c. Bagi Universitas Sumatera Utara
Untuk menambah koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa program studi Administrasi Negara pada khusunya, mengenai
kontribusi peran BPN dalam Pelayanan Publik dan mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada umumnya .
E. Keaslian Penulisan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelusuran penulis di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan di perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, penulis tidak menemukan adanya judul skripsi mengenai “ Tinjauan Hukum tentang Pelayanan Publik di
Bidang Pertanahan pada Kantor Badan Pertanahan Nasional BPN Kabupaten Deli Serdang”. Sehingga penulis dapat menjamin keaslian
penulisan yang dilakukan oleh penulis.
F. Tinjauan Kepustakaan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan judul yaitu
“Tinjauan Hukum Tentang Pelayanan Publik di Bidang Pertanahan
”.
Sebelum penulis melanjutkan pembahasan, terlebih dahulu penulis mencoba memberikan beberapa penjelasan, pengertian, secara umum dari judul
skripsi ini, sekaligus memberikan penegasan demi mencegah kesimpangsiuran atau kekaburan dalam memahami tulisan ini.
1. “Pelayanan Publik” Istilah Pelayanan berasal dari kata “layani” yang
artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan, bahkan secara ekstrem dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
10
Dan Publik itu sendiri adalah orang banyak, umum, masyraka, semua orang yang datang untuk
menonton. Di dalam Hukum Administrasi Negara, istilah “pelayanan publik” diartikan sebagai segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan orang, masyarakat, instansi pemerintah dan badan hukum maupun sebagai
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11
. Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefenisikan
sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publikyang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Untuk itu, diperlukan konsepsi sistem pelayanan publik yang berisi nilai, persepsi, dan acuan perilaku yang mampu mewujudkan hak asasi
manusia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik serta aturan pelaksananya dapat diterapkan sehingga masyarakat memperoleh pelayanan sesuai dengan harapan dan
10
Prof. Dr. Lijan Poltak Sinambela, dkk., Reformasi Pelayanan Publik, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2006,hal.3
11
Berdasarkan pengertian umum yang dimuat di dalam Lampiran 3 Keputusan Menpan Nomor 63KepM.PAN72003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pada
Paragraf I, butir c.
Universitas Sumatera Utara
cita-cita tujuan nasional. Dengan mempertimbangkan hal di atas, diperlukan peraturan Perundang - undangan di daerah yang mengatur
mengenai penyelenggaraan Pelayanan Publik yang akan dipergunakan sebagai pedoman bagi aparatur pemerintah daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Ditinjau dari bidang hukumnya maka terdapat beberapa Dasar
– dasar Hukum dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diperbaharui dengan
diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk selanjutnya
disingkat UU Nomor 23 Tahun 2014, sejak ditetapkan tanggal 30 September 2014;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dsb.
12
12
Lampiran I Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 34 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik,
http:jdih.ntbprov.go.idsitesdefaultfilesproduk_hukumLampiran20I.pdf , diakses 13 April
2016, Jam 10.10 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya terkait dengan pengertian tentang pelayanan publik diatas, maka dapat ditarik suatu pemahaman bahwa pelayanan
publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Institusi Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang – undangan.
Berkaitan dengan pengaturan hukum pelayanan publik yang telah dikemukakan diatas, maka apapun yang berkenan dengan
pelayanan publik seharusnya bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat sebagai subyek penerima pelayanan. Selanjutnya,
apabila aturan tersebut benar – benar diaplikasikan secara baik dan
benar diyakini akan menjadikan suatu penyelenggaraan pemerintahan daerah otonomi lebih efisien dan efektif dalam memberikan
pelayanan kepada publik, meskipun pada saat yang sama harus didukung oleh kemampuan pemerintah daerah.
2. “Pertanahan” Sebutan tanah dalam bahasa kita dapat dipakai dalam