Defenisi Konsep TINJAUAN PUSTAKA

masyarakat dalam pelaksanaan pembaruan agrarian nasional reforma agraria; b. melaksanakan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan; c. melakukan pendeteksian awal atas tanah-tanah terlantar; d. melakukan pendeteksian awal atas tanah-tanah yang diindikasikan bermasalah; e. memfasilitasi penyelesaian tanah bermasalah yang mungkindiselesaikan di lapangan; f. menyambungkan program Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat; dan g. meningkatkan dan mempercepat legalisasi aset tanah masyarakat. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dilakukan LARASITA berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. LARASITA dilaksanakan dengan dukungan kendaraan atau alat transportasi lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, danatau sarana dan prasarana yang tersedia di Kantor Pertanahan.

II.5 Defenisi Konsep

Definisi konsep adalah unsur penelitian yang penting untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti Singarimbun, 1999 : 33. Untuk memberikan batasan yang jelas tentang penelitian ini, penulis mendefinisikan konsep-konsep yang digunakan adalah sebagai berikut : Definisi konsep dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Kebijakan Publik

Kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah dimasyarakat, baik secara langsung maupun melalui lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kebijakan publik berfungsi untuk mengatur, mengarahkan dan mengembangkan interaksi dalam sebuah komunitas atau pemerintahan. Kebijakan Publik Universitas Sumatera Utara yang dimaksud akan dipakai dalam penelitian ini ialah Peraturan Kepala BPN RI Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Layanan Rakyat Sertifikasi Tanah Larasita.

2. LARASITA Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang LARASITA Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, dalam pasal 1 dikatakan bahwa dalam rangka mendekatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia kepada masyarakat dikembangkan pola pengelolaan pertanahan yang disebut dengan LARASITA. LARASITA adalah kebijakan inovatif yang beranjak dari pemenuhan rasa keadilan yang diperlukan, diharapkan dan dipikirkan oleh masyarakat. LARASITA merupakan Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah. Program ini memadukan teknologi informasi dengan pelayanan petugas BPN dalam bentuk pelayanan bergerak. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN III.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Penelitian Kualitatif yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusunnya dalam satu – satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Moleong, 2006:247. III.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten Deli Serdang. III.3 Informan Penelitian Informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu 1 informan kunci key informan, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2 informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, 3 informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti. Hendarso dalam Suyanto, 2005: 171-172. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu: penentuan informan tidak didasarkan atas Universitas Sumatera Utara strata, kedudukan, pedoman atau wilayah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian. III.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk itu penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut : 1. Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara langsung kepada pihak – pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memproleh informasi yang dibutuhkan. Metode wawancara ini ditujukan untuk informan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya oleh si peneliti 2. Pengamatan atau observasi partisipan yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan – catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber – sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. 2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. III.5 Teknik Analisa Data Teknik Analisa Data yang dipergunakan adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Moleong, 2006:247 Terdapat beberapa aktivitas dalam analisis data, yaitu Bungin,2012:69-70 : 1. Data Reductionreduksi data Reduksi data dilakukan dengan merangkum dan memfokuskan hal-hal yang penting tentang penelitian dengan mencari tema dan pola hingga memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 2. Data Displaypenyajian data Dengan Data Display maka peneliti dapat dengan mudah memahami data yang telah diperoleh selama penelitian. Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk uraian atau teks yang bersifat naratif, bagan dan dalam bentuk tabel. 3. ConclusionVerification Universitas Sumatera Utara Dalam Penelitian ini, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan bisa berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan kosisten saat peneliti kembali ke lapangan maka data tersebut dapat dikatakan sebagai data yang kredibel. III.6 Pengujian Keabsahan Data Pengujian keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif karena data hasil penelitian harus valid, rediabel dan objektif. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data yang dingunakan adalah uji kredibilitas karena melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif yang dapat dipercaya. Kriteria kredibilitas dilihat dari perspektif partisipan dalam penelitian yang dilakukan karena pada hakekatnya tujuan penelitian kualitatif ialah untuk memahami fenomena sosial yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan penelitian. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data dilakukan dengan melakukan perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, tringualistik teknik triangulation technic dan memberchecking. Dalam penelitian ini yang dilakukan untuk pengujian keabsahan data ialah perpajangan pengamatan, triangulation dan memberchecking. Pengujian Keabsahan Data tersebut secara rinci dapat dijelaskan seperti dibawah ini Emzir, 2010:79-80 : 1. Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan waktu yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dengan mewawancarai informan yang telah diwawancara untuk mengetahui apakah memang informasi yang sudah ditemukan dahulu benar adanya atau bersifat valid. 2. Tringualistik Teknik Triangulation technic Tringualistik Teknik Triangulation technic adalah proses penguatan bukti dari beberapa individu yang menjadi informan dalam penelitian yang berbeda dari teknik pengamatan Universitas Sumatera Utara yang sebelumnya dan melakukan wawancara dengan informan yang berbeda dari informan yang telah diwawancara sebelumnya. Dalam penelitian ini, penguatan data yang dilakukan adalah hanya dengan melakukan wawancara dengan informan baru namun tekniknya tidak berbeda dengan teknik pengamatan sebelumnya. 3. Memberchecking Memberchecking merupakan suatu proses dimana peneliti menanyakan atau melakukan wawancara pada salah satu informan atau lebih dalam studi untuk mengecek keakuratan keterangan yang ada sebelumnya. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan selama beberapa hari dengan melakukan wawancara dengan informan yang lama atau yang baru mengenai informasi yang sesuai dengan masalah penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN