Penelitian ini dilakukan pada standar kompetensi Mengenal Sejarah Uang. Pokok  bahasan  tersebut  termasuk  dalam  ruang  lingkup  perilaku  ekonomi  dan
kesejahteraan. Uraian mengenai hakekat  IPS SD tersebut,  peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran IPS di SD diarahkan untuk membekali siswa sebagai warga negara Indonesia  yang  demokratis,  dan  bertanggung  jawab  dengan  karakteristik
pembelajaran  IPS  di  tingkat  SD  yang  mengkaji  lingkungan  sekitar,  kehidupan dunia serta gejala sosial yang muncul seiring perkembangan zaman.
2.1.11 Pembelajaran Kooperatif
Warsono  2012:  161  menjelaskan  pembelajaran  kooperatif  terkadang disebut  juga  kelompok  pembelajaran  group  learning,  yang  merupakan  istilah
generik  bagi  bermacam  prosedur  intruksional  yang  melibatkan  kelompok  kecil yang  interaktif.  Pada  umumnya  dalam  implementasi  pembelajaran  kooperatif,
para  siswa  saling  berbagi  dan  bertukar  pikiran.  Slavin  2011:  8  memaparkan bahwa inti pembelajaran kooperatif adalah para siswa akan duduk bersama dalam
kelompok  yang  beranggotakan  empat  orang  untuk  mengusai  materi  yang disampaikan guru dan anggota timnya heterogen.
Huda  2013:  32  menjelaskan  bahwa  pembelajaran  kooperatif  umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang berbeda.
Pembelajaran  kooperatif  biasanya  menempatkan  siswa  dalam  kelompok- kelompok  kecil  selama  beberapa  minggu  atau  bulan  yang  kemudian  diuji  secara
individual  pada  hari  ujian  yang  telah  ditentukan.  Sebelum  dilaksanakannya pembelajaran  kooperatif,  kelompok-kelompok  siswa  diberi  penjelasan  atau
pelatihan  tentang,  1  menjadi  pendengar  yang  baik;  2  memberi  penjelasan  yang baik;  3  saling  membantu  dan  menghargai  satu  sama  lain  dengan  cara-cara  yang
baik  pula.  Kelebihan  dari  pembelajaran  ini  adalah  siswa  diberi  kebebasan  untuk terlibat  secara  aktif  dalam  kelompok  mereka.  Dalam  lingkungan  pembelajaran
kooperatif, siswa harus menjadi partisipan aktif, dan melalui  kelompoknya siswa dapat  membangun  komunitas  pembelajaran  yang  saling  membantu  satu  sama
lainnya. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif Hamdani, 2011: 31 sebagai berikut: 1
setiap  anggota  memiliki  peran;  2  terjadi  hubungan  interaksi  langsung  diantara siswa;  3  setiap  anggota  kelompok  bertanggung  jawab  atas  cara  belajarnya  dan
juga  teman-teman  sekelompoknya;  4  guru  membantu  mengembangkan keterampilan-keterampilan  interpersonal  kelompok;  5  guru  hanya  berinteraksi
dengan kelompok saat diperlukan. 2.1.11.1
Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif Jenis-jenis  pembelajaran  kooperatif  antara  lain:  1  Think  Talk  Write
TTW  adalah  strategi  yang  memfasiltasi  latihan  berbahasa  secara  lisan  dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. 2 Role Playing atau bermain peran adalah
sejenis  permainan  gerak  yang  di  dalamnya  ada  tujuan,  aturan,  dan  edutaiment. Siswa  dikondisikan  pada  situasi  tertentu  di  luar  kelas,  meskipun  saat  itu
pembelajaran  terjadi  di  dalam  kelas.  3  Pair  Check  merupakan  metode pembelajaran  berkelompok  antardua  orang  atau  berpasangan.  4  Jigsaw  dapat
diterapkan untuk materi-materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca, menulis,  mendengarkan,  ataupun  berbicara.  5  Snowball  Throwing,  strategi
pembelajaran  ini  melatih  siswa  untuk  lebih  tanggap  menerima  pesan  dari  orang lain  dan  menyampaikan  pesan  tersebut  kepada  satu  kelompoknya.  6  Superitem
merupakan  strategi  pembelajaran  yang  dimulai  dari  tugas  yang  sederhana kemudian meningkat pada tugas yang lebih kompleks. 7 Time Token, merupakan
salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah. Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa
tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Uraian  pembelajaran  kooperatif  tersebut  dapat  peneliti  simpulkan,
pembelajaran  kooperatif  adalah  bentuk  pembelajaran  dengan  cara  belajar  dan bekerja  dalam  kelompok  yang  terstruktur,  secara  kolaboratif  dengan  anggota
empat sampai enam orang yang bersifat heterogen yang dipimpin dan diarahkkan oleh guru. Siswa dalam anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya
dan  juga  teman-teman  sekelompoknya,  sehingga  siswa  dituntut  aktif  dalam pembelajaran kooperatif.
2.1.12 Model Pembelajaran Time Token