3.1.3.3 Observasi
Observasi  dilakukan  setelah  pembelajaran  berlangsung.  Hal-hal  yang diamati  dalam  observasi  siklus  II  ini  yaitu,  1  keintensifan  proses  internalisasi
penumbuhan minat siswa dalam pembelajaran menjelaskan petunjuk; 2 keaktifan siswa  dalam  proses  tanya  jawab;  3  kekondusifan  kondisi  siswa  ketika
memperhatikan  telepon  sebagai  media  menjelaskan  petunjuk  suatu  alat;  4 keintensifan  siswa  dalam  menjelaskan  petunjuk;  5  keaktifan  siswa  saat  proses
menjelaskan  petunjuk;  6  keantusiasan  siswa  saat  pembelajaran  menjelaskan petunjuk  melalui  metode  demonstrasi  dengan  media  telepon;  dan  7  keberanian
dan kepercayaan diri siswa saat menjelaskan petunjuk di depan kelas.
3.1.3.4 Refleksi
Refleksi pada siklus II berupa perenungan selama penelitian berlangsung. Kelemahan-kelemahan  tentang  pembelajaran  menjelaskan  petunjuk  ditemukan
mulai dari awal perencanaan hingga hasil akhir siklus II. Refleksi yang dilakukan peneliti adalah melihat, mengkaji, dan mempertimbangkan hasil serta dampak dari
tindakan. Refleksi  untuk  mengetahui  keefektifan  penggunaan  metode  demonstrasi
dan media telepon dalam pembelajaran menjelaskan petunjuk. Selain itu, refleksi pada  siklus  II  ini  digunakan  untuk  mengetahui  kualitas  proses  pembelajaran
menjelaskan  petunjuk,  peningkatan  pembelajaran  menjelaskan  petunjuk  dari siklus  I  ke  siklus  II,  serta  perubahan  perilaku  yang  terjadi  pada  siswa  selama
pembelajaran  menjelaskan  petunjuk  dengan  metode  demonstrasi  dan  media telepon.
3.2 Subjek Penelitian
Penelitian  ini  berupaya  untuk  meningkatkan  kemampuan  menjelaskan petunjuk.  Subjek  yang  menjadi  sasaran  penelitian  kemampuan  menjelaskan
petunjuk suatu alat melalui metode demonstrasi dengan media telepon pada siswa kelas  VII.  Sumber  data  penelitian  ini  yaitu  siswa  kelas  VII  SMPLB-C  Widya
Bhakti Semarang  yang berjumlah 7 siswa, terdiri atas 4 siswa putri, dan  3 siswa putra. Tingkat intelegensi masing-masing siswa sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tingkat Intelegensi Siswa No.
Responden Jenis Kelamin
Tingkat IQ
1. R1
P 57
2. R2
L 63
3. R3
L 60
4. R4
P 58
5. R5
L 67
6. R6
P 67
7. R7
P 66
Kompetensi  menjelaskan  petunjuk  merupakan  salah  satu  kompetensi dasar aspek berbicara kebahasaan  yang harus dicapai siswa kelas VII. Penentuan
subjek penelitian tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan berikut ini. 1
Kemampuan  menjelaskan  petunjuk  suatu  alat  merupakan  kompetensi  dasar aspek berbicara kebahasaan SMPLB-C kelas VII.
2 Hasil  wawancara  dengan  guru  mata  pelajaran  Bahasa  dan  Sastra  Indonesia
kelas  VII  yang  mengatakan  bahwa  sebagian  besar  siswa  masih  memiliki kemampuan menjelaskan petunjuk suatu alat yang rendah.
3 Selama ini pembelajaran menjelaskan petunjuk di kelas VII SMPLB-C Widya
Bhakti  Semarang  belum  begitu  efektif,  salah  satunya  belum  adanya  media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman.