Analisis Regresi Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji Signifikansi Parsial Uji t Koefisien Determinasi R

2. Jika du d 4-du maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3.10.2. Pengujian Hipotesis

3.10.2.1. Analisis Regresi

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple linier regresion adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 Y = Return Saham + + e β X = Konstanta 1 X = Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar US 2 β = Tingkat Suku Bunga 1 , β 2 e = Variabel pengganggu error , = Koefisien regresi Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda karena ada dua atau lebih variabel independennya. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.

3.10.2.2. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua Universitas Sumatera Utara variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung 1 jika F dengan ketentuan: hitung F tabel pada α 0.05, maka H a 2 jika F ditolak, dan hitung F tabel pada α 0.05, maka H a

3.10.2.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t

diterima. Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t. Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung 1 jika t dengan ketentuan: hitung t tabel pada α 0.05, maka H a 2 jika t ditolak, dan hitung t tabel pada α 0.05, maka H a

3.10.2.4 Koefisien Determinasi R

diterima. 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Sumber data penelitian diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia BEI sesuai dengan kriteria judul penelitian. Adapun kriteria yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang listed di BEI periode 2008-2010 yang menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit dan memiliki trend laba positif dan membayar dividen selama tahun pengamatan. Dari 222 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, hanya 10 perusahaan yang memenuhi syarat penelitian untuk dijadikan sampel. Banyak sampel perusahaan dieliminasi yang disebabkan ketidaklengkapan data yang telah ditetapkan pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data dalam metode pooled cross sectional. Pooled cross sectional adalah jumlah data penelitian melalui perkalian periode tahun pengamatan dengan jumlah sampel. Penelitian dilakukan dalam periode 2008-2010 dengan sampel sebanyak 10 emiten. Maka secara pooled cross sectional diperoleh akumulasi data sejumlah 3 x 10 = 30 data yang akan diteliti dengan program Statistical Package for Social Science SPSS 17. Tetapi karena ada satu emiten yaitu PT. Fast Food Indonesia, Tbk FAST yang data harga sahamnya sangat jauh rentangnya dengan sampel lain maka data FAST termasuk outlier sehingga dikeluarkan dari pengolahan data. Oleh karena itu total sampel yang memenuhi standar pengolahan data sebanyak 27 sampel. Universitas Sumatera Utara