BAB IV KENDALA DALAM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI NEGERA
A. Kendala dalam Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Medan
Secara administrasi dalam melakukan pemungutan PBB di sektor PBB KPP Pratama Medan Timur masih terdapat kendala yang terjadi, sehingga dapat
mempengaruhi adanya hasil penerimaan PBB. Setiap prosedur pasti ada baik dan buruknya, demikian juga sistem yang diterapkan pada KPP Pratama Medan
Timur. Beberapa permasalahan mendasar yang ditemui dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang dilakukan oleh KPP Pratama Medan
Timur yang bisa mempengaruhi hasil penerimaan PBB
49
1. Secara intern
Pelaksanaan pemungutan PBB Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur kendala-kendala yang dihadapi yaitu :
a. Tingkat partisipasi aktif dari Kecamatan dan Kelurahan yang masih
rendah. b.
Keterbatasan personil bidang pendapatan daerah pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
c. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang SPPT PBB banyak yang ditolak
oleh wajib pajak dengan alasan sebagai berikut:
49
Hasil wawancara dengan FH. Dewi Selaku Kepala Seksi Pembayaran PBB Kota Medan Timur, 6 Juni 2016.
62
Universitas Sumatera Utara
1 Surat Pemberitahuan Pajak SPPT PBB. Ganda.
2 Kesalahan dalam penulisan data-data wajib pajak dan objek pajak.
3 Banyaknya objek fasilitas umum yang seharusnya tidak diterbitkan
karena obejek tersebut tidak dikenakan pajak. d.
Penetapan Nilai Jual Objek Pajak NJOP terhadap tanah dan bangunan tidak sesuai dengan yang sebenarnya, sehingga wajib pajak tidak mau
membayar pajak karena merasa diperlakukan tidak adil e.
Pelaksanaan kegiatan penentuan dalam hal pendataan obJek pajak yang mana petugas harus mendatangi langsung wajib pajak untuk mencatat data
objek pajak yang diperlukan dalam penghitungan, penetapan dan pembebanan pajak yang terutang. Solusi yang diambil KPP Pratama
Medan Timur dengan melakukan penyuluhan, lokakarya, seminar, dan lain-lain sehubungan dengan pajak
f. Sarana Kerja. Tiap-tiap KPP telah diberikan fasilitas yang sama oleh
Kantor Wilayah demi kelancaran tugasnya dan tidak terlupakan bagian penagihan. Tetapi sarana yang diberikan tersebut masih kurang sehingga
dapat menghambat karyawan dalam melakukan kegiatannya. g.
Dalam penetapan penghitungan PBB Terdapat masalah keberatan. Untuk mengatasi masalah seperti itu ialah dengan pengurangan pembayaran atau
penghitungan pajak dengan melalui prosedur tertentu, misalnya melalui perangkat kelurahan, melampirkan SPPT, melampirkan foto kopi identitas
diri.
Universitas Sumatera Utara
h. Penentuan objek dan subyek ada hambatan pemilik tanah jauh,subyek
pajak berdomisili diluar daerah Kota Medan. i.
Dalam hal pembayaran masih ada wajib pajak yang belum membayar atau melunasi pajak terutangnya.
j. Ada tunggakan-tunggakan yang terjadi. Solusi yang sudah dilakukan oleh
KPP Pratama Medan Timur yaitu dengan mengadakan penyuluhan, pemberian peringatan lewat media masa, agar para penunggak mengetahui
dan segera melunasinnya. k.
Asas keadilan terhadap penetapan nilai jual objek pajak, wajib pajak menilai bahwa metode yang digunakan untuk menilai nilai jual objek
pajak tidak mencerminkan nilai wajar sehingga nilai jual objek pajak menghasilkan nilai wajar yang besar dan hal ini juga mengakibatkan
semakin besar pula pajak yang akan ditanggung oleh wajib pajak atas bumi dan bangunan. Besarnya pajak yang akan ditanggung oleh wajib
pajak inilah yang menyebabkan rendahnya kesadaran wajib pajak untuk melaporkan perubahan atas tanah dan bangunan.
50
Persiapan sumber daya manusia adalah persiapan para petugas pajak yang lebih proaktif dan melakukan survei ke lapangan yang akan menilai
besarnya objek pajak yang terutang oleh wajib pajak, dalam hal ini pihak pemerintah fiskus sebagaimana yang diketahui pajak bumi dan bangunan
adalah pajak yang sistem pemungutannya menganut Official Assessment System di mana pajak dipungut langsung oleh pemerintah. Pajak yang
50
http:www.kompasiana.comnovidwiazharpbb-dan-kesadaran-masyarakat-sebagai- wajib-pajak_550f14be813311ae33bc5f9f, diakses tanggal 1 Juli 2016.
Universitas Sumatera Utara
dipungut membutuhkan kontribusi dari masyarakat yaitu kesadaran rakyat untuk melaporkan perubahan tanah dan bangunan yang dimiliki.
m. Sanksi yang tegas belum sepenuhnya diterapkan Sanksi yang diterapkan dalam undang-undang dinilai terlalu berat dan
bersifat memaksa apabila diterapkan sepenuhnya kepada wajib pajak. Oleh karena itu petugas juga kadang-kadang merasa tidak tega untuk menindak
wajib pajak yang tidak menyelesaikan kewajiban pajaknya sesuai sanksi yang berlaku namun hal seperti inilah yang justru menjadikan wajib pajak
merasa dibebaskan dari hukuman yang seharusnya mereka terima dan bukannya sadar mereka malah menjadi-jadi kelakuan buruknya yaitu
mengingkari kewajiban membayar pajaknya 2.
Secara eksternal a.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pendaftaran objek pajaknya. b.
Wajib Pajak sudah tidak berada di alamat terdaftar. Salah satu unsur yang dapat membuat proses pencairan tunggakan pajak berhasil adalah
adanya kejelasan alamat tempat tinggal dan tempat usaha wajib pajak. Tanpa adanya alamat yang jelas sudah pasti akan menyulitkan petugas
pajak untuk melakukan pengecekan ulang atas pelaksanaan kewajiban perpajakannya, penyampaian surat paksa menjadi terhambat, dan
menambah biaya dalam menemukan wajib pajak. c.
Wajib pajak yang tidak mau membayar PBB dengan alasan bahwa mereka bukan pemilik objek pajak tetapi mereka hanya mengontrak
Universitas Sumatera Utara
atau penerima gadai yang menguasai atas sawahtanahladang yang telah digadaikan oleh pemiliknya Pemagang.
d. Wajib pajak yang tidak mau membayar dengan alasan mereka telah
berpatisipasi dalam memberikan tanah kepada Pemerintah Kota Medan untuk pembangunan.
e. Wajib pajak tidak mau membayar pajak karena objek pajak merupakan
milik kaum. f.
Rendanhya kesadaran masyarakat membayar pajak. Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam membayar pajak
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah karena ketidaktahuan mereka tentang ketentuan dan tatacara perpajakan
Indonesia. Ketidakpahaman masyarakat Indonesia tentang ketentuan dan tatacara perpajakan itulah yang menjadikan masyarakat Indonesia
memilih untuk tidak ber-NPWP karena mereka beranggapan dengan ber-NPWP akan menyulitkan atau membuat mereka bingung dan
ketakutan. g.
Kesadaran akan kepentingan bersama sangat kecil. Kesadaran masyarakat sangat rendah, jadinya mereka tidak memiliki niat untuk
membayar pajak h.
Kondisi Sosial Ekonomi Keadaan sosial masyarakat ikut menentukan agar tercapainya realisasi Pajak Bumi dan Bangunan setiap tahun.
Kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak perlu mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
perhatian, terutama terhadap masyarakat yang berpenghasilan rendah. Faktor sosial seperti perekonomian, pemahaman tentang pajak.
i. Banyaknya korupsi dan penyalahgunaan pajak. Banyaknya korupsi dan
penyalahgunaan pajak mau tidak mau memang menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak. Masyarakat menjadi kesal melihat berbagai penyalahgunaan pajak dan akhirnya engan membayar pajak namun ini harusnya bukan
menjadi alasan pertama. Dari pendapat ahli di atas penyebab rendahnya penerimaan pajak, maka
dapat disimpulkan penyebab rendahnya realisasi Pajak Bumi dan Bangunan yang terjadi di Kota Medan dari aspek Fiskus Petugas Pajak, Wajib Pajak dan Aparat
atau Kolektor.
B. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Medan