2.2.4 Hakikat Tunagrahita
Hakikat tunagrahita yang dibahas dalam bab ini terdiri atas pengertian
tunagrahita, karakteristik tunagrahita, dan klasifikasi tunagrahita.
2.2.4.1 Pengertian Tunagrahita
Abdurrachman 1995:19 menjelaskan bahwa tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai intelektual di bawah rata-
rata. Keterbatasan intelektual tersebut mengakibatkan dirinya sukar untuk mengikuti program pendidikan di sekolah biasa secara klasikal, oleh karena itu
anak terbelakang mental membutuhkan layanan pendidikan secara khusus yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.
Serupa yang dikemukakan oleh Kosasih 2012:5 bahwa tunagrahita adalah kondisi anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata dan ditandai oleh
keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan terhadap komunikasi sosial. Intelegensi merupakan kemampuan untuk mempelajari informasi dan
keterampilan-keterampilan menyesuaikan diri dengan masalah dan situasi kehidupan baru, belajar dari pengalaman masa lalu, berpikir abstrak, kreatif, dapat
menilai secara skritis, menghindari kesalahan, mengatasi kesulitan, dan kemampuan unuk merencanakan masa depan.
Sependapat dengan pernyataan di atas, Apriyanto 2012:21 menambahkan tunagrahita adalah anak yang secara signifikan memiliki kecerdasan di bawah
rata-rata pada umumnya dengan disertai hambatan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya. Anak tunagrahita memiliki hambatan penyesuaian diri
dengan lingkungan karena mereka cenderung berteman dengan anak yang lebih
muda usianya. Ketergantungan terhadap orang tua sangat besar. Mereka juga mudah dipengaruhi dan cenderung melakukan sesuatu tanpa memikirkan
akibatnya. Mereka mengalami keterlambatan dalam segala bidang, dan sifatnya itu permanen, rentang memori mereka pendek terutama yang berkaitan dengan
akademik. Anak tunagrahita adalah individu yang secara signifikan memiliki
intelegensi di bawah intelegensi normal dengan skor IQ sama atau lebih rendah dari 70 Kemis 2013:1. Intelegensi yang di bawah rata-rata akan menghambat
segala aktifitas kehidupannya sehari-hari, dalam bersosialisasi, komunikasi dan yang lebih menonjol adalah ketidakmampuannya dalam menerima pelajaran yang
bersifat akademik. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan anak tunagrahita adalah anak yang perkembangan mentalnya rendah bila dibanding dengan anak sebaya pada umumnya, dan disertai dengan
keterbatasan sosial dengan lingkungannya.
2.2.4.2 Karakteristik Tunagrahita