–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya
Catatan Atas Laporan Keuangan 154
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 sebagaimana telah diubah dengan
kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Walikota Nomor 58 tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya.
Penyajian Laporan Keuangan -
Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang
dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan.
-
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan
harga perolehan yang diestimasikan
-
Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual
-
Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran.
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai arus
kas masuk dan arus kas keluar selama periode akuntansi, serta saldo kas pada awal dan pada akhir periode akuntansi.
Arus kas disajikan ke dalam kelompok aktivitas operasi, aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran Perhitungan Fihak
Ketiga.
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional dalam suatu periode akuntansi.
Arus bersih kas dari aktivitas operasi mencerminkan kemampuan dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional.
Arus masuk kas dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan:
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya
Catatan Atas Laporan Keuangan 155
a. Pendapatan Pajak Daerah
b. Pendapatan Retribusi Daerah
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan
d. Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
e. Pendapatan dari Dana Bagi Hasil Pajak
f. Pendapatan dari Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
g. Pendapatan dari Dana Alokasi Umum
h. Pendapatan dari Dana Alokasi Khusus
i. Pendapatan dari Dana Penyesuaian
j. Pendapatan dari Bagi Hasil Pajak Propinsi
Arus keluar kas dari aktivitas operasi terdiri dari: a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Bunga
d. Belanja Subsidi e. Belanja Hibah
f. Belanja Bantuan Sosial g. Belanja Tidak Terduga
h. Belanja Bagi Hasil
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Aktivitas investasi adalah aktivitas untuk memperoleh atau melepaskan aset tetap yang bertujuan untuk meningkatkan dan menunjang operasi
pemerintahan dan menghasilkan potensi pendapatan daerah di masa datang. Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset non keuangan diperoleh dari
pendapatan atas pelepasanpenjualan aset tetap. Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset non keuangan diperoleh dari
pembelian aset tetap atau belanja modal.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Aktivitas pembiayaan adalah penambahan atau pengurangan sumber dana pembiayaan,
yang menggambarkan
kemampuan pemerintah
untuk memanfaatkan surplus atau menutup defisit anggaran.
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya
Catatan Atas Laporan Keuangan 156
Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan terdiri dari : a. Penerimaan Pinjaman dan Obligasi
b. Pencairan Dana Cadangan c. Hasil Penjualan Aset Daerah yang dipisahkan
d. Penerimaan Kembali Pinjaman
Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan terdiri dari : a. Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi
b. Pembentukan Dana Cadangan c. Penyertaan Modal investasi jangka panjang
d. Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah atau Pemerintah Daerah Lainnya
d. Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran