Sisa Lebih Kurang Pembiayaan Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun SiLPA Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Dalam Negeri

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 151 Sedangkan Perangkaan realisasi pembiayaan tahun anggaran 2012 dapat disajikan dalam ikhtisar realisasi pembiayaan sebagai berikut : Anggaran Realisasi Rp 1 2 3 4 5 = 4-3 6 3 PEMBIAYAAN

3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA 502.999.263.250,00 502.999.263.251,27 1,27 100,00 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00 3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah 0,00 150.659.092,00 150.659.092,00 0,00 3.1.6 Penerimaan piutang daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 502.999.263.250,00 503.149.922.343,27 150.659.093,27 100,02 3.2 PENGELUARAN DAERAH 3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 - 3.2.2 Penyertaan modal investasi pemerintah daerah 5.174.485.000,00 0,00 5.174.485.000,00 - 3.2.3 Pembayaran pokok utang 32.921.496.655,00 32.882.244.978,00 39.251.677,00 99,88 3.2.4 Pemberian pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 - 38.095.981.655,00 32.882.244.978,00 5.213.736.677,00 86,31 464.903.281.595,00 470.267.677.365,27 5.364.395.770,27 101,15

3.3 Sisa Lebih Kurang Pembiayaan

Anggaran SILPA - 805.419.392.938,25 805.419.392.938,25 100,00 Jumlah Penerimaan Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Neto JUMLAH Rp BERTAMBAH BERKURANG Kode Uraian

1. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan Tahun 2013 dan Tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp.805.419.392.938,25 dan Rp.502.999.263.250,00 terealisasi sebesar Rp.805.523.587.176,25 dan Rp.503.149.922.343,27 atau 100,01 dan 100,02. Penerimaan Pembiayaan tersebut berasal dari Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya dan Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah.

a. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun SiLPA

Pada Tahun 2013 dan Tahun 2012, Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun SiLPA dianggarkan sebesar Rp.805.419.392.938,25 dan Rp.502.999.263.250,00 terealisasi sebesar Rp.805.419.392.938,25 dan Rp.502.999.263.251,27 atau 100 dan 100, berasal dari SiLPA tahun sebelumnya. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 152

b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

Pada Tahun 2013 dan Tahun 2012, Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah dianggarkan masing-masing sebesar Rp.0,00. Namun terdapat realisasi penerimaan yang berasal dari pengembalian dana bergulir, yaitu: - Tahun 2013 sebesar Rp.104.194.238,00 dari Dinas Koperasi; - Tahun 2012 sebesar Rp.150.659.092,00 dari Dinas Koperasi;

2. Pengeluaran Pembiayaan

Pembiayaan Pengeluaran terdiri dari Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok Utang Dalam Negeri

a. Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah

Pada Tahun 2013 dianggarkan penyertaan modal untuk Kebun Binatang Surabaya, PT. BPR Surya Artha Utama dan PD. Pasar Surya sebesar Rp.18.972.668.470,00 dan terealisasi sebesar Rp.6.448.485.000,00 atau 33,98 yang terdiri dari penambahan penyertaan modal Kebun Binatang Surabaya sebesar Rp.5.174.485.000,00 dan PT Surya Artha Utama sebesar Rp.1.274.000.000,00. Pada Tahun 2012 dianggarkan penyertaan modal untuk Kebun Binatang Surabaya dan Rp.5.174.485.000,00 namun belum dapat terealisasi pada tahun bersangkutan.

b. Pembayaran Pokok Utang Dalam Negeri

Pada Tahun 2012 Pembayaran Pokok Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat dianggarkan sebesar Rp.32.921.496.655,00 dan direalisir sebesar Rp.32.882.244.978,00 yang mana sebesar Rp.10.960.748.326,00 merupakan pembayaran pokok pinjaman utang Pemerintah Pusat Loan IBRD 3726-IND PPP SLA-764DP31994 dan nominal sebesar Rp.21.921.496.652,00 merupakan percepatan pelunasan pinjaman IBRD tersebut yang dilaksanakan pada tanggal 14 Nopember 2012

3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA

Tahun 2013 dan 2012 sebesar Rp.977.089.154.745,47 dan Rp.805.419.392.938,25 terdiri dari : –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 153 No. Uraian 2013 2012 1 SILPA Pemkot 943.185.351.352,78 Rp 772.572.176.046,45 Rp 2 SILPA BLUD RS dr Soewandhie 33.903.803.392,69 Rp 32.847.216.891,80 Rp Rp 977.089.154.745,47 Rp 805.419.392.938,25 Jumlah

III. PENJELASAN KOMPONEN – KOMPONEN ARUS KAS

A. INFORMASI UMUM

Pengelolaan pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya akuntabilitas dan transparansi dari instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kepada masyarakat. Dengan akuntabilitas dapat ditentukan, bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Salah satu media untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan penyajian laporan keuangan yang handal, tepat waktu dan dipublikasikan kepada masyarakat. Dengan diberlakukan Otonomi Daerah, Pemerintah Kota Surabaya harus menyiapkan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan kepada DPRD. Untuk hal tersebut Pemerintah Kota Surabaya berinisiatif menyusun laporan keuangan dalam rangka memenuhi persyaratan pertanggungjawaban dan transparansi kepada DPRD serta masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2012 Pemerintah Kota Surabaya telah meng- implementasikan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja SABK dan Sistem Administrasi Penatausahaan Anggaran SAPA menghasilkan antara lain laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Laporan Arus Kas dan Neraca sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

B. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2011 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 154 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 sebagaimana telah diubah dengan kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 58 tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya.  Penyajian Laporan Keuangan - Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan. - Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan harga perolehan yang diestimasikan - Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual - Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran.  Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode akuntansi, serta saldo kas pada awal dan pada akhir periode akuntansi. Arus kas disajikan ke dalam kelompok aktivitas operasi, aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran Perhitungan Fihak Ketiga.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi