belajar. Kehadiran media akan menciptakan suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan dan peserta didik merasa selalu dilibatkan, dibutuhkan, dan
berperan aktif dalam pembelajaran. Wujud media atau model tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis mata pelajaran. Pembelajaran bahasa
Indonesia dibutuhkan media atau model seperti majalah, surat kabar, kaset, video, slide, gambar, atau artikel. Penggunaan media dalam proses kegiatan belajar
mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, serta motivasi dan rangsangan dalam pembelajaran.
2.2.3.1 Pengertian Media
Soeparno 1988:1-2, menjelaskan bahwa media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari
suatu sumber kepada penerimanya. Dalam proses belajar mengajar, pesan atau informasi yang dimaksud berasal dari guru, sedangkan penerima informasinya
adalah siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut berupa sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa. Kemampuan tersebut dapat
dikomunikasikan melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan, saluran pendengaran, saluran perasaan, dan saluran penampilan.
Sementara itu, Rumampuk 1988:6 menyebut media sebagai media instruksional yaitu setiap alat, baik hardware maupun software yang
dipergunakan sebagai media komunikasi dan tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Hardware maksudnya adalah alat atau
perangkat keras yang digunakan untuk memantulkan materi pelajaran pada layar, misalnya LCD, slide proyector dan masih banyak lagi. Kemudian software
merupakan materi atau bahan pembelajaran yang dipantulkan melalui perangkat keras, misalnya film, PPT, transparansi, dan lain-lain.
Lain halnya dengan pendapat di atas, Ibrahim dan Syaodih 1996:112 mengartikan media dalam konteks pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar. Pengertian media ini lebih kompleks dari pada pengertian sebelumnya. Media tidak hanya sebagai penyalur pesan, tetapi lebih menekankan
pada aspek siswa, yakni merangsang minat siswa dalam proses belajar mengajar. Sementara itu, Rohani 1997:3-4 berpendapat bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat diindra dan berfungsi sebagai perantarasaranaalat untuk proses komunikasi. Media dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai
sarana komunikasi untuk mencapai tujuan, proses dan hasil yang efektif dan efisien. Meski demikian, penggunaan media tetap harus memperhatikan
keefektifan dan kesesuaian dengan kompetensi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran.
Selain itu Arsyad 2007:3 menjelaskan bahwa media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, guru
diposisikan sebagai pengirim pesan, siswa sebagai penerima pesan, dan media sebagai pengantar pesan. Dengan demikian media berperan penting dalam proses
pembelajaran, karena tanpa media, berarti pesan tersebut sulit untuk disampaikan atau bahkan tidak dapat tersampaikan.
Sejalan dengan
pendapat-pendapat sebelumnya,
Uno 2008:65
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengajar atau instruktur kepada peserta
belajar. Pengertian ini lebih spesifik dibandingkan dengan pengertian-pengertian sebelumnya yang mengacu pada alat. Alat yang digunakan bisa bermacam-macam
bergantung kepada pesan atau materi yang diajarkan. Melengkapi pernyataan di atas, Anitah 2008:2 mendefinisikan media
adalah setiap orang, bahan alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Didalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Sementara itu, Sadiman 2009:7 menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam pengertian ini,
media berperan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi dalam proses komunikasi agar terjadi timbal balik. Media sangat efektif digunakan dalam
pembelajaran, terlebih bermanfaat untuk siswa. Selain itu, Kustandi dan Sutjipto 2011:9 menjelaskan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Media
pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adanya media pembelajaran, proses kegiatan belajar mengajar akan
semakin dirasakan manfaatnya, karena informasi yang disalurkan pengirim
kepada penerima pesan akan sampai dengan baik.
Sependapat dengan pernyataan di atas, Aqib 2014:50 menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar. Dari pendapat tersebut yang dimaksud pesan adalah suatu informasi yang harus
disampaikan oleh komponen yang berbentuk ide, fakta, pengertian maupun data. Jadi adanya media pembelajaran itu digunakan untuk memudahkan dan
merangsang siswa agar lebih paham menerima materi pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat diambil simpulan bahwa
media adalah sesuatu yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan pesan yang diajarkan, serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar. Media sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar sebagai sarana untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif dan memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2.2.3.2 Media Telepon