h. Pengelolaan basis data hak atas tanah, tanah Negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat;
i. Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan hukum atas tanah terlantar.
Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan terdiri dari : a. Subseksi Pengendalian Pertanahan;
b. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat.
Adapun tugas dari masing-masing subseksi Pengendalian dan Pemberdayaan sesuai dengan pasal 52 adalah:
1. Subseksi Pengendalian Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan basis
data, dan melakukan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak dan langkah penanganan, serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penerbitan dan pendayagunaan dalam
rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam
pengelolaan tanah Negara, penanganan tanah terlantardan tanah kritis;
2. Subseksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi
potensi, asistensi, fasilitas dalam rangka penguatanpenguasaan dan melaksanaan pembinaan partisipasi masyarakat, lembaga masyarakat, mitra kerja teknis dalam pengelolaan
pertanahan, sertamelakukan kerjasama pemberdayaan dengan pemerintah kabupatenkota, lembaga keuangan dan dunia usaha, serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama
pemberdayaan.
Universitas Sumatera Utara
7. Seksi Sengketa Konflik dan Perkara
Sesuai dengan pasal 53 tugas dari Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan adalah menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan,pengelolaan tanah Negara, tanah
terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan pasal 54, dalam melaksanakan tugasnya Seksi Pengendalian dan
Pemberdayaan mempunyai fungsi: 1. Pelaksanaan penagangan sengketa, konflik dan perkara pertanahan;
2. Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan; 3. Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan secara hukum dan non
hukum, penanganan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan alternative penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan melalui bentuk mediasi, fasilitasi dan lainnya, usulan dan
rekomendasi pelaksanaan putusan-putusan lembaga peradilan serta usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, danatau badan hukum dengan
tanah; 4. Pengkoordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan;
5. Pelaporan penanganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara pertanahan. Seksi Konflik, Sengketa dan Perkara terdiri dari :
1. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan; 2. Subseksi Perkara Pertanahan.
Adapun tugas dari masing-masing subseksi Pengendalian dan Pemberdayaan sesuai dengan pasal 56 adalah:
1. Subseksi Sengketa dan Konflik Pertanahan menyiapkan pengkajian hukum, social,