perhatian, terutama terhadap masyarakat yang berpenghasilan rendah. Faktor sosial seperti perekonomian, pemahaman tentang pajak.
i. Banyaknya korupsi dan penyalahgunaan pajak. Banyaknya korupsi dan
penyalahgunaan pajak mau tidak mau memang menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak. Masyarakat menjadi kesal melihat berbagai penyalahgunaan pajak dan akhirnya engan membayar pajak namun ini harusnya bukan
menjadi alasan pertama. Dari pendapat ahli di atas penyebab rendahnya penerimaan pajak, maka
dapat disimpulkan penyebab rendahnya realisasi Pajak Bumi dan Bangunan yang terjadi di Kota Medan dari aspek Fiskus Petugas Pajak, Wajib Pajak dan Aparat
atau Kolektor.
B. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Medan
Upaya untuk meningkatkan kesadaran masayarakat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur belum
berhasil meningkatkan kesadaran membayar PBB, yaitu 1.
Pemberian Peyuluhan kepada wajib pajak. Upaya pemerintah dalam menaggulangi kendala-kendala yang akan mempengaruhi kesadaran
masyarakat salah satunya dengan pemberian penyuluhan yang dilakukan secara rutin. Dengan memberikan penyuluhan terhadap wajib pajak
diharapkan dapat memberikan informasi, konsultasi dan bimbingan tentang
Universitas Sumatera Utara
PBB, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak tentang peran pentingnya membayar PBB serta dapat menumbuhkan kesadaran dan
kemauan wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban mereka sebagai warga negara dengan membayar PBB. Penyuluhan yang dilakukan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur tidak dilakukan secara bertahap kepada wajib pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur,
dengan dilakukan penyuluhan kepada wajib pajak diharapkan dapat tergugah untuk dapat ikut serta mensukseskan program pemerintah dengan membayar
PBB serta dapat memberikan pengetahuan yang luas kepada wajib pajak tentang peran pentingnya PBB. Sehingga dengan dilakukannya penyuluhan
secara bertahap tanpa menunggu adanya bulan pajak akan menggunggah kesadaran masyarakat untuk membayar PBB dengan tepat waktu tanpa harus
terlambat untuk membayar PBB. Dengan dilakukaknnya penyuluhan diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi kepada wajib pajak yang
memiliki pendapatan minim agar dapat membayar PBB dengan tepat wakutanpa harus terlambat. Ketidakberhasilan untuk mendorong wajib pajak
dijelaskan, bahwa kurangnya minat wajib pajak untuk mengikuti penyuluhan dikarenakan kesibukan wajib pajak dalam pekerjaan serta kegiatan lainnya,
sehingga banyak wajib pajak yang tidak berminat untuk mengikuti penyuluhan
yang dilakukan oleh petugas kecamatan.
2. Penerapan sanksi sesuai dengan izin dari KPP seperti misalnya dalam hal
penyitaan dan pelelangan obyek pajak Penerapan sanksi yang lebih tegas dan cermat telah dilakukan bidang penagihan untuk menghindari hal-hal yang
Universitas Sumatera Utara
tidak diinginkan seperti wajib pajak yang tidak mau membayar ataupun menunggak pembayaran sampai hampir daluwarsa. Selama ini bidang
penagihan telah lebih cermat dalam menyikapi kasus seperti ini dan untuk pelelangan dan penyitaan telah melaksanakan sesuai prosedur yang berlaku
yaitu mengajukan permohonan penyitaan dan pelelangan terlebih dahulu
sesuai dengan ijin dari pihak KPP
3. Meningkatkan Pelayanan kepada wajib pajak. Didalam meningkatkan
pelayanan kepada wajib pajak, pemerintah dan Kantor Kecamatan telah mempermudah mekanisme pembayaran PBB, wajib pajak dapat membayar
PBB ditempat-tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah yang dekta dengan wajib pajak. Wajib pajak dapat membayar Pajak Bumi dan Bangunan
di Bank, ATM, serta Kantor Pos terdekat sehingga wajib pajak tidak perlu mendatangi Kantor Kecamatan yang jarak dari rumaha wajib pajak ke Kantor
Kecamatan jauh wajib pajak hanya perlu datang ke tempat-tempat yang telah ditentukkan oleh pemerintah dan oleh petugas Bank atau Kantor Pos akan
dilayani dengan baik. Ketidakberhasilan untuk mendorong wajib pajak dijelaskan, bahwa masih enggannya wajib pajak untuk membayar PBB meski
tempat pembayaran sudah dapat dilakukan ditempat-tempat yang dekat dengan rumah wajib pajak. Kurangnya ajakan pemerintah untuk segera
membayar PBB dan kurang menariknya tempat pembayaran PBB sehingga dapat memepengaruhi kesadaran masayarakata untuk membayar Pajak Bumi
dan Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
4. Memberikan penghargaan kepada wajib pajak ataupun kepada pihak
kecamatan atau kelurahan dapat dilakukan untuk memotivasi dalam pencapaian serta membayar PBB dengan maksimal. Dengan memberikan
penghargaan diharapkan akan memacu upaya serta usaha yang dilakukan oleh pihak kecamatan atau pihak kelurahan untuk dapat memaksimalkan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sehingga target yang diharapkan akan tercapai. Serta secara tidak langsung dengan adanya kebiajakan pemberian
penghargaan akan mendorong wajib pajak serta para petugas untuk berusaha secara optimal untuk dapat mengajak wajib pajak untuk membayar Pajak
Bumi dan Bangunan sehingga dapat memperoleh penghargaan yang nantinya akan menjadi suatu kebanggan. Ketidakberhasilan untuk mendorong wajib
pajak dijelaskan, bahwa walaupun pemerintah memberikan penghargaan namun wajib pajak tidak begitu mempedulikan untuk dapat penghargaan
karena sama saja bagi wajib pajak membayar atau terlambat untuk membayar wajib pajak tidak akan mendapatkan penghargaan. Tidak adanya penghargaan
kepada wajib pajak, pihak kelurahan serta kecamatan membuat para wajib pajak enggan untuk membayar PBB dan tidak adanya motivasi sehingga hasil
penerimaan PBB tidak dapat maksimal. Pemberian penghargaan akan memotivasi agar lebih mengoptimalkan upaya serta penyuluhan yang
diberikan pihak kecamatan dan kelurahan kepada wajib pajak.
51
5. Anggaran bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah TAPD, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset menyampaikan kepada
51
Hasil wawancara dengan FH. Dewi Selaku Kepala Seksi Pembayaran PBB Kota Medan Timur, 6 Juni 2016.
Universitas Sumatera Utara
BAPEDA dan BKD untuk menganggarkan rekrutmen PTT yang akan di
tugaskan dalam mengelola PBB di Kota Medan.
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Medan melakukan
inventarisir SPPT. PBB yang bermasalah sesuai dengan permasalahannya dan
diperbaiki.
7. Pengadministrasian yang lebih tertib dengan cara penertiban berkas-berkas
yang ada di seksi Penagihan maupun seksi-seksi terkait lainnya seperti penyampaian dokumen yang lebih teratur, penambahan ruangan untuk
menyimpan dokumen apabila ruangan yang ada sudah tidak dapat menampung
dokumen yang ada
8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Medan telah
membuat surat edaran yang ditanda tangani Walikota Medan kepada masing- masing kelurahan dan instansi terkait pelayanan kemasyarakatan supaya setiap
masyarakat yang berurusan agar melampirkan bukti lunas PBB, kecuali
pelayanan dibidang pendidikan, sosial dan keagamaan.
9. Memasang spanduk tentang himbauan membayar PBB di setiap titik Jalan
Utama Agar wajib pajak semakin merasa tergugah hatinya untuk membayar pajak, bidang penagihan juga memasang spanduk yang berisi imbauan untuk
membayar pajak bumi dan bangunan di setiap titik kecamatan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan apabila wajib pajak tidak sempat membaca brosur yang
telah disebarkan petugas atau undangan untuk membayar PBB ke kelurahan mereka dapat membacanya sewaktu berada dijalan. Spanduk ini biasanya
Universitas Sumatera Utara
dipasang di dekat lampu merah atau di tempat keramaian seperti pasar tradisional, swalayan atau pusat perbelanjaan terkemuka sehingga orang-orang
dapat membacanya dengan mudah. Selain spanduk yang berisi imbauan untuk
membayar pajak tepat waktu setelah masa pembayaran telah usai bidang penagihan ini memasang spanduk lagi yang berisi ucapan terima kasih atas
partisipasi masyarakat dan kesadaran dalam membayar pajak. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik
oleh petugas pemungut pajak sehingga nantinya mereka akan membayar tepat
waktu untuk tagihan pajak berikutnya
10. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Medan melalui Tim
Intensifikasi Pemungutan PBB telah membuat agenda rutin sosialisasi PBB.
11. Menerjunkan petugas pemungut ke kelurahan masing-masing wilayah untuk
melakukan jemput bola dengan tujuan mendekatkan wajib pajak dengan tempat pembayaran sehingga wajib pajak yang jauh dengan bank tempat
pembayaran bisa membayar lewat petugas pemungut. Wajib pajak yang jauh dengan bank persepsi tempat pembayaran pajak bumi dan bangunan dapat
membayar lewat petugas pemungut yang ada di kelurahan dan siap melayani pembayaran dari wajib pajak. Safari ini menjadi salah satu cara efektif untuk
mendongkrak penerimaan pajak bumi dan bangunan karena tujuan diadakannya safari atau jemput bola ini adalah mendekatkan wajib pajak
dengan tempat pembayaran sehingga wajib pajak yang jauh dengan bank tempat pembayaran bisa membayar lewat petugas pemungut dan penerimaan
PBB pun bisa lebih maksimal
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan