Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

2.6 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir didasarkan karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013. harapan kenyataan Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA di SMP Kurikulum 2013 Media audio visual Berbasis PBL Problem Based Learning Analisis observasi awal dan wawancara di sekolah : 1. Peserta didik kesulitan untuk memahami materi tata surya jika hanya dijelaskan. 2. Perubahan materi pada tata surya menyulitkan peserta didik dalam pemahaman konsep. 3. Terdapat peralatan seperti LCD dan speaker aktif namun penggunaanya kurang maksimal. Berdasarkan Landasan yuridis K-13: -UU No. 20 Tahun 2003 Permendikbud No. 67 thn 2013 - Dilakukan selama proses pembelajaran. - Meliputi peningkatan pemahaman konsep dan sikap ilmiah Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan media audio visual berbasis PBL Kelas Kontrol Pembelajaran dengan menggunakan powerpoint Efektivitas media audio visual berbasis PBL problem based learning pada tema tata surya terhadap pemahaman konsep dan sikap ilmiah peserta didik 17

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah di SMP Negeri 9 Semarang, kota Semarang yang terletak di Sendang Utara No. 2 Pedurungan. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas VIII semester genap tahun ajaran 20142015.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 117. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII semester 2 di SMP N 9 Semarang, dengan jumlah murid dalam 1 kelas adalah 32 orang. Teknik pengambilan data secara purposive sampling. Kelas yang digunakan untuk penelitian ada dua kelas yaitu kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan VIII H sebagai kelas kontrol.

3.3 Desain Penelitian

Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design dengan bentuk nonequivalent control group design. Dalam desain penelitian ini dilihat perbedaan pencapaian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain tersebut dapat dijabarkan seperti pada tabel desain penelitian sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain nonequivalent control group design Sugiyono, 2010: 116 E � � � K �