17
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk promosi dan distribusi hasil benih UPBS BPTP Bengkulu, antara lain 1 Melakukan promosi benih bersama dengan
Dinas, penangkar, penjual beras dan masyarakat dalam bentuk kunjungan lapang dan panen bersama, 2 Pemberian bantuan benih kepada petani melalui
dinas pertanian kabupaten kota dan atau badan pelaksana penyuluhan pertanian kabupaten kota setempat untuk dimanfaatkan dalam kegiatan uji adaptasi
varietas, demonstrasi benih unggul dembul, demplot, display varietas unggul baru VUB, kaji terap varietas unggul, dan sebagainya, 3 Pemberian bantuan
benih VUB kepada penangkar benih melalui ikatan penangkar dan pedagang benih I PPB atau gabungan penangkar dan pedagang benih GPPB atau
asosiasi perbenihan yang ada di masing-masing kabupaten kota. Monitoring oleh UPBS dalam hal pemanfaatan benih bantuan perlu dilakukan agar tepat sasaran.
f. Parameter yang Diukur dan Analisis Data
Untuk mencapai tujuan pertama, parameter yang diukur adalah kebutuhan benih sumber pada 10 Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu dan kontribusi UPBS
BPTP Bengkulu terhadap penyediaan benih sumber di Provinsi Bengkulu. Pada tahap produksi benih, parameter yang diukur adalah produksi benih padi dan
produktivitas lahan. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan ketiga, parameter yang diukur adalah jumlah benih yang disalurkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.
Parameter pengujian mutu benih meliputi kadar air, benih murni, benih varietas lain, kotoran benih, dan daya tumbuh. Persyaratan mutu benih mengacu pada
standar mutu benih. VUB dengan kelas label ungu harus memenuhi kadar air maksimal 13 , benih murni 98 , kotoran benih maksimal 1 , adanya benih
dari varietas lain maksimal 0.1 , dan daya tumbuh minimal 80 . Seluruh data yang diperoleh ditabulasi dan dianalsis secara deskriptif.
18
I V.
HASI L DAN PEMBAHASAN 4.1. Koordinasi I nternal dan Antar I nstitusi
Koordinasi kegiatan UPBS BPTP Bengkulu Tahun 2016 telah dilaksanakan secara internal dan antarinstitusi. Koordinasi internal dalam bentuk pertemuan
dengan anggota tim kegiatan. Pertemuan tim dilaksanakan untuk membahas pelaksanaan dan perkembangan kegiatan UPBS BPTP Bengkulu tahun 2016.
Dalam pertemuan tim juga dievaluasi kemajuan kegiatan, hambatan dan kendala, tingkat serapan dana, pencapaian dan rencana tindak lanjut kegiatan
UPBS. Koordinasi antar institusi ditingkat regional
stakeholders dilaksanakan pada tingkat provinsi dan kabupaten. Kegiatan koordinasi bertujuan untuk
mensosialisasikan kegiatan UPBS, mengidentifikasi calon lokasi kegiatan
penangkaran UPBS, serta mengidentifikasi kebutuhan benih di Provinsi Bengkulu. Selain itu, koordinasi bertujuan untuk membangun sinergitas dan kerjasama
antar lembaga institusi dan
stakeholder. Koordinasi pada tingkat provinsi dilakukan dengan Dinas Pertanian dan Balai Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura BPSB-TPH Provinsi Bengkulu. Ditingkat kabupaten, koordinasi dilaksanakan dengan Dinas Pertanian dan Peternakan serta petugas
lapang BPSB-TPH Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara. Dari hasil koordinasi diperoleh informasi bahwa Dinas Pertanian dan BPSB-TPH Provinsi Bengkulu
sangat mendukung kegiatan UPBS BPTP Bengkulu dan menyarankan lokasi kegiatan penangkaran UPBS tahun 2016 ini menggunakan lokasi kegiatan tahun
2015. Melalui hasil koordinasi diperoleh beberapa data yang digunakan untuk pemutakhiran basis data perbenihan di Provinsi Bengkulu.
Koordinasi pada tingkat nasional dilakukan dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian BBP2TP, Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Padi BB Padi, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balitbangtan. Koordinasi dengan BBP2TP dalam bentuk komunikasi
melalui surat dan email, serta rapat koordinasi rakor. Komunikasi melalui surat dan email bertujuan untuk pemutakhiran data
updating, klarifikasi dan validasi data, serta saling bertukar informasi seputar kegiatan UPBS. Koordinasi dengan
BB Padi dilakukan untuk memperoleh informasi ketersediaan stok VUB padi di BB Padi yang mencakup varietas, volume,serta deskripsi dan kelas benih yang
19
tersedia. Berdasarkan informasi tersebut, dapat ditentukan kebutuhan VUB yang ditangkarkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.
4.2. Pemutakhiran Basis Data Perbenihan di Provinsi Bengkulu