Kurikulum KTSP Manajemen Sekolah

kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif. Dengan demikian guru dalam mengimplementasikan kurikulum memegang posisi kunci. Peran guru dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai: 1 implementer, guru berperan mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada; 2 adapter, yaitu sebagai pelaksana kurikulum juga sebagai penyelaras kurikulum dengan kebutuhan siswa dan daerah; 3 developers, guru memiliki kewenangan mendesain kurikulum; dan 4 researchers, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum.

2.1.3 Kurikulum KTSP

2.1.3.1 Pengertian Kurikulum KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menyatakan bahwa, “Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD di SDMI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan” Depdiknas, 2007: 47. 2.1.3.2 Karakteristik KTSP Sanjaya 2011: 130-131 menjelaskan karakteristik KTSP ada empat yaitu: 1 dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu; 2 KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu; 3 KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah; dan 4 KTSP merupakan kurikulum teknologis. 2.1.3.3 Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP Prinsip-prinsip pengembangan KTSP meliputi: 1 berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, dan lingkungannya; 2 beragam dan terpadu; 3 tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan; 4 relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5 menyeluruh dan berkesinambungan; 6 belajar sepanjang hayat; dan 7 seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah Sanjaya, 2011: 139-140.

2.1.4 Manajemen Sekolah

2.1.4.1 Pengertian Manajemen Sekolah Sutomo 2011: 2-3 menjelaskan pengertian manajemen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Manajemen sekolah manakala dipandang dari sisi sebagai suatu ilmu merupakan aplikasi dari ilmu administrasi dalam bidang persekolahan. Manakala dipandang sebagai suatu seni, maka para pengelola sekolah dapat memerankan peranannya sebagai pemimpin yang mampu mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk bekerjasama guru-siswa, kepala sekolah-guru atau pegawai administrasi dan seterusnya. Manakala dipandang sebagai suatu proses kegiatan maka setiap orang yang terlibat dalam proses kerjasama dalam bidang persekolahan harus dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi dan peranannya secara profesional. Uraian mengenai pengertian manajemen sekolah tersebut, dapat peneliti simpulkan manajemen sekolah adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pembelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah. 2.1.4.2 Prinsip-prinsip Manajemen Sekolah Prinsip-prinsip manajemen merupakan dasar pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik. Prinsip-prinsip manajemen sekolah sebagai berikut. 1 Prinsip relevansi, yakni dengan penggunaan modal yang sedikit dapat menghasilkan hasil yang optimal; 2 Prinsip efektivitas, yakni ketercapaian sasaran sesuai tujuan yang diharapkan; 3 Prinsip pengelolaan, yakni seorang manajer harus melakukan pengelolaan sumber-sumber daya yang ada; 4 Prinsip pengutamaan tugas pengelola, yakni seorang manjer harus mengutamakan tugas-tugas pokoknya; 5 Prinsip kerjasama, yakni seorang manajer hendaknya dapat membangun kerjasama yang baik; 6 Prinsip kepemimpinan efektif; yakni bagaimana seorang manajer dapat memberi pengaruh, ajakan pada orang lain untuk mencapai tujuan kerjasama Sutomo, 2011:7.

2.1.5 Hakikat Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MULTIMEDIA DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 KOTA SEMARANG

0 18 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JAWA MELALUI MODEL ARIAS SISWA KELAS IIB SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

2 42 246

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV D SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 16 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IIA SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 KOTA SEMARANG

0 6 320

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 SEMARANG

1 13 311

PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA PENGELOLAAN KELAS AKSELERASI DI SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN I SEMARANG.

0 1 4

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS VB SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 1 82