konstan antara kornea dengan lensa dan lensa dengan retina. Homeostasis tekanan intraokular terpelihara oleh mekanisme regulasi setempat atau sentral yang
berlangsung dengan sendiri nya Hollwich, 1992. Tekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous humor dan tahanan terhadap aliran
keluarnya mata. Tekanan mata yang normal berkisar antara 10 -22 mmHg Simmons et al, 2007. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi teka nan intra
okular, antara lain keseimbangan dinamis produksi dan ekskresi aqueous humor, resistensi permeabilitas kapiler, keseimbangan tekanan osmotik, posisi tubuh
Solomon, 2002, irama sirkadian tubuh, denyut jantung, frekuensi pernafasan, jumlah asupan air, dan obat-obatan Simmons et al, 2007.
2.4 Glaukoma 2.4.1. Definisi
Glaukoma berasal dari kata Yunani “ glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma Ilyas dan
Yulianti, 2012. Glaukoma merupakan suatu kumpulan penyakit yang mempunyai suatu karakteristik umum optik neuropati yang berhubungan dengan hilangnya
fungsi penglihatan. Walau pun kenaikan tekanan intra okular TIO adalah satu dari faktor risiko primer, ada atau tidaknya faktor ini tida k merubah definisi
penyakit American Academy of Ophthalmology, 2008 -2009.
2.4.2. Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat mengarah pada kerusakan glaukoma :
Gangguan aliran darah.
Fenomena autoimun.
Degenerasi primer sel ganglion.
Usia di atas 45 tahun.
Keluarga mempunyai riwayat glaukoma.
Myopia berbakat untuk terjadi glaukoma sudut terbuka.
Hipermetropia berbakat untuk terjadi glaukoma sudut tertutup atau sempit.
Universitas Sumatera Utara
Pascabedah dengan hifema atau infeksi.
Tekanan bola mata, semakin tinggi akan semaki n berat.
Risiko kulit hitam 7 kali dibanding kulit putih Ilyas, 2001.
2.4.3. Patofisiologi
Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan
inti-dalam retina serta berkurangnya akson di nervus optikus. Diskus optikus menjadi atrofik, disertai pembesaran cawan optik.
Efek peningkatan tekanan intra okular dipengaruhi oleh perjalanan waktu dan besar peningkatan tekanan intra okular. Pada glaukoma sudu t tertutup akut,
tekanan intra okular mencapai 60-80 mmHg, menimbulkan kerusakan iskemik akut pada iris yang disertai edema k ornea dan kerusakan nervus optik us. Pada
glaukoma sudut terbuka primer, tekanan intra okular biasanya tidak meningkat lebih dari 30 mmHg dan kerusakan sel ganglion terjadi setelah waktu yang lama,
sering setelah beberapa tahun. Pada glaukoma tekanan normal, sel -sel ganglion retina mungkin rentan mengalami kerusakan akibat tekanan intra okular dalam
kisaran normal, atau mekanisme kerusakannya ya ng utama mungkin iskemia caput nervi optici Riordan-Eva dan Whitcher, 2009.
2.4.4. Klasifikasi
Menurut American Academy of Ophtalmology 2008-2009 glaukoma dibagi atas:
1. Glaukoma sudut terbuka
Penyebabnya secara umum adalah sebagai suatu ketidaknormalan pada
matriks ekstraseluler trabekular meshwork dan pada sel trabekular pada daerah jukstakanalikuler, meskipun juga ada di tempat lain.
A. Glaukoma primer sudut terbuka Primary open-angle glaucoma POAG
Universitas Sumatera Utara
Glaukoma primer sudut terbuka merupakan glaukoma tipe terbanyak dan umumnya mengenai umur 40 tahun ke atas. POAG dikarakteristikkan sebagai
suatu yang kronik, progresif lambat, optik neuropati dengan pola kar akteristik kerusakan saraf optik dan hilangnya lapangan pandang. POAG didiagnosa dengan
suatu kombinasi penemuan termasuk ti ngkat TIO, gambaran diskus optik , dan hilangnya lapangan pandang.
B. Glaukoma dengan Tensi Normal Penelitian memperkirakan bahwa pasien dengan tensi normal memperlihatkan
prevalensi kelainan vasospastik yang lebih tinggi seperti sakit k epala migraine dan fenomena Raynaund, penyakit iskemik vask ular dan lain-lain dibanding
pasien dengan glaukoma tensi tinggi, penemuan ini belum tetap. Penelitian lain mengatakan adanya defek autoregular pembuluh darah m erupakan bagian dari
glaukoma primer sudut terbuka, tanpa diserta i peninggian tekanan intra okular . C. Glaukoma Suspek
Glaukoma suspek diartikan sebagai suatu keadaan pada orang dewasa yang mempunyai satu dari penemuan berikut paling sedikit pada satu mata, yaitu :
- Suatu defek nerve fiber layer atau nervus optikus perkiraan glaukoma
perluasan cup-disc ratio, asimetris cup-disc ratio, nothing neural rim, perdarahan diskus, ketidaknormalan lokal atau difus pada nerve fiber layer.
- Ketidaknormalan lapangan pandang sesuai dengan glaukoma.
- Peningkatan TIO lebih besar dari 21 mmHg.
Biasanya, jika terdapat 2 atau lebih tanda di ata s, maka dapat mendukung diagnosa untuk POAG, khususnya bila terdapat faktor -faktor risiko lain seperti
usia lebih dari 50 tahun, riwayat keluarga glaukoma, ras hitam, dan sudu t bilik mata terbuka pada pemeriksaan gonioskopi.
D. Glaukoma Sekunder Sudut Terbuka Bila terjadi peningkatan tekanan bola mata sebagai akibat manifestasi penyakit
lain di mata, maka glaukoma ini disebut sebagai glaukoma sekunder. Contoh glaukoma jenis ini adalah:
- Sindroma pseudoeksfoliasi Exfoliation Syndrome.
Universitas Sumatera Utara
- Glaukoma pigmenter Pigmentary Glaucoma.
- Glaukoma akibat kelainan lensa.
- Glaukoma akibat tumor inta okular.
- Glaukoma akibat inflamasi inta okular.
Pada glaukoma pseudoeksfoliasi dijumpai endapan -endapan bahan berserat mirip serpihan pada kapsul dan epitel lensa, pinggir pupil, epitel siliar, epitel
pigmen iris, stroma iris, pembuluh darah iris, dan jaringan subkonjungtiva. Pada glaukoma ini, material serpihan tersebut akan mengakibatkan obstruksi
trabekulum dan mengganggu aliran aqueous humor. Glaukoma pigmenter adalah glaukoma yang diakibatkan tertimbunnya deposit pigmen akibat degenerasi epitel
pigmen iris dan korpus siliaris. Glaukoma akibat kelainan lensa dapat dalam berbagai bentuk yaitu fakoliti k,
fakoantigenik dan akibat partikel lensa. Glaukoma fakolitik terjadi sebagai akibat kebocoran protein lensa pada katarak matur dan hipermatur. Kebocoran ini
disertai pada awalnya dengan rasa nyeri dan inflamasi segmen anterior. Glaukoma fakoantigenik terjadi sebagai akibat tindakan bedah atau karena trauma yang
menyebabkan lensa pecah. Penderita akan tersensitisasi oleh protein lensanya sendiri, dan selanjutnya terjadi reaksi inflamasi. Bila inflamasi mengenai jaringan
trabekulum maka dapat menyebabkan gl aukoma. Glaukoma akibat partikel lensa terjadi bila partikel korteks lensa menyumbat trabekular meshwork setelah operasi
ekstraksi katarak, kapsulotomi atau trauma okuli.
2. Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma sudut tertutup didefinisikan sebagai aposisi iris pe rifer terhadap trabekular meshwork dan menghasilkan penurunan aliran aqueous humor melalui
sudut bilik mata. A. Glaukoma Primer Sudut Tertutup dengan Blok Pupil Relatif
Glaukoma primer sudut ter tutup dengan blok pupil relatif ini timbul bila terdapat hambatan gerakan aqueous humor melalui pupil karena iris kontak
Universitas Sumatera Utara
dengan lensa, lensa intraokuli, capsular remnants, anterior hyaloids, atau vitreous space-occupying substance udara, minyak silikon.
B. Glaukoma Sudut Tertutup Akut Timbul ketika tekanan intra okular meningkat dengan cepat sebagai akibat
bendungan yang tiba-tiba dari trabekular meshwork oleh iris. C. Glaukoma Sudut Tertutup Subakut intermitten
Glaukoma sudut tertutup akut yang berulang dengan gejala lebih ringan dan sering didahului dengan peningkatan tekanan intra okular. Gejala yang timbul
dapat hilang secara spontan, terutama pada waktu tidur - menginduksi miosis. D. Glaukoma Sudut Tertutup Kronik
Tekanan intraokuli meningkat disebabkan bentuk ruang anterior yang bervariasi dan menjadi tertutup secara perm anen oleh sinekia anterior. Penyakit
ini cenderung terdiagnosa pada stadium akhir, sehingga menjadi penyebab kebutaan terbanyak di Asia Tenggara.
E. Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup dengan Blok Pupil Dapat disebabkan oleh fakomorfik glaukoma
disebabkan oleh lensa
membengkakintumensasi lensa, ektopia lentis perubahan letak lensa dari posisi anatomisnya, blok pupil juga dapat terjadi pada mata afakia dan pseudokafia.
F. Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup tanpa Blok Pupil Glaukoma sekunder ini dapat terjadi oleh karena 1 dari 2 mekanisme berikut:
- Kontraksi dari inflamasi, perdarahan, membran pembuluh darah, band,
eksudat pada sudut yang menyebabkan perifer anterior sinekia PAS. -
Perubahan tempat ke depan dari diafragma lensa -iris, sering disertai pembengkakan dan rotasi ke depan badan siliar.
Yang termasuk glaukoma ini seperti glaukoma neovaskular, sindrom
iridocorneal endothelial ICE,tumor, inflamasi, aquos misdirection,dan lain- lain.
G. Sindrom Iris Plateau Gambarannya sebagai suatu konfigurasi yang tidak khas d ari sudut kamera
okuli anterior sebagai akibat dari glaukoma akut dan kronik. Glaukoma sudut
Universitas Sumatera Utara
tertutup primer dengan atau tanpa komponen blok pupil, tetapi lebih sering terjadi blok pupil.
3. Glaukoma pada Anak
Glaukoma infantil atau kongenital primer ini tim bul pada saat lahir atau dalam 1 tahun kehidupannya. Kondisi ini disebabkan kelainan perkembangan sudut bilik
depan yang menghambat aliran aqueous humor. Patofisiologi terjadinya ada dua, yang pertama bahwa ketidaknormalan
membran atau sel pada trabekular meshwork adalah mekanisme patologik primer, yang kedua adalah anomali segmen anterior luas, termasuk insersi abnormal
muskulus siliaris. A. Glaukoma kongenital primer
Glaukoma primer yang dijumpai pada saat baru lahir hingga usia 1 tahun. B. Glaukoma disertai dengan kelainan kongenital
Disertai dengan penyakit mata misal dysgenesis segmen anterior,anridia dan juga dengan penyakit sistemik misal rubella,sindrom Lowe.
C. Glaukoma Sekunder pada bayi dan anak Misalnya glaukoma sekunder akibat retino blastoma atau trauma.
2.4.5. Diagnosis
Setiap orang perlu melakukan pemeriksaan matanya secara teratur. Apabila seseorang mengetahui mempunyai faktor risiko untuk terserang glaukoma maka
seseorang tersebut memerlukan pemeriksaan yang lebih sering. Pemeriksaan mata pada umumnya sebaiknya dilakukan setiap 3 -5 tahun sekali, namun bila usia telah
mencapai lebih dari 40 tahun maka pemeriksaan mata dilakukan setiap 1 -2 tahun, bila usia lebih dari 50 tahun dan mempunyai riwayat keluarga menderita
glaukoma, pernah mendapat cedera mata, memakai obat steroid maka control mata harus lebih sering. Pemeriksaan mata dilakukan setiap tahun sangat penting
pada orang yang memiliki faktor risiko Ilyas, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Diagnosis pasti glaukoma baru dapat dibuat bila peninggian tekanan intra okular telah memberikan kerusakan pada papil saraf optik. Salah satu atau semua
tanda-tanda klinik dapat ditemukan pada pemeriksaan Ilyas et al, 2003. Penilaian glaukoma secara klinis:
a. Penilaian diskus optikus Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian te ngahnya depresi
sentral-cawan fisiologik-yang ukurannya tergantung pada jumlah relatif serat penyusun nervus opticus terhadap ukuran lubang sclera yang harus dilewati oleh
serat-serat tersebut. Pada glaukoma, mungkin terdapat pembesaran konsentrik cawan optik atau
pencekungan cupping superior dan inferior dan disertai pembentukan takik notching fokal di tepi diskus optikus.
b. Pemeriksaan lapangan pandang Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma terutama mengenai 30 derajat
lapangan pandang bagian sentr al. Ketajaman penglihatan sentral bukan merupakan petunjuk perkembangan penyakit yang dapat diandalkan.
c. Tonometri Tonometri merupakan pengukuran tekanan intraokular. Rentang tekanan intra
okular normal adalah 10-21 mmHg. Apabila tekanan intra okular terus-menerus meninggi sementara diskus optikus dan lapangan pandang normal hipertensi
okular, pasien dapat diobservasi secara berkala sebagai tersangka glaukoma. d. Gonioskopi
Gonioskopi merupakan metode pemeriksaan anatomi sudut bilik mata depan dengan pembesaran binokular dan sebuah lensa-gonio khusus Riordan-Eva dan
Whitcher, 2009.
2.4.6. Penatalaksanaan Medikamentosa