaman atas sejumlah uang tertentu untuk membiayai investasi dan konsumsi. Tingkat bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia SBI. SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang. Dan suku bunga SBI yang digunakan adalah tingkat bunga bulanan periode 2008-2010. Universitas Sumatera Utara gain loss. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodek dari suatu investasi. Sedangkan capital gain loss bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas. Data harga saham yang digunakan adalah closing price perbulan untuk masing-masing sampel.

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran adalah proses kuantitatif, yaitu pencantuman bilangan terhadap karakteristik berdasarkan peraturan tertentu. Akibat adanya pengukuran maka akan terdapat skala pengukuran. Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi skala pengukuran secara umum yang sering digunakan dalam riset sosial, dan skala pengukuran yang digunakan dalam riset bisnis. Adapun skala pengukuran secara umum adalah : 1 Skala pengukuran nominal mengklasifikasikan pengamatan dari sampel atau populasi dalam kategori. Namun skala pengkuran normal tidak berlaku operasi aritmatika. 2 Skala pengkuran ordinal urutan angka yang memberikan arti. Uji data yang layak untuk skala pengukuran ordinal adalah uji nonparametric. Fungsi dari skala pengukuran ordinal ini adalah untuk mengukur kualitas karakteristik. 3 Skala pengukuran interval memiliki kelebihan dibanding dengan kedua skala pengukuran di atas dengan menambahkan berlakunya konsep interval. Fungsi dari skala ini adalah untuk mengurut kualitas karakteristik dan memperlihatkan jarakinterval Universitas Sumatera Utara 4 Skala pengukuran rasio lebih unggul dari ketiga skala pengukuran yang lain karena dalam skala ini dikenal dengan adanya titik pusat yang mutlak atau absolut. Sementara skala pengukuran riset bisnis dengan menggunakan skala pengukuran pembanding dan bukan pembanding. Skala pembanding digunakan untuk membandingkan secara langsung obyek-obyek yang diteliti. Sementara skala bukan pembanding pengukuran hanya dilakukan pada satu obyek tanpa memperhatikan obyek lain di luar target yang diteliti, seperti penggunaan skala likert, skala semantik diferensial dan skala stapel.

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian