Penanganan Pascapanen Calon Benih Sumber Promosi dan Sosialisasi kegiatan Produksi Benih UPBS

16 ke ruang pengolahan benih. Laporan hasil panen dibuat secara rinci yang berisi tentang tanggal panen, nama varietas, kelas benih, bobot calon benih dan kadar air benih saat panen.

d. Penanganan Pascapanen Calon Benih Sumber

Penanganan pascapanen calon benih sumber meliputi pengeringan, pembersihan, penimbangan, pengujian mutu benih, dan pengemasan. Hasil panen dikeeringkan untuk menurunkan kadar airnya. Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air benih sampai dengan kadar air yang aman untuk diproses lebih lanjut sehingga benih dapat disimpan dan dapat diolah, memiliki mutu fisik dan fisiolosis yang baik. Penjemuran dapat dilakukan dengan menggunakan lantai jemur atau menggunakan alat pengering dryer. Penjemuran sebaiknya dihentikan apabila suhu hamparan benih lebih dari 43 o C. Pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air yang memenuhi standar mutu benih bersertifikat 13 atau lebih rendah. Calon benih yang telah dijemur lalu dibersihkan dan dipilah untuk memisahkan kotoran berupa tanah, kotoran burung, jerami dan batang padi dari calon benih. Hasil panen yang sudah diproses kemudian diuji mutunya di laboratorium pengujian mutu BPSB. Parameter pengujian mutu benih meliputi kadar air, benih murni, benih varietas lain, kotoran benih, dan daya tumbuh. Persyaratan mutu benih mengacu pada standar mutu benih. VUB dengan kelas label ungu harus memenuhi kadar air maksimal 13 , benih murni 98 , kotoran benih maksimal 1 , adanya benih dari varietas lain maksimal 0.1 , dan daya tumbuh minimal 80 .

e. Promosi dan Sosialisasi kegiatan Produksi Benih UPBS

Promosi sosialisasi bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang ketersediaan produk Produksi Benih UPBS BPTP Bengkulu kepada dinas instansi lingkup pertanian tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota, BUMN, penangkar dan petani padi. Supaya benih yang telah dihasilkan dapat terdistribusi dengan baik kepada pengguna, maka dapat dilakukan dengan 2 dua mekanisme yaitu 1 promosi diseminasi dan 2 komersial. Proporsi benih yang dapat dikomersialkan dengan benih non-komersial promosi diseminasi disesuaikan dengan keragaman kondisi dan tantangan yang dihadapi di wilayah setempat. 17 Kegiatan yang dapat dilakukan untuk promosi dan distribusi hasil benih UPBS BPTP Bengkulu, antara lain 1 Melakukan promosi benih bersama dengan Dinas, penangkar, penjual beras dan masyarakat dalam bentuk kunjungan lapang dan panen bersama, 2 Pemberian bantuan benih kepada petani melalui dinas pertanian kabupaten kota dan atau badan pelaksana penyuluhan pertanian kabupaten kota setempat untuk dimanfaatkan dalam kegiatan uji adaptasi varietas, demonstrasi benih unggul dembul, demplot, display varietas unggul baru VUB, kaji terap varietas unggul, dan sebagainya, 3 Pemberian bantuan benih VUB kepada penangkar benih melalui ikatan penangkar dan pedagang benih I PPB atau gabungan penangkar dan pedagang benih GPPB atau asosiasi perbenihan yang ada di masing-masing kabupaten kota. Monitoring oleh UPBS dalam hal pemanfaatan benih bantuan perlu dilakukan agar tepat sasaran.

f. Parameter yang Diukur dan Analisis Data