Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan  Pendapatan

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 45

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan Laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Di Pemerintah Kota Surabaya entitas pelaporan dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan yang mempunyai kewajiban menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Sedangkan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD adalah entitas akuntansi yang berkewajiban menyusun laporan keuangan atas pertangungjawaban pelaksanaan APBD di SKPD selaku Pengguna AnggaranPengguna Barang.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Surabaya menggunakan basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran yaitu untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan serta basis akrual untuk Neraca yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas dana.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan  Pendapatan

Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.  Belanja Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran berupa Uang Persediaan, Pengakuan Belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh fungsi Perbendaharaan dengan diterbitkannya SP2D GU LPJ UPTU. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 46  Pembiayaan Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Daerah sedangkan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening kas daerah.  Transaksi dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.  Kas dan Setara Kas Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Uang tunai terdiri atas uang kertas dan logam. Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan UYHDUang Persediaan UP yang belum dipertanggungjawabkan hingga tanggal neraca. Termasuk setara kas yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas yang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek yaitu kurang dari tiga bulan sejak tanggal perolehannya. Pengakuan saat diterima atau dikeluarkan dan dinilai berdasarkan nilai nominal uang. Apabila ada kas daerah dalam valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Kas terdiri atas Kas di Umum Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan. Setara kas terdiri atas simpanan di bank dalam bentuk deposito kurang dari 3 tiga bulan, investasi jangka pendek lainnya yang sangat likuid atau kurang dari 3 tiga bulan. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 47  Investasi Jangka Pendek Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera diperjualbelikandicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan beresiko rendah serta dimiliki sampai dengan 12 dua belas bulan. Investasi Jangka Pendek terdiri dari Deposito Berjangka tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang secara otomatis revolving deposits serta pembelian Surat Utang Negara SUN pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia SBI. Investasi jangka pendek diakui berdasarkan bukti investasi dan dicatat sebesar nilai perolehan. Pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi jangka pendek apabila memenuhi salah satu kriteria : a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah daerah b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai reliable  Piutang Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah daerah danatau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah. Piutang antara lain terdiri dari : a. Piutang Pajak b. Piutang Retribusi c. Piutang Dana Bagi Hasil d. Piutang Dana Alokasi Umum e. Piutang Dana Alokasi Khusus Pengakuan piutang terjadi pada akhir periode ketika akan disusun neraca dan diakui sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi atau pada saat terjadinya pengakuan hak untuk menagih piutang yaitu pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang. Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 48 Agar nilai piutang sama dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan Net Realizable Value maka disesuaikan dengan melakukan penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang diperhitungkan dan dibukukan dalam periode yang sama dengan periode timbulnya piutang sehingga dapat menggambarkan nilai yang betul-betul diharapkan dapat ditagih. Penyisihan piutang tidak tertagih dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang.  Piutang Lain-Lain Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan definisi antara piutang dengan piutang lain-lain, hanya klasifikasinya saja yang berbeda. Piutang Lain-Lain terdiri dari : a. Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran b. Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah c. Piutang Hasil Penjualan Barang Milik Daerah d. Piutang Dividen e. Piutang Bagi Hasil Laba usaha Perusahaan Daerah f. Piutang Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum  Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual danatau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan merupakan aset yang berwujud : a. Barang atau perlengkapan supplies yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah daerah b. Bahan atau perlengkapan supplies yang digunakan dalam proses produksi c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan Pemerintah Daerah. –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Pemerintah Kota Surabaya Catatan Atas Laporan Keuangan 49 Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan inventarisasi fisik stock opname. Persediaan disajikan sebesar :  Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian  Biaya standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri  Nilai wajar jika diperoleh dengan cara lain seperti donasirampasan. Persediaan antara lain terdiri dari : a.persediaan alat tulis kantor b. persediaan alat listrik c.persediaan materialbahan d. persediaan benda pos e.persediaan bahan bakar f. persediaan bahan makanan pokok  Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari 12 dua belas bulan. Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria : - Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah - Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai reliable Pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah daerah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah daerah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada. Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode, yaitu :

a. Metode Biaya