Terung belanda berupa perdu yang rapuh, tingginya 2-3 m, pangkal batangnya pendek, percabangannya lebat. Daunnya bulat, berselang-seling,
berbulu, bunga muncul dalam rangkaian kecil dari ketiak daun, berwarna merah jambu hingga biru muda, berbau harum. Buahnya berbentuk buah buni bulat
lonjong dengan meruncing ke ujung. Daging buahnya mengandung sari buah, agak asam, berwarna kuning kehitaman. Bijinya pipih dan tipis Tubagus, 2007.
2.2 Kromosom Terung Belanda
Solanum betaceum
Cav
Kromosom terung belanda berjumlah 24 n= 12. Kromosom ini mepunyai dua tipe yaitu metasentrik dan submetasentrik. Penyusunan kromosom dilakukan
berdasarkan ukuran dan tipebentuknya disebut kariotipe Supriharti
et al
, 2007. Metode yang digunakan dalam pengamatan kromosom ini adalah metode pencet
dengan pewarna asetokarmin.
Pengamatan kromosom dilakukan pada stadium metaphase, sebab pada stadium ini kromosom tampak jelas karena mengalami kondensasi, yaitu
kromatin menggumpal karena menggulung dan melipat rapat. Bagian kromosom yang mengalami kondensasi dan menyempitan disebut sentromer. Sentromer
dapat terletak di tengah dan di ujung kromosom. Pada saat pembelahan, benang sitoplasmik dari sentriol menempel pada sentromer dan tertarik kearah kutub
pembelahan. Dengan adanya sentromer maka kromosom terbagi menjadi dua bagian, masing-masing bagian tersebut dinamakan lengan kromosom. Jumlah
kromosom pada suatu organisme tetap, tetapi ada variasi dalam jumlah dan jenis pola garis kromosomnya Irawan, 2008.
2.3 Mutasi UV
Mutasi berasal dari kata mutatus bahasa latin yaitu perubahan. Mutasi didefinisikan sebagai perubahan genetik DNA yang diwariskan pada keturunan.
Universitas Sumatera Utara
Istilah mutasi pertama kali digunakan oleh Hugo de Vries, untuk mengemukakan perubahan fenotip mendadak pada bunga
Oenothera lamarckiana
dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena penyimpangan kromosom.
Mutasi adalah perubahan materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba- tiba, acak dan merupakan dasar sumber variasi organisme hidup. Mutasi ada dua
macam yaitu mutasi gen dan mutasi genom. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan faktor
penyebab mutasi disebut mutagen Warianto, 2011.
Mutagen digunakan untuk induksi mutasi pada tanaman tingkat tinggi. Secara umum mutagen dikelompokkan dalam mutagen kimia dan fisik. Mutagen
kimia adalah berbagai senyawa kimia contoh kolkisin, EMS. Mutagen fisik adalah berbagai tipe radiasi contoh sinar-X, gamma, ultraviolet Nasir, 2002.
Sinar ultraviolet UV adalah tipe radiasi elektromagnetik yang digunakan untuk induksi mutasi. Secara umum, tiga kelas radiasi UV yaitu; UV-A = 320-400
nm, UV-B = 280-320 nm dan UV-C = 250-290 nm. UV-A dan UV-B ada pada cahaya matahari dan UV-C pada lapisan ozon. Gelombang pendek UV-C
digunakan sebagai agen mutagen. Panjang gelombang UV-C 254 merupakan penyerapan maksimal asam nukleat DNA Harten, 1998.
Sinar UV dapat menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen antara dua molekul timin yang menghasilkan dimer timin. Sinar UV ini mempunyai
pengaruh yang sangat kuat terhadap kelangsungan dan keefektifan transformasi DNA dari suatu spesies Setiawan, 2012. Terganggunya aktivitas DNA berakibat
pada perubahan pada kromosom dan sintesis protein terganggu. Daryono 1998 menyatakan variasi jumlah dan pola garis kromosom terjadi apabila ada pengaruh
dari luar seperti penyinaran radioaktif, dan zat mutagenik.
Mutagenesis dengan UV pada
Kluyveromyces masxianus
menyebabkan penurunan persentase sel hidup, peningkatan pertumbuhan diameter koloni mutan,
aktivitas spesifik inulinase ekstraselular, dan penambahan berat kering sel Zul
et al
, 2003. Menurut Ginting 2010, peningkatan energi lampu UV sampai 60 watt
Universitas Sumatera Utara
seiring dengan peningkatan waktu penyinaran sampai 4 jam menyebabkan penurunan tinggi tanaman, panjang dan lebar daun, berat basah dan berat kering
tanaman, tidak berpengaruh terhadap penurunan jumlah daun dan berpengaruh terhadap peningkatan kadar klorofil. Menurut Purnama 2009, pemberian
mutagen seperti EMS berpengaruh terhadap aktivitas enzim seperti PO dan PPO.
2.4 Enzim