Penatalaksanaan Medikamentosa Glaukoma .1. Definisi

Diagnosis pasti glaukoma baru dapat dibuat bila peninggian tekanan intra okular telah memberikan kerusakan pada papil saraf optik. Salah satu atau semua tanda-tanda klinik dapat ditemukan pada pemeriksaan Ilyas et al, 2003. Penilaian glaukoma secara klinis: a. Penilaian diskus optikus Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian te ngahnya depresi sentral-cawan fisiologik-yang ukurannya tergantung pada jumlah relatif serat penyusun nervus opticus terhadap ukuran lubang sclera yang harus dilewati oleh serat-serat tersebut. Pada glaukoma, mungkin terdapat pembesaran konsentrik cawan optik atau pencekungan cupping superior dan inferior dan disertai pembentukan takik notching fokal di tepi diskus optikus. b. Pemeriksaan lapangan pandang Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma terutama mengenai 30 derajat lapangan pandang bagian sentr al. Ketajaman penglihatan sentral bukan merupakan petunjuk perkembangan penyakit yang dapat diandalkan. c. Tonometri Tonometri merupakan pengukuran tekanan intraokular. Rentang tekanan intra okular normal adalah 10-21 mmHg. Apabila tekanan intra okular terus-menerus meninggi sementara diskus optikus dan lapangan pandang normal hipertensi okular, pasien dapat diobservasi secara berkala sebagai tersangka glaukoma. d. Gonioskopi Gonioskopi merupakan metode pemeriksaan anatomi sudut bilik mata depan dengan pembesaran binokular dan sebuah lensa-gonio khusus Riordan-Eva dan Whitcher, 2009.

2.4.6. Penatalaksanaan Medikamentosa

A. Supresi pembentukan aqueous humor Universitas Sumatera Utara - Penyekat adrenergic-beta dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain. Larutan timolol m aleat 0,25 dan 0,5, betaxolol 0,25 dan 0,5, levobunolol 0,25 dan 0,5, metipranolol 0,3, serta carteolo 1 dan gel timolol maleate 0,1, 0,25, dan 0,5. Kontraindikasi utama pemakaian obat-obat ini adalah penyakit obstruksi jalan napas kronik -terutama asma-dan defek hantaran jantung. - Apraclonidine larutan 0,5 tiga kali sehari dan 1 sebelum dan sesudah terapi laser adalah suatu agonis adrenergic -α 2 yang menurunkan pembentukan aqueous humor tanpa menimbulkan efek pada aliran keluar. Ini terutama berguna untuk mencegah peningkatan tekanan intraok ular pascaterapi laser segmen anterior dan dapat diberikan sebagai terapi jangka pendek pada kasus - kasus yang sukar disembuhkan. - Brimonidine larutan 0,2 dua kali sehari adalah suatu agonis adrenergic -α yang terutama menghambat pembentukan aqueous humor dan juga meningkatkan pengaliran aqueous keluar. - Dorzolamide hydrochloride larutan 2 dan brinzolamide 1 dua atau tiga kali sehari adalah penghambat anhidrasi karbonat topik al yang terutama efektif bila diberikan sebagai tambahan, walaupun tidak seefektif penghambat anhidrase karbonat sistemik. - Penghambat anhidrase karbonat sistemik -acetazolamide adalah yang paling banyak digunakan, tetapi terdapat alternatif, yaitu dichlorphenamide dan methazolamide-digunakan pada glaukoma kronik bila terapi topikal kuran g memuaskan serta pada glaukoma akut dengan tekan intra okular yang sangat tinggi dan perlu segera dikontrol. B. Fasilitasi aliran keluar aqueous humor - Analog prostaglandin-larutan bimatoprost 0,003, latanoprost 0,005, dan travoprost 0,004, masing -masing sekali setiap malam, dan larutan unoprostone 0,15 dua kali sehari -meningkatkan aliran keluar aqueous melalui uveosklera. Universitas Sumatera Utara - Obat parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar aqueous humor dengan bekerja pada anyaman trabekular melalui kontraksi otot sili aris. - Epinephrine, 0,25-2 diteteskan sekali atau dua kali sehari, meningkatkan aliran keluar aqueous humor disertai penurunan pembentukan aqueous humor. Dipivefrin adalah suatu prodrug epinephrine yang dimetabolisme secara intraokular menjadi bentuk akti fnya. Baik epinephrine maupun dipivefrin tidak boleh digunakan untuk mata dengan sudut bilik mata depan yang sempit. Kedua obat tersebut menimbulkan efek samping pada hasil bedah drainase glaukoma sesudahnya. C. Penurunan volume vitreus - Obat-obat hiperosmotik mengubah darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari vitreus dan menyebabkan penciutan vitreus. Selain itu juga terjadi penurunan produksi aqueous humor. - Glycerin glycerol oral, 1 mlkg berat badan dalam suatu larutan 50 dingin dicampur dengan jus lemon, adalah obat yang paling sering digunakan . D. Miotik, midriatik, dan sikloplegik Konstriksi pupil sangat pe nting dalam penatalaksanaan glau koma sudut tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. Dilatasi pupil penting dalam pengobatan penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior. Apabila penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa ke anterior, digunakan sikloplegik cyclopentolate dan atropine untuk merelaksasi otot siliaris sehingga apparatus zonular menjadi kencang dalam upaya menarik lensa ke belakang. Terapi Bedah dan Laser A. Iridoplasti, iridektomi, dan irdotomi perifer Blokade pupil pada glaukoma sudut tertutup paling baik diatasi dengan membentuk saluran langsung antara bilik mata depan dan belakan g sehingga tidak ada perbedaan tekanan diantara keduanya. Iridotomi perifer paling baik dilakukan dengan laser YAG: neodymium walaupun laser argon mungkin diperlukan pada iris berwarna gelap. Universitas Sumatera Utara B. Trabekuloplasti laser Trabekuloplasti laser dapat digunakan dal am terapi awal glaukoma sudut terbuka primer. Pada sebagian besar kasus, tekanan intraokular perlahan -lahan akan kembali ke tingkat praterapi dalam 2 -5 tahun. C. Bedah drainase glaukoma - Trabekulektomi adalah prosedur yang paling sering digunakan untuk memintas saluran-saluran drainase normal sehingga terbentuk akses langsung aqueous humor dari bilik mata depan ke jaringan subkonjungtiva dan orbita. - Viskokanalostomi dan sklerektomi dalam dengan implant kolagen menghindarkan dilakukannya insisi ketebalan penuh full-thickness ke dalam mata. Penurunan tekanan intra okular yang dihasilkan tidak sebaik trabekulektomi, tetapi komplikasi yang timbul mungkin lebih sedikit. - Goniotomi dan trabekulektomi adalah teknik -teknik yang bermanfaat untuk mengobati glaukoma k ongenital primer, yang tampaknya terdapat sumbatan drainase aqueous humor dibagian dalam anyaman trabekular Riordan-Eva dan Whitcher, 2009. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFI NISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini mengenai tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit glaukoma yang di uraikan sebagai berikut: Gambar 3.1 Bagan kerangka konsep penelitian . 3.2. Definisi Operasional  Definisi : Pengetahuan adalah kemampuan responden dalam menjawa b pertanyaan tentang penyakit glaukoma. Glaukoma adalah suatu penyakit neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan cupping diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai de ngan peningkatan tekanan intra ok ular.  Alat ukur dengan menggunakan kuesioner , pertanyaan yang diajukan sebanyak 20 pertanyaan. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Setelah seluruh kuesioner dinilai, maka tingkat pengetahuan dikelompokkan berdasarkan kategori berik ut Arikunto, 2007 : 1. Baik, bila menjawab pertanyaan benar 75 dari nilai tertinggi. 2. Cukup, bila menjawab pertanyaan benar 40 - 75 dari nilai tertinggi. 3. Kurang, bila menjawab pertanyaan benar 40 dari nilai tertinggi. Pengetahuan Masyarakat Glaukoma Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Masyarakat Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Malaria di wilayah Puskesmas Longat Kecamatan Panyabungan Barat

1 48 85

Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Perawat Puskesmas Sei Agul

2 41 71

Pengarah Karakteristik dan Persepsi Usila Tentang Posyandu Usia Lanjut Terhadap Pemanfaatannya di Kelurahan Sei Agul dan Karang Berombak Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat Tahun 2006

0 27 106

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

76 293 129

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 10

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 1

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 50

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 0 4

Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat Dalam Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) (Studi pada Puskesmas Sei Agul Kec. Medan Barat Kota Medan)

0 1 2

1 PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN SEI AGUL KECAMATAN MEDAN BARAT KOTA MEDAN SKRIPSI

0 1 10